Share

Bab 245

Penulis: maruana_ana
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Papi Yuda menghampiri Mas Rian anak sulung Pak Airlangga,hal pertama yang di lakukan adalah melayangkan pukulan di perutnya persis bagian ulu hati.

"Bukh...."

"Bukh..."

"Argkhhh...."suara rintihan mas Rian memekakkan telinga siapa saja yang mendengarnya.

Papi Yuda melakukan dengan sekuat tenaga, walaupun dia sudah tidak muda lagi tapi untuk melaksanakan hal yang seperti ini,dia masih sanggup, Papi Yuda melirik ke arah Pak Airlangga dengan penuh dendam.

"Gimana.... perasaan kamu setelah saya melakukan itu sama anak laki laki kamu,hah..."Papi Yuda berteriak ingin melihat reaksi Pak Airlangga.

"Pak.... tolong jangan sakiti anak anak saya, biarkan mereka bebas, cukup saya saja yang kamu hukum...."suara rengekan Pak Airlangga bukannya membuat Papi Yuda berhenti malah sebaliknya.

Papi Yuda sudah melampiaskan semua amarah kepada Pak Airlangga dan juga putranya,dia merasa sudah cukup dia tidak mau mengotori tangannya dengan menghabisi seluruh keluarganya Pak Airlangga.Berati apa bedany
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 246

    Papi Yuda sudah mulai menjalankan perusahaannya lagi seperti dulu,di awal awal memang aga sulit,karena papi Yuda sudah tidak pernah menjalankan perusahaan selama kurang lebih 27 tahun.Tapi berkat ketulusannya Bang Rendi dalam membantu dirinya, akhirnya dia bisa bekerja lagi seperti dulu, Alhamdulillah.... semuanya berjalan dengan lancar.Aku juga sudah mulai beraktivitas walaupun belum maksimal, maklum aku badmoodtan mungkin karena pengaruh bawaan bayi yang ada didalam kandunganku ini, awalnya terasa sangat berat untuk mulai beraktivitas seperti dulu,aku paksakan dan biasakan agar tidak menjadi beban bagiku.Aku sudah mulai menjalankan perusahaannya Mas Brian sesuai dengan surat wasiat yang buat sebelum kepergiannya.Aku mengelola semua aset pribadinya almarhum Mas Brian, sampai Almeera berusia 21 tahun,karena memang di dalam surat wasiat itu tertulis aku hanya menjalankan perusahaan sampai usia Almeera menginjak 21 tahun.Alma juga sudah resmi menikah dengan Irfan, saat ini mereka mas

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 247

    Semua pekerjaan kantor aku sudah serahkan kepada Bu Marissa sekretarisnya Mas Brian, untuk sementara Bu Marissa yang menghendel semua urusan perusahaan terkecuali ada klien yang mau bertemu secara langsung baru aku turun tangan. Yang di Malang juga demikian, untuk sementara ini Abah yang mengurus semuanya di bantu sekretaris aku Linda. Hari ini rencananya aku mau istirahat di rumah saja kebetulan Almeera dan Al Jazair juga sedang libur sekolah,aku akan menemani mereka berdua. "Bunda.... kenapa tidak masuk kantor, apakah Bunda sedang sakit." "Tidak Nak... mulai hari ini sampai Bunda melahirkan untuk sementara tidak masuk kantor, kecuali ada hal hal urgensi baru Bunda kesana." "Oh... gitu... akhirnya kita bisa main bareng bareng lagi, Bunda... sebentar kita makan di luar ya,kakak sama mas mau makan udang krispi di restoran Bunda."ajak Almeera. "Iya...ya ...ayo kita siap siap... nanti Bunda sampaikan Mang Udin untuk antar kita kesana, sekalian Bunda mau kasih tau dan ajak grandma j

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 248

    Dengan sangat terpaksa Pak Heri akhirnya menghubungi Humairah. Aku sedang memastikan penampilan lewat pantulan cermin yang ada di depanku ini.Tiba tiba saja handphonenku berbunyi, sepertinya itu notifikasi panggilan masuk, aku segera meraih handphone yang berada di atas nakas samping tempat tidurku siapa yang menghubungiku.Di layar handphoneku tertera namanya Pak Heri, dengan segera aku menerimanya. "Assalamualaikum Bu.... maaf mengganggu."sapa Pak Heri dari sebrang sana. "Waallaikum salam pak.... tidak juga, maaf Pak... apakah ada hal penting yang harus kita bicarakan."aku menyahut panggil Pak Heri. "Iya Bu... sebelumnya saya minta maaf karena ini sangat penting,ada hubungan dengan perusahaan yang di dirikan oleh almarhum,para investor meminta bertemu secara langsung dengan ibu dan juga Pak Danuarta hari ini." "Oooo gitu ya, pertemuan kira kira jam berapa Pak dan bertempat di mana." "Pertemuannya itu jam 11 siang di lanjutkan dengan makan siang, tempatnya di hotel Shangrila Bu.

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 249

    Sambil menunggu pesanan kami semua datang,aku menyampaikan tentang perihal perusahaan yang didirikan oleh Mas Brian deng salah seorang partner bisnisnya, kebetulan perusahaan ini bergerak di bidang IT. "Pi... tadi Pak Heri menghubungi Humairah menyampaikan kalau sebentar jam 11 ada pertemuan di hotel Shangrila,para investor ingin bertemu langsung dengan Pak Danuarta dan juga Humairah." "Oh...,tapi kamu masih bisa nggak itu masalahnya kalau ada permintaan dari para investor untuk bertemu secara langsung biasanya memakan waktu agak lama, kurang lebih sekitar 2 jam, Papi takut saja, jangan sampai kamu kelelahan, apalagi kondisi kamu sekarang ini sangat mudah kelelahan." "Insya Allah Humairah masih bisa...mau bagaimana lagi Pi... Humairah tidak mau kerja kerasnya Mas Brian hancur hanya karena masalah sepele, Humairah tidak mau sampai itu terjadi." "Baiklah.... papi doakan semoga pertemuannya berjalan lancar tanpa ada hambatan apapun." "Iya Pi.... insya Allah." Pesanan kami sudah dat

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 250

    Sebelum pulang aku memesankan juga untuk para pekerja yang tinggal dengan keluarga kami,aku pesan 5 boks untuk untuk para sopir dan juga asisten rumah tangga. Setelah semuanya sudah beres,aku langsung keluar karena kedua buah hatiku itu sudah berada di luar bersama dengan Papi Yuda dan Mommy Meta.Aku menenteng 2 kantong plastik satu untuk Mang Udin dan bi Jumi satu lagi untuk mbok Warsi. Kami semua pulang dengan menggunakan satu mobil saja Papi Yuda juga ikut pulang bersama dengan kami, sementara mobilnya di bawah sang sopir langsung pulang ke rumah. Kurang lebih 15 menit mobil yang kami tumpangi sudah berhenti di halaman rumah kediaman Papi Yuda. Aku menyerahkan 1 kantong plastik yang berisikan 3 boks makanan kepada Mang Udin. "Mang...ini nanti tolong kasihkan ke Bi Jumi 1 boks,yang lainnya untuk Mang Udin." "Tapi Bu...saya jadi tidak enak sama Pak Yuda dan juga Bu Meta, saya jadi merepotkan." "Tidak apa-apa Mang... terimakasih ya sudah mau antar kami ke restoran." "Sama sama

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 251

    Tadi sebelum tidur aku menyetel alarm di handphone, agar tidak terlambat bangunnya,kulirik jam yang melingkar di salah satu tanganku waktu sudah menunjukkan pukul 10.30. Walaupun pagi tadi aku sudah mandi,tapi tidak ada salahnya kalau aku mandi lagi agar tubuhku lebih fresh dan segar.Aku menggunakan pakaian formal karena ini masih menyangkut urusan pekerjaan,aku tidak mau tampil asal asalan.Aku memulaskan makeup secara tipis tipis agar tidak kelihatan pucat,sekali lagi aku memastikan penampilanku lewat pantulan cermin yang berada di hadapanku.Hmm...sempurn, terakhir shit...shit..aku semprot parfum favoritku yang beraroma lembut. Aku melangkah kakiku kelua dari kamar dengan menggunakan sepatu hak pendek sangat serasi dengan semua yang aku pakai. Aku mendapati kedua buah hatiku itu sudah rapi dan wangi semua,ada juga mommy Meta dan Papi Yuda. "Bunda....kami ikut ya...kan tempat Bunda rapat sebentar ini di hotelnya grandpa.... nanti kami di kamar saja di temani sama grandpa dan grand

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 252

    Ini sudah jam 10.50,aku segera menyeret langkah kakiku menuju ballroom hotel tempat pelaksanaan rapat. Ternyata di sana semua investor sudah datang semua, mereka sudah menempati kursi kursi yang mengelilingi meja panjang yang telah disiapkan sebelum rapat di mulai.Yang tersisa hanya ada satu kursi itu berada di bagian depan dan samping kursi itu sudah ditempati oleh seseorang, kalau aku tidak salah mungkin ini adalah orang yang menjadi partner bisnisnya Mas Brian. "Selamat siang semuanya, maaf aku terlambat..."aku menyapanya semuanya, walaupun aku tidak terlambat sama sekali,tapi aku tidak meluapkan etika pada saat bertemu dengan para investor. "Selamat siang juga Bu.. kebetulan Ibu belum terlambat, masih ada waktu kurang lebih 5 menit lagi, silahkan Bu...."jawab salah seorang yang duduk persis berhadapan dengan kursi yang aku duduki. Aku menganggukkan kepala sebagai tanda hormat,karena pada saat bersamaan semua mata orang yang sedang berada di ruangan itu mengarahkan tatapan mata

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 253

    Kebetulan ballroom yang ada di hotel Shangrila ini ada beberapa tempat dan di penuhi dengan semua fasilitas yang menunjang bagi para pengunjung hotel yang akan melaksanakan pertemuan atau rapat rapat penting. Kedua netra Pak Heri secara tidak sengaja bersitatap dengan Pak Hermawan yang merupakan orang tua dari Pak Rendi.Pak Hermawan juga sepertinya sudah berada di sekitar tempat kami mengadakan pertemuan, besar kemungkinan dia sudah memperhatikan semua gerak gerik Pak Danuarta yang secara terang-terangan menyatakan rasa sukanya kepada ibu Humairah.Siapa yang tidak suka pada wanita seperti ibu Humairah, cantik, cerdas, Sholehah, lemah lembut,kaya lagi, waow paket komplit. Pak Heri seolah menyampaikan isi hatinya agar segera menghubungi Pak Rendi sebelum semuanya berantakan,dan itu cukup di pahami oleh Pak Hermawan,dia melayangkan sebuah senyuman kepada Pak Heri sebelum perdi menjauh untuk menghubungi sang putra Rendi Hermawan. Pak Heri bersorak gembira di dalam hati syukur syukur se

Bab terbaru

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 363

    Mobil yang membawa Papi Yuda, Mommy Meta, Abah Malik dan Ummi Salamah sudah berhenti di dalam area parkiran sekolah bersebelahan dengan mobilnya Humairah.Mereka semua sudah turun dari mobil.Secara bersamaan juga mobil orang tuanya Mas Sony, Pak Candra Sanjaya juga parkir tidak jauh dari mobilnya Papi Yuda. Dengan setengah berlari Sony menghampiri sang ayah,dia takut jangan sampai ayahnya mencari cari keberadaannya. "Selamat pagi Daddy...."sapa Mas Sony. "Selamat pagi juga Sony....mana Mommy kamu..."jawab Pak Candra sambil mencari keberadaan sang istri. "Itu Mommy...."jari tangan Mas Sony menunjuk ke arah Mommy Shinta yang sedang berdiri tidak jauh dari Papi Yuda dan Abahnya Humairah. Pak Candra menghampiri sang istri, secara tidak sengaja matanya bersitatap dengan Papi Yuda.Dengan langkah tidak sungkan dia memanggil Papi Yuda. "Selamat pagi Yuda....apa kabar...."sapa Pak Candra tanpa embel-embel Pak di depannya. "Selamat pagi juga Candra.... Alhamdulillah baik, setelah sekian p

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 362

    Mommy Shinta yang sedang kesal karena sang putra tiba tiba meninggalkan dirinya dalam mobil,menyeret langkah kakinya dengan cepat setelah melihat Sony yang sedang berdiri mematung melihat Humairah dan Kendrick ngobrol. "Sony....kamu tuh ya... keterlaluan masa Mama di tinggal sendiri dalam mobil...mana di sini banyak sekali mobil yang sedang parkir, Mama itu kesulitan mencari kamu, terus lari kemana lagi itu Kendrick...."Mommy Shinta sangat kesal dengan kelakuan sang putra,karena meninggalkan dirinya sendiri dalam mobil. "Maaf mom....tadi Sony kejar Kendrick yang lagi ngambek karena Sony tidak membawakan Mommy untuk menyaksikan penampilannya di acara pentas sebentar...."jawab Sony tanpa mengalihkan perhatiannya dari sang putra. "Oh gitu....kamu liatin apa sih,terus Kendrick lari kemana, kenapa kamu berhenti di sini dan tidak mencari Kendrick... Mama takut jangan sampai dia kenapa-napa,mana banyak sekali mobil yang sedang berseliweran....ayo cepat kita cari dia..."Mommy Shinta dengan

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 361

    Mobil yang di kendarai oleh Humairah sudah memasuki gerbang sekolah.Petugas keamanan yang kerja di sekolahnya Almeera dan Al Jazair ini berhubungan baik dengan Humairah dan almarhum Brian semasa hidupnya.Brian adalah salah satu orang yang menjadi donatur tetap sekolah ini dan dia juga sering berbagi rezeki dengan para petugas keamanan di sekolah ini. Jadi tidak heran lagi begitu melihat mobil yang di gunakan oleh Humairah petugas itu langsung berlari menghampirinya dan mengarahkan Humairah agar memarkirkan mobilnya di dalam area sekolah persis di tempat parkir mobil kepala sekolah.Tadinya Humaira sudah bingung mau parkir di mana karena didalam halaman sekolah maupun lahan kosong yang berada di luar pagar sekolah sudah penuh dengan mobil mobil orang tua wali murid yang datang menyaksikan acara pentas seni hari ini. Humairah melangkah dengan anggun keluar dari mobil dan menghampiri pintu yang ada di sebelahnya, dengan sekali hentakan dia sudah membukakan pintu untuk sang ibu mertua

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 360

    Bang Rendi langsung memasukkan handphonenya kedalam saku jas yang dia kenakan,dan kembali masuk menemui para dewan direksi yang sedang menunggu dirinya di dalam ruangan khusus untuk melakukan rapat rapat penting yang berhubungan dengan perusahaannya. Bang Rendi langsung memutuskan untuk mengakhiri rapat kali ini, karena masih ada hal penting lainnya yang harus di kerjakan,dia harus ke sekolahnya Almeera dan Al Jazair,dia sudah berjanji akan menyaksikan penampilan kedua anak sambungnya itu. "Saya kira pertemuan kita kali ini cukup sampai di sini, nanti kita lanjutkan lagi di kesempatan berikutnya,apa yang telah kita bahas tadi... semua laporannya tolong serahkan kepada sektretaris saya Pak Wira.... terimakasih sudah mau memenuhi undangan saya untuk ikut rapat hari ini."Bang Rendi menyampaikan rasa terimakasihnya kepada seluruh dewan direksi yang hadir pada rapat hari ini. Dengan langkah terburu buru Bang Rendi kembali ke ruangannya di ikuti oleh Pak Wira sekretaris pribadinya. "Maa

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 369

    Dalam perjalanan Mama Inda langsung sibuk dengan handphonenya.Aku hanya memperhatikan lewat lirikan ekor mata saja,karena kedua netraku fokus kedepan, takut jangan sampai aku menabrak kendaraan orang lain, semua orang yang berada di dalam mobil yang aku kemudikan saat ini adalah tanggung jawabku. Bibir Mama Inda tidak pernah lepas dari senyum manisnya,pada saat menatap layar handphonenya yang sedang berada di dalam genggaman tangannya.Karena Al Keenan sudah tertidur kembali, Mama Inda langsung menyerahkannya kepada Bi Jumi untuk di gendong. Mama Inda sangat sibuk mengirimkan pesan singkat kepada orang lain,aku sendiri tidak tau dengan siapa di berkirim pesan singkat,aku diam saja ,karena untuk menanyakannya secara langsung sepertinya tidak mungkin,itu sama saja aku mencampuri urusan orang lain, Mama Inda juga butuh privasi. 'Mama kerjain aja itu anak nakal...gimana ya reaksinya setelah melihat foto Humairah ini,mama mau lihat apakah dia diam saja atau langsung menghubungi Humairah

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 358

    Setelah merasa cukup bersih,aku langsung keluar dan segera masuk kedalam walk in closet untuk segera berpakaian, semua aku lakukan dengan cepat karena waktu sudah menunjukkan jam 9.30,kami harus segera ke sekolahnya Almeera dan Al Jazair.Terakhir tinggal aku memulaskan makeup secara tipis agar kelihatan natural dan juga hijabku, dengan segera aku hampiri Bi Jumi,aku mengatakan agar beliau siap siap juga."Bi.... silahkan bersiap siap,aku sudah selesai hanya tinggal memulaskan makeup dan mengenakan hijab saja, Al Keenan di tinggal saja.... nanti aku yang jagain..."segera aku suruh bi Jumi untuk bersiap-siap."Iya Bu....bibi tinggal dulu ya...."jawab Bi Jumi."Iya Bi.... silahkan...."Setelah Bi Jumi berlalu menuju kamarnya meninggalkan aku dan Al Keenan.Segera aku memulaskan makeup yang telah tersedia di atas meja rias yang di siapkan oleh Bang Rendi untuk meletakkan semua peralatan makeup milikku.Aku hanya memulaskan makeup secara tipis agar kelihatan natural dan tidak menor,ini aku

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 357

    Aku menghampiri Mama Inda yang sedang duduk santai di ruangan keluarga, beliau lagi nonton acara favoritnya yang di siarkan oleh salah satu stasiun televisi di negeri ini.Dengan pelan aku menjatuhkan bobot tubuhku di samping Mama Inda,aku menyampaikan keinginanku secara perlahan-lahan, takut saja jangan sampai beliau tersinggung. "Ma.... sebentar jam 10 Humairah ijin keluar ya,mau menghadiri acara pentas seni yang di ikuti Almeera dan Al Jazair di sekolah mereka..."aku menyampaikan maksud ku kepada Mama Inda, bagaimana pun sekarang beliau sudah menjadi orang tuaku juga. "Iya ... tidak apa-apa, Mama ikut juga ya.... Mama pengen lihat aksi mereka berdua, pasti seru.... nggak apa-apa kan kalau Mama ikut melihat mereka tampil..."Mama Inda ingin ikut juga ke sekolahnya Almeera dan Al Jazair. "Benar mama mau ikut....mama tidak bercanda kan..."aku senang sekali mendengarkan keinginan ibu mertuaku itu. "Iya benar..... Mama serius.... Almeera dan Al Jazair pasti senang kalau semua Oma dan

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 356

    Sepanjang perjalanan menuju perusahaannya Bang Rendi wajahnya berseri seri, senyum indahkan tidak lepas dari bibirnya.Walaupun tadi dia sempat dongkol karena ulah jahil sang papa,tapi kini moodnya sudah baik kembali.Masih segar dalam ingatannya.... melihat wajah Humairah yang ketangkap basah olehnya karena secara diam-diam mencium bibirnya tadi malam. "Sudah sebulan saya menikah Humairah... baru tadi malam saya menyentuh kulitnya halus sekali seperti pualam.... argkhhh....kenapa juga benda pusaka kesayangan saya ini langsung bereaksi, padahal saya hanya mengingat kelakuan Humairah tadi malam, rasanya saya sudah tidak sabar menunggu 5 hari lagi..... bersabarlah 'adik kecil' sebentar lagi kamu akan mendapatkan sangkar baru yang selama ini kamu belum pernah kamu singgahi...."Bang Rendi bergumam sendiri sambil memegang benda pusaka kesayangannya. "Untung saja tadi pagi saya sudah mengirim semua foto Humairah tadi malam ke ponsel saya .... saya tidak bisa bayangkan kalau ada orang yang s

  • Takdir Cinta Humairah   Bab 355

    Humairah setelah mengantar kedua buah hatinya sampai mobil yang membawa mereka berdua keluar dari pekarangan rumahnya Bang Rendi, hendak masuk kembali kedalam untuk menyamperin sang suami, tiba-tiba saja langkah kakinya terhenti karena dia melihat sang suami sudah berada persis di depan pintu utama. "Baby.... Abang berangkat dulu ya .. insya Allah jam10 nanti Abang langsung ke sekolahnya Almeera dan Al Jazair....kamu nggak apa-apa kan ke sekolah mereka di antar oleh sopir....atau Abang jemput kamu kesini baru kita berangkat bareng bareng kesana..."Bang Rendi merasa tidak enak kalau Humairah berangkat ke sekolahnya Almeera dan Al Jazair di antar oleh sopir,dan akhirnya menawarkan diri untuk datang menjemputnya. "Iya tidak apa-apa.... Abang tidak usah jemput lagi ke sini, Abang langsung saja dari kantor ke sekolahan anak anak, nanti aku diantar sama sopir saja..."Humairah menolak di jemput oleh sang suami.Rencananya Humairah akan bawa mobil sendiri,karena Mang Udin nanti sore akan men

DMCA.com Protection Status