Rasanya kepalaku pening sekali, badanku juga pada sakit semua,aku berada di mana ini,kenapa semuanya asing bagiku.Seketika ingatanku kembali normal aku langsung terduduk dan aku belum menyadari kalau Mas Brian tegolek lemah di atas tandu yang berada di sampingku,di mana Mas Brian, apakah...apakah....'oh tidak.... membayangkannya saja aku tidak sanggup, apalagi ini jadi kenyataan, Mas Brian apakah aku sudah kehilangan kamu untuk selamanya.'aku bingung hingga tak terasa air mataku jatuh luruh seperti air bah. "Bunda.... Bunda...kamu sudah sadar, syukur Alhamdulillah ya Allah."aku mendengar suara dari orang yang sangat aku cintai, dengan refleks aku menoleh ke arah datangnya suara tadi. "Mas... gimana keadaan kamu, apakah masih sakit."aku melangkah pelan pelan menghampiri tempat Mas Brian berbaring. "Bunda... maafkan saya juga ya,karena saya tidak bisa menjaga dan melindungi kalian, ini semua kesalahan saya, kalian semua ikut terseret.Bunda harus kuat ya demi anak anak kita, ingat ada
Baca selengkapnya