Share

Karot!

Mauli masih berdiri tegak sementara nafas masih ngos-ngosan. Kemudian ia bergerak melepas genggaman Akuadron dan balik badan.

“Kau tak apa?” Beni mendekat.

“Iya,” Mauli mengangguk sambil mengatur nafas.

Akuadron lalu bergerak lagi, benda itu melewati tubuh Bodem yang tergeletak. Mereka mengikuti pergerakan Akuadron kembali.

“Dasar tak berguna,” kalimat Iwan mengejek sambil melangkahi rongsok Bodem.

Mereka berjalan pelan-pelan, Akuadron masuk di tempat yang luas seperti lapangan di dalam gedung namun berlantai keramik. Mereka menyandar di tembok, berhati-hati jika melihat musuh, Beni memantau area tersebut.

&

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status