Главная / Pernikahan / Takdir Cinta Humairah / Глава 241 - Глава 250

Все главы Takdir Cinta Humairah: Глава 241 - Глава 250

363

Bab 241

Hanya berselang beberapa menit Alma sudah kembali bersama dengan kedua orang tuanya sambil membawa nampan yang berisikan beberapa gelas minuman dingin,dan juga makanan ringan serta sepiring puding coklat Alma meletakkan semuanya di atas meja sofa yang tempat mereka duduk. "Silahkan di minum dulu.... maaf ala kadarnya."Alma mempersiapkan tamunya untuk menikmati suguhan yang barusan dia sajikan. "Terimakasih banyak Nak...." Om Afandi melihat kedua orang tuanya Alma sudah duduk bergabung dengan mereka semua,dia segera menyampaikan maksud dan tujuan kedatangannya menemui kedua orang tuanya Alma. "Maaf... Pak.. Bu.. sebelumnya saya memperkenalkan diri dulu agar terlihat tidak kaku,saya Afandi,ini istri saya Vivi dan ini putra saya Irfan,kami datang dari Jakarta."Om Afandi segera memperkenalkan dirinya dan juga keluarganya. "Sepertinya tidak pantas kalau hanya bapak saja yang memperkenalkan diri,kami juga harus melakukan hal sama, perkenalkan saya Darsono,ini istri saya Vera dan ini p
Читайте больше

Bab 242

Om Afandi dan keluarganya sudah kembali ke Jakarta,dia harus segera mengurus semua keperluan yang berhubungan dengan pernikahannya Irfan dan Alma, dalam kurun waktu satu minggu ini Om Afandi harus menyiapkan semuanya, jangan sampai ada yang terlewatkan. "Irfan... insya Allah minggu dengan kamu sudah menikah, papa hanya pesan kamu harus lebih dewasa lagi Nak...kamu jangan terbawa emosi apabila ada masalah datang menghadang dalam keluarga kamu Nak.. kalian harus menyelesaikannya dengan kepala dingin,kamu jangan pernah melakukan kekerasan dalam rumah tangga Nak... nanti kalian setelah menikah, kalian tinggal di rumah saja sampai Alma selesai melahirkan, Oh ya..papa hampir lupa sekarang kamu kan masih dinas di Malang,nanti Papa coba bicarakan dengan atasan kamu agar kamu kembali dinas di mabes agar kamu bisa mendampingi Alma selama kehamilannya dan juga pada saat melahirkan nanti."Om Afandi memberikan nasehat kepada Irfan agar dalam berumah tangga nanti,dia bisa lebih dewasa lagi. "Iya
Читайте больше

Bab 243

Papi Yuda merasakan kesenduan dari nada bicaranya Bang Rendi. "Nak Rendi... bagaimana kamu bisa mengetahui kalau Humairah dan keluarganya sedang berada di dalam bahaya." "Oh... itu semula saya juga tidak tau, tapi itu semua berawal dari Humairah masuk rumah sakit karena mengetahui almarhum Brian menikah dengan wanita lain." "Maksud kamu.... Brian pernah menikah dengan wanita lain dan kemana wanita itu karena dari kemarin di hari kepergian Brian saya tidak melihat adanya wanita lain,yang mendekati jenazah almarhum anak saya, hanya Humairah saja yang ada di samping jenazah almarhum."Papi Yuda tidak menyangka kalau almarhum Brian anaknya pernah menikah dengan wanita lain. "Iya Pi... almarhum Brian pernah menikah dengan Alma, wanita yang tadi datang bersama Om Afandi,dia itu mantan istrinya almarhum, mereka menikah tidak lama dan pernikahan mereka terjadi karena ancaman dari Pak Airlangga kalau Brian tidak menikahi Alma dia akan membunuh Humaira dan juga kedua anaknya, pernikahan mere
Читайте больше

Bab 244

Setelah melihat kondisi papi Yuda sudah normal kembali, Bang Rendi segera melanjutkan perjalanan menuju tempat Pak Airlangga dan keluarganya di tahan. Bang Rendi sudah memarkirkan mobilnya di depan sebuah bangunan yang sangat besar dan memiliki halaman yang sangat luas, tapi kesannya sangat angker, itulah markas besar anak buahnya, Bang Rendi yang dulu adalah pemimpin mereka tapi semenjak dia mengenal Humairah,dia sudah meninggalkan semuanya, terutama dunia hitam yang pernah di geluti.Ini adalah pertama kalinya dia menginjakkan kaki di tempatnya yang sangat bersejarah baginya ini, setelah sekian puluh tahun.Terlihat ada keraguan di matanya, masuk atau tidak ya,.... akhirnya dia memuaskan untuk masuk kedalam. Kedatangan mereka sudah di nantikan oleh seluruh anak buahnya yang sudah lama mendiami markas ini. "Selamat datang kembali bos...."sapa mereka satu persatu sambil melakukan gerakan merupakan salah satu ciri khas klan mafia yang pernah dia pimpin. "Apa kabar semuanya...."Bang R
Читайте больше

Bab 245

Papi Yuda menghampiri Mas Rian anak sulung Pak Airlangga,hal pertama yang di lakukan adalah melayangkan pukulan di perutnya persis bagian ulu hati. "Bukh...." "Bukh..." "Argkhhh...."suara rintihan mas Rian memekakkan telinga siapa saja yang mendengarnya. Papi Yuda melakukan dengan sekuat tenaga, walaupun dia sudah tidak muda lagi tapi untuk melaksanakan hal yang seperti ini,dia masih sanggup, Papi Yuda melirik ke arah Pak Airlangga dengan penuh dendam. "Gimana.... perasaan kamu setelah saya melakukan itu sama anak laki laki kamu,hah..."Papi Yuda berteriak ingin melihat reaksi Pak Airlangga. "Pak.... tolong jangan sakiti anak anak saya, biarkan mereka bebas, cukup saya saja yang kamu hukum...."suara rengekan Pak Airlangga bukannya membuat Papi Yuda berhenti malah sebaliknya. Papi Yuda sudah melampiaskan semua amarah kepada Pak Airlangga dan juga putranya,dia merasa sudah cukup dia tidak mau mengotori tangannya dengan menghabisi seluruh keluarganya Pak Airlangga.Berati apa bedany
Читайте больше

Bab 246

Papi Yuda sudah mulai menjalankan perusahaannya lagi seperti dulu,di awal awal memang aga sulit,karena papi Yuda sudah tidak pernah menjalankan perusahaan selama kurang lebih 27 tahun.Tapi berkat ketulusannya Bang Rendi dalam membantu dirinya, akhirnya dia bisa bekerja lagi seperti dulu, Alhamdulillah.... semuanya berjalan dengan lancar.Aku juga sudah mulai beraktivitas walaupun belum maksimal, maklum aku badmoodtan mungkin karena pengaruh bawaan bayi yang ada didalam kandunganku ini, awalnya terasa sangat berat untuk mulai beraktivitas seperti dulu,aku paksakan dan biasakan agar tidak menjadi beban bagiku.Aku sudah mulai menjalankan perusahaannya Mas Brian sesuai dengan surat wasiat yang buat sebelum kepergiannya.Aku mengelola semua aset pribadinya almarhum Mas Brian, sampai Almeera berusia 21 tahun,karena memang di dalam surat wasiat itu tertulis aku hanya menjalankan perusahaan sampai usia Almeera menginjak 21 tahun.Alma juga sudah resmi menikah dengan Irfan, saat ini mereka mas
Читайте больше

Bab 247

Semua pekerjaan kantor aku sudah serahkan kepada Bu Marissa sekretarisnya Mas Brian, untuk sementara Bu Marissa yang menghendel semua urusan perusahaan terkecuali ada klien yang mau bertemu secara langsung baru aku turun tangan. Yang di Malang juga demikian, untuk sementara ini Abah yang mengurus semuanya di bantu sekretaris aku Linda. Hari ini rencananya aku mau istirahat di rumah saja kebetulan Almeera dan Al Jazair juga sedang libur sekolah,aku akan menemani mereka berdua. "Bunda.... kenapa tidak masuk kantor, apakah Bunda sedang sakit." "Tidak Nak... mulai hari ini sampai Bunda melahirkan untuk sementara tidak masuk kantor, kecuali ada hal hal urgensi baru Bunda kesana." "Oh... gitu... akhirnya kita bisa main bareng bareng lagi, Bunda... sebentar kita makan di luar ya,kakak sama mas mau makan udang krispi di restoran Bunda."ajak Almeera. "Iya...ya ...ayo kita siap siap... nanti Bunda sampaikan Mang Udin untuk antar kita kesana, sekalian Bunda mau kasih tau dan ajak grandma j
Читайте больше

Bab 248

Dengan sangat terpaksa Pak Heri akhirnya menghubungi Humairah. Aku sedang memastikan penampilan lewat pantulan cermin yang ada di depanku ini.Tiba tiba saja handphonenku berbunyi, sepertinya itu notifikasi panggilan masuk, aku segera meraih handphone yang berada di atas nakas samping tempat tidurku siapa yang menghubungiku.Di layar handphoneku tertera namanya Pak Heri, dengan segera aku menerimanya. "Assalamualaikum Bu.... maaf mengganggu."sapa Pak Heri dari sebrang sana. "Waallaikum salam pak.... tidak juga, maaf Pak... apakah ada hal penting yang harus kita bicarakan."aku menyahut panggil Pak Heri. "Iya Bu... sebelumnya saya minta maaf karena ini sangat penting,ada hubungan dengan perusahaan yang di dirikan oleh almarhum,para investor meminta bertemu secara langsung dengan ibu dan juga Pak Danuarta hari ini." "Oooo gitu ya, pertemuan kira kira jam berapa Pak dan bertempat di mana." "Pertemuannya itu jam 11 siang di lanjutkan dengan makan siang, tempatnya di hotel Shangrila Bu.
Читайте больше

Bab 249

Sambil menunggu pesanan kami semua datang,aku menyampaikan tentang perihal perusahaan yang didirikan oleh Mas Brian deng salah seorang partner bisnisnya, kebetulan perusahaan ini bergerak di bidang IT. "Pi... tadi Pak Heri menghubungi Humairah menyampaikan kalau sebentar jam 11 ada pertemuan di hotel Shangrila,para investor ingin bertemu langsung dengan Pak Danuarta dan juga Humairah." "Oh...,tapi kamu masih bisa nggak itu masalahnya kalau ada permintaan dari para investor untuk bertemu secara langsung biasanya memakan waktu agak lama, kurang lebih sekitar 2 jam, Papi takut saja, jangan sampai kamu kelelahan, apalagi kondisi kamu sekarang ini sangat mudah kelelahan." "Insya Allah Humairah masih bisa...mau bagaimana lagi Pi... Humairah tidak mau kerja kerasnya Mas Brian hancur hanya karena masalah sepele, Humairah tidak mau sampai itu terjadi." "Baiklah.... papi doakan semoga pertemuannya berjalan lancar tanpa ada hambatan apapun." "Iya Pi.... insya Allah." Pesanan kami sudah dat
Читайте больше

Bab 250

Sebelum pulang aku memesankan juga untuk para pekerja yang tinggal dengan keluarga kami,aku pesan 5 boks untuk untuk para sopir dan juga asisten rumah tangga. Setelah semuanya sudah beres,aku langsung keluar karena kedua buah hatiku itu sudah berada di luar bersama dengan Papi Yuda dan Mommy Meta.Aku menenteng 2 kantong plastik satu untuk Mang Udin dan bi Jumi satu lagi untuk mbok Warsi. Kami semua pulang dengan menggunakan satu mobil saja Papi Yuda juga ikut pulang bersama dengan kami, sementara mobilnya di bawah sang sopir langsung pulang ke rumah. Kurang lebih 15 menit mobil yang kami tumpangi sudah berhenti di halaman rumah kediaman Papi Yuda. Aku menyerahkan 1 kantong plastik yang berisikan 3 boks makanan kepada Mang Udin. "Mang...ini nanti tolong kasihkan ke Bi Jumi 1 boks,yang lainnya untuk Mang Udin." "Tapi Bu...saya jadi tidak enak sama Pak Yuda dan juga Bu Meta, saya jadi merepotkan." "Tidak apa-apa Mang... terimakasih ya sudah mau antar kami ke restoran." "Sama sama
Читайте больше
Предыдущий
1
...
2324252627
...
37
DMCA.com Protection Status