“Dikasih jepit rambut saja,” usul Ezra sembari meraih sebagian kecil rambut Kavita yang ada di sisi kanan dan kiri lalu menyatukannya. “Seperti ini ....”“Waaahh, Anda jago jadi penata rambut juga!” Kavita memuji, seraya menatap Ezra dari pantulan mereka di cermin. “Masih ada beberapa jam, saya beli tas yang cocok dulu dengan baju ini.”Ezra menarik tangannya dan berpendapat hal yang sama, neneknya mungkin telah melupakan sesuatu yang penting.“Masih keburu kan, Pak?”“Iya.”“Kalau begitu saya ajak Adya, boleh?”Ezra tidak perlu berpikir lama untuk segera menjawab. “Memangnya di sini siapa yang jadi suami kontrak kamu, saya atau Adya?”Namun, dia mengatakannya dalam hati saja.“Bagaimana, Pak?”“Adya bukannya harus bersiap-siap untuk mengantar kita nanti?”Kavita mengangguk paham.“Kalau begitu saya mau ajak Siska saja, Pak.”“Terserah, yang penting jangan lama-lama.”Setelah mengantongi izin dari Ezra, Kavita pergi ke kamar tamu untuk berganti pakaian.“Aduh Vit, lain k
Read more