“Saya akan membayarnya, tenang saja.”Ezra meresponnya dengan mendekap Kavita sekuat tenaga, tidak peduli istrinya menggeliat tidak nyaman dalam tidurnya yang belum lelap.Akhir pekan itu, tidak biasanya Ezra mengajak Kavita untuk pergi jalan-jalan. Tanpa bertanya mau ke mana, Kavita mengangguk saja dan bergegas menyiapkan pakaian untuk dirinya dan Ezra.Pukul setengah tujuh malam, Kavita pergi meninggalkan rumah bersama setelah pamit kepada Miranti yang melepas kepergian mereka dengan bahagia.“Kita ke rumah Pasha dulu,” kata Ezra memberi tahu. “Pak Pasha ikut?’“Ya, Siska juga.”Seulas senyum samar terbit di bibir Kavita, membuat Ezra tidak mengerti. Apakah itu artinya dia merasa tidak nyaman saat pergi berdua dengannya?“Memangnya kita mau pergi ke mana, kok tumben ramai-ramai begini?” tanya Kavita, inilah pertama kalinya dia mau menyambung obrolan seperti ini, biasanya hanya menimpali singkat dan ala kadarnya.“Jalan-jalan ke mana saja, mungkin Pasha atau Siska punya rek
Read more