Putri Kesha terlihat sedikit kebingungan, namun akhirnya dia bisa menguasai diri. “Mohon maaf baginda dan permaisuri…hamba hanyalah anak yatim piatu, orang tua hamba sudah meninggal dunia saat hamba berusia 1 tahun, lalu hamba di angkat sebagai murid oleh Putri Remi, hamba sama sekali tidak tahu soal Naga Hitam, yang hamba tahu padepokan putri Remi ini bernama Mawar Merah, katanya dia meneruskan padepokan mendiang Nyai Mawar, saudara seperguruannya!”Prabu Malaki dan Permaisuri Kinanti langsung terdiam, Ranina melongo, tumben ni anak berani berbohong pikirnya, tapi Ranina tak ingin permalukan sahabatnya ini, dia hanya menunduk dan tak berkomentar apapun.“Hmm…iya sudahlah…mungkin hanya kebetulan, ayoo kita nikmati penganan ini, mumpung masih panas!” Prabu Malaki memecah keheningan, tapi bagi Putri Kesha, yang sebelumnya senang dan bangga bisa jadi tamu undangan raja dan ratu ini, kini suasana kebatinannya tak lagi seperti tadi.Ada rasa bersalah, apalagi saat dia menatap wajah Permais
Terakhir Diperbarui : 2024-10-29 Baca selengkapnya