*Happy Reading*Akhirnya, setelah drama panjang yang tak kunjung usai. Ralat, setelah tangis sang nenek yang tak kunjung usai, dan drama tarik menarik ponsel agar sambungan tak dihentikan. Panggilan itu pun bisa diputuskan dengan tenang. Itupun, setelah Arletta terpaksa berjanji akan menemui sang nenek. Tentu saja dengan catatan, jika sudah ada waktu dan kondisi si nenek yang sudah lebih baik. Meski, Arletta sendiri tak yakin bisa menepatinya atau tidak. "Beliau benar-benar merindukan kamu, Le. Nanti kalau kondisi Dewa sudah membaik, kita ke sana, ya?" Bunda Reen mengusap lembut rambut Arletta, demi meminta atensinya. Arletta memilih tersenyum sama membalas ajakan Bunda Reen. Karena ... sudah dibilang, kan, dia sendiri tak yakin bisa menepati janjinya itu, dan juga ... entahlah. Arletta sudah terlanjur menganggap mereka semua orang asing dalam hidupnya."Oh, ya, Le. Bunda boleh nanya sesuatu?" tanya Bunda Reen tiba-tiba. Tetapi, wajah wanita itu seperti ada keraguan. Tentu saja, h
Baca selengkapnya