Bab 102. Kutolak Lelaki Pilihan Ibu “Fajar dan Bulan pasti akan mengeluarkan kami dari sini, kok, Mel,” sahut Mama tetap berusaha menghibur diri. “Iya, Ma. Pasti, dong! Tapi, siapa tahu mereka masih sibuk, sementara kalian di sini aja dulu. Mama dan Papa harus patuh kepada petugas! Harus banyak makan! Supaya kuat saat dijemput nanti, ya!” “Kau serius akan sering datang ke sini?” Mama menatapku memelas. Kini kutahu, dia sudah yakin, kalau anak-anaknya tidak bakal datang menjemputnya. “Janji, aku janji. Asal Mama mau patuh dan mau makan!” tegasku. “Fajar dan Bulan tidak akan datang, Mel. Mereka bohong!” lirihnya kembali berurai air mata. “Heh, anak kebanggaan situ udah membuang orang tuanya sendiri. Dulu juga hanya Melur yang peduli sama kalian, eh …! Melur malah kalian sia-siakan! S
Terakhir Diperbarui : 2022-03-11 Baca selengkapnya