Namun Tarendra masih terdiam menatap kosong ke arah Rangkahasa. Meski tadi reaksi wajahnya memang nampak berubah, tapi sepertinya dia belum sepenuhnya awas diri dengan keadaan sekitarnya. “Panglima?” seru Rangkahasa pelan mencoba menyentak kesadaran Tarendra. “Ah? Ya?!” sahut Tarendra. Rangkhasa pun nampak sedikit lega, akhirnya Tarendra sudah bisa merespon tegurannya. Sesaat kemudian, baru Tarendra menyadari keanehan yang terjadi pada dirinya. Dengan pelan, wajahnya kembali menoleh ke arah keris tersebut. “Aku ingat, Ki Bayanaka begitu keras memberikan pesan agar aku tidak pernah mendekati keris terkutuk itu,” gumamnya lirih. Rangkahasa yang dulu pernah membuat kesalahan yang begitu fatal saat pertama kali menyentuh keris itu, tahu betul besarnya penyesalan yang dirasakannya. “Bagaimana sekarang? Kita tidak mungkin membiarkannya begitu saja,” lanjut Tarendra meneruskan. “Hey, sedang apa kalian?” tanya Arifin yang baru saja datang menghampiri keduanya karena penasaran. Perhati
Terakhir Diperbarui : 2022-05-15 Baca selengkapnya