All Chapters of Takdir Cinta Humairah: Chapter 221 - Chapter 230
363 Chapters
Bab 221
Alma segera berlalu menjauh dari kami,dia melakukan itu untuk menghindari tatapan mata Irfan yang tidak pernah lepas dari muka dan perutnya. Irfan kelimpungan baru saja dia menoleh kearah lain begitu tatapan tertuju kembali ke arah Alma berada, ternyata Alma sendiri sudah tidak berada di sana.Irafan sangat gelisah.Semua gerak gerik Irfan ini tidak luput dari perhatian Om Afandi,dan Tante Vivi. "Irfan....kamu sedang cari siapa dari tadi papa dan mama perhatikan kamu celingak-celinguk mencari seseorang." "Tidak ada pa... Irfan hanya tegang saja, makanya Irfan menggerakkan otot leher Irfan agar rileks kembali."Irfan berusaha menutupi kekalutan hatinya. "Ya sudah...kita harus segera siap siap karena jenazah almarhum Brian akan segera di berangkat ke TPU yang dekat dengan perkampungan sini." "Iya pa...." Aku, Abah, ummi, Papi Yuda, mommy Meta, Almeera dan Al Jazair kami semua ikut mobil ambulance yang membawa jenazah Mas Brian, mobil ambulance yang membawa jenazah almarhum suamiku su
Read more
Bab 222
Setelah menyampaikan pesan bang Rendi kepada bi Jumi untuk segera menyiapkan hidangan untuk santap malam semua orang yang berada di rumah ini, Winda kembali menghampiri aku. Aku sedang duduk meluruskan otot otot punggungku di salah satu kursi yang ad di ruang keluarga. "Al...kamu mandi dulu ya,itu baju kamu kotor sekali ada bercak darahnya Mas Brian dan juga di penuhi dengan tanah,ayo sini saya antar ke kamar kamu..."Winda menuntut langkah kakiku menuju kamar aku dan Mas Brian. "Iya Winda... makasih ya sudah mau menemani aku di saat saat aku terpuruk seperti sekarang ini." "Tidak apa-apa.... kita kan sahabat,bukan hanya sekedar sahabat bagi saya kamu itu Al... sudah seperti saudara." "Oh ya... Winda... setelah kamu antar aku ke kamar, tolong persiapkan kamar tamu ya, untuk papi Yuda dan juga mommy Meta istirahat, maaf ya aku harus merepotkan kamu sekarang ini,kamu lihat sendiri keadaan aku, untuk berjalan saja aku masih butuh bantuan orang lain, tolong ya...." "Iya.... nanti se
Read more
Bab 223
Bi Jumi sudah menata meja makan dengan berbagai macam hidangan, Ummi Salamah juga turut membantu bi Jumi agar cepat selesai.Ummi Salamah juga menyiapkan beberapa gelas air putih. "Abah.... tolong panggil semuanya untuk makan malam dulu." "Iya ummi...." Orang pertama yang Abah panggilan itu Papi Yuda dan juga mommy Meta, Winda dan Mas Reno kemudian Abah menghampiri kamar Almeera dan Al Jazair untuk segera keluar untuk makan malam, tidak lupa Abah juga memanggil aku untuk makan malam. Semua orang sudah duduk mengelilingi meja makan termasuk Winda dan juga Mas Reno,aku juga ikut bergabung,aku lihat ada sebuah kursi yang masih kosong, itu kursi yang biasa di duduki Mas Brian.'Mas...biasanya kita makan bersama di meja ini,kamu dan anak anak selalu mengoceh kalau aku terlalu lama menyiapkan hidangannya, Mas...aku kangen sekali sama kamu...'aku berusaha kuat agar tidak menjatuhkan air mata didepan orang orang yang sedang duduk bersama mengelilingi meja makan kami. Tiba-tiba Abah berdiri
Read more
Bab 224
Abah, Papi Yuda dan juga Rendi serta para tetangga yang melakukan yasinan dan tahlilan baru juga menyudahi santap malam mereka. Sambil menyandarkan punggungnya di sandaran kursi yang dia duduki saat ini, Bang Rendi melirik jam yang melingkar di tangannya, waktu sudah menunjukkan pukul 9.30,ini sudah larut waktu untuk dia pamit pulang. Kebetulan Abah sama papi Yuda masih berada di dalam tenda, bang Rendi langsung pamit pulang. "Abah, Pak Yuda.... saya pamit pulang dulu,ini sudah jam 9 lewat, Abah dan yang lainnya pasti kelelahan dan harus segera istirahat, begitu juga dengan saya, insya Allah besok baru saya kesini lagi,karena banyak hal yang harus saya bahas dengan Pak Yuda." "Iya Nak.... tidak apa-apa,ayo Abah antar pamit dulu sama Ummi dan yang lainnya di dalam rumah." "Iya Abah..." Bang Rendi dan papi Yuda mengikuti langkah Abah dari belakang masuk menemui ummi Salamah dan juga yang lainnya, untuk pamit pulang. "Ummi,Bu... Humairah.... saya pamit pulang dulu ya, ini sudah la
Read more
Bab 225
Bang Rendi tidak menyadari kalau Mas Reno menghentikan mobilnya di halaman depan rumah orang tuanya karena sepanjang perjalanan Bang Rendi tertidur dengan pulas karena kelelahan, Mas Reno berusaha untuk membangunkan bang Rendi . "Pak... Pak....ayo bangun kita sudah sampai di rumah bapak ini." "Hoamm....ya.. maaf aku ketiduran ."bang Rendi membuka kedua kelopak matanya sambil merentangkan kedua tangannya untuk melemaskan otot-otot punggungnya yang tegang. "Tidak apa-apa.... Pak." "Reno... Winda... makasih ya sudah mau antarin saya pulang,ayo mampir dulu..." "Sama sama Pak.. terimakasih juga atas ajakannya Pak, maaf nanti lain kali saja ini sudah larut malam juga, bapak harus segera istirahat." "Okelah... kalau begitu, hati hati dijalan, selamat malam." "Selamat malam juga Pak..." Setelah tidak melihat mobilnya Mas Reno, Bang Rendi baru beranjak masuk kedalam rumah.Untung saja dia selalu membawa kunci rumah orang tuanya, jadi kalau dia pulang terlambat, Bang Rendi tidak lagi mem
Read more
Bab 226
Pertemuannya dengan Dani alias Alma di kediamannya ibu Humairah, membuat hati Irfan gundah gulana, apalagi tadi mereka sempat bersitatap walaupun hanya sekilas, masih jelas di ingatan Irfan kalau tubuh Alma menunjukkan perubahan terutama pada bagian perut, Alma terlihat seperti sedang hamil apakah itu anaknya atau bukan ya...'afghhh.... pusing... pusing...kenapa jadi seperti ini' 'Untung saja tidak ketahuan sama papa, kalau sampai itu terjadi...bisa gawat saya harus segera menemukan keberadaan Dani secepatnya, jangan sampai Papa lebih dulu menemukan keberadaannya.'batin Irfan. Irfan tau apa yang harus di lakukan,dia segera menghubungi orang kepercayaannya untuk mencari tau keberadaan Alma. "Halo selamat malam bos...ada apa."sapa orang di seberang sana. "Malam juga.... maaf saya ganggu waktu istirahat kalian, tolong cari tau keberadaan wanita ini namanya Dani, untuk nama panjangnya saya tidak tahu, tadi saya melihatnya di kediamannya Ibu Humairah,nanti saya kirim fotonya, segera sa
Read more
Bab 227
Di bantu salah satu anak buahnya Irfan berjalan mendekati salah satu tempat kos kosan yang berjejer rapi di depannya. Tok. Tok. Irfan mendengar langkah kaki semakin mendekati pintu di depannya. Ceklek. Pintu berhasil terbuka dari dalam, alangkah kagetnya Alma melihat Irfan sudah berdiri di depan pintu tempatnya dia menginap, tanpa mengurangi suara Alma berusaha menutupnya kembali namun salah satu tangan Irfan menahannya. "Assalamualaikum Dani...apa kabar,maaf kalau saya mengganggu kamu malam malam begini." "Waallaikum salam Mas.... Mau ngapain kamu malam malam ke tempat saya Mas....aku sedang istirahat tidak menerima tamu."Alma masih berdiri di depan pintu tanpa memberikan ruang kepada Irfan untuk ikut masuk ke dalam. "Maaf kalau kedatangan saya tidak bekenan di hati kamu Dani... berikan saya waktu sejenak untuk menjelaskan kedalam pahaman ini,aku mohon...."Irfan mengunci kedua netra Alma dengan tatapan mata elangnya, sambil ringsek masuk kedalam dan duduk di kursi yang ada di
Read more
Bab 228
Tante Vivi merasa terganggu karena percakapan antara Om Afandi dengan anggotanya itu, akhirnya ikut terbangun. "Siapa sih yang telepon papa malam malam begini, mengganggu waktu istirahat mama saja,mama sudah tidak bisa tidur lagi ini."Tante Vivi sudah mulai mengeluarkan omelannya kepada Om Afandi. "Ini ma... anggota papa yang telepon, memberikan informasi kalau Irfan sekarang lagi berada di luar sedang menemui seorang wanita di salah satu tempat kos kosan." "Apa... dasar anak nakal, bukannya istirahat malah keluyuran malam malam begini, apa sih yang dia cari sampai mengorbankan waktu istirahatnya."kedua mata Tante Vivi membulat sempurna saking kagetnya. "Papa juga tidak tau ma....kita tunggu saja sampai dia pulang baru papa interogasi dia dari mana saja dan apa yang dilakukan di luar sana malam malam begini,oh ya... tadi anak buah papa mengirimkan beberapa foto kalau Irfan benar benar lagi berada di luar." Om Afandi langsung menelusuri seluruh pesan masuk di handphonenya, Tante V
Read more
Bab 229
Irfan sudah kembali dari tempat Alma menginap,ada rasa lega merayapi seluruh relung hatinya.Irfan sudah berdiri di depan pintu rumahnya, dengan pelan-pelan Irfan membuka pintu dan masuk kedalam, Irfan berjalan sambil berjinjit agar derap langkah kakinya tidak terdengar oleh telinga kedua orang tuanya. Tak. Tak. Bunyi suara saklar lampu di tekan dengan keras, tiba-tiba saja seluruh ruang keluarga kediaman orang tuanya terlihat terang benderang,di sana sudah ada papa dan mamanya sedang menunggu kedatangannya dengan tatapan membunuh.'Gawat sepertinya malam ini saya akan di sidang habis habisan,mau tidak mau saya harus menceritakan semuanya kepada papa dan mama, karena kalau sampai saya berbohong sedikit saja,bisa di habisi sama papa' batin Irfan.Langkah kaki Irfan juga terhenti seketika. "Assalamualaikum...papa... mama.."Irfan menyapa dan sambil menyalami tangan kedua orang tuanya itu dengan perasaan was-was dan ketakutan. "Waallaikum salam.... dari mana kamu malam malam begini, buk
Read more
Bab 230
Mobil yang dikemudikan oleh Om Afandi menembus gelapnya malam,demi Irfan dia rela keluar malam malam untuk menjemput Alma, wanita yang telah di hamili oleh putranya itu. Mobilnya Om Afandi sudah berhenti di pelataran halaman rumah kos kosan yang salah satunya di tempati oleh Alma selama dia berada di Jakarta sini. Irfan mengetuk pintu tempat Alma menginap, sekitar 20 menit lalu Irfan baru saja dari sini,kini dia kembali tidak sendirian tapi bersama dengan kedua orang tuanya. Tok. Tok. Terdengar langkah kaki dari dalam mendekati pintu. Ceklek. Bunyi suara pintu terbuka dari dalam, Alma sangat kaget melihat Irfan kembali berdiri di depan pintu tempatnya menginap dan di temani oleh sepasang suami istri. "Assalamualaikum Nak... perkenalkan kami orang tuanya Irfan saya Afandi dan ini Vivi istri saya."Alma menyalami tangannya Om Afandi dan juga Tante Vivi. "Waallaikum salam.... silahkan masuk Om.. Tante..., silahkan duduk."Alma mempersiapkan kedua orang tuanya Irfan masuk dan duduk
Read more
PREV
1
...
2122232425
...
37
DMCA.com Protection Status