127. KEPUTUSAN GERY (Bagian B)"Bu—bukan begitu maksud Abang, Dek!" kata Bang Gery tergagap.Aku menggeleng miris, wajah garang yang selalu ditunjukkannya padaku, tak terlihat sedikitpun saat ini. Dulu, jangankan membujuk dan merayuku, Bang Gery lebih sering mengayunkan tangan kekarnya itu untuk menyakitiku.Tapi sekarang, dengan Tuti dia begitu berbeda. Lembut, tanpa amarah sama sekali, padahal Tuti telah marah-marah dan berkata begitu tinggi padanya.Aku dulu, jangankan marah-marah, bahkan untuk mengemukakan pendapatku saja aku begitu ketakutan. Takut jika kata-kataku salah, dan ujung-ujungnya tubuhku harus menanggung akibatnya, dipukuli olehnya."Jadi? Jadi apa? Hah?!" pekik Tuti dengan kuat."Aduh, kalau mau bertengkar silahkan di rumah kakian sana. Jangan di sini, mengganggu kenyamanan orang lain saja!" kataku santai."Heh, sialan! Jangan ikut campur kau, ini urusanku dengan suamiku!" kata Tuti nyolot.Wah, lama-lama aku bisa terikut emosi saat menghadapi wanita sundel ini. Waja
Last Updated : 2022-07-03 Read more