Home / Romansa / Gairah Terpendam Suami Kontrak / Chapter 171 - Chapter 180

All Chapters of Gairah Terpendam Suami Kontrak : Chapter 171 - Chapter 180

264 Chapters

171 S2: Paket yang Dikirimkan Shadan

Ezra menggelengkan kepala. “Kenapa kamu merendahkan diri kamu seperti itu?”“Saya tidak merendahkan diri, bukankah kehadiran saya sudah tidak ada fungsinya lagi?”Ezra memegang keningnya lagi.“Jangan bicara dulu, kamu pasti mengonsumsi vitamin dengan teratur.” Kavita berlalu untuk mengambilkan sebotol vitamin yang biasanya Ezra minum.“Saya tidak sempat minum karena harus membagi waktu antara pekerjaan dan juga pencarian kamu.”Kavita tidak banyak berkomentar dan tetap menyiapkan botol vitamin Ezra dan juga segelas air putih yang sudah tersedia.Ezra langsung merebahkan diri setelah meminum vitamin, berhari-hari dia kurang tidur dan kali ini dia ingin tidur semaksimal mungkin.Kavita tertegun ketika melihat Ezra yang tertidur hanya dalam waktu singkat saja.“Vit, ada paket untuk kamu.” Adya memberi tahu ketika tanpa sengaja bertemu Kavita yang sedang mengambil minum di dapur.“Paket apa, Ad? Aku tidak pesan barang online apa pun,” komentar Kavita bingung.Adya mengangkat ba
Read more

172 S2: Yura Tetap Tidak Buka Mulut

“Kalau tidak, kamu mau apa? Aku cuma mau tahu di mana Deryl berada, aku tahu kalau dia terlibat dalam beberapa kejahatan yang Vita alami!”“Jangan bicara sembarangan kamu! Deryl dan Vita sudah tidak ada hubungan lagi, jadi jangan seenaknya mengaitkan masalah Vita sama suami aku!” tegur Yura dengan nada tidak suka.Siska tidak kehilangan akal, dia mencari-cari sesuatu di ponselnya dan kemudian menunjukkan layar itu tepat di depan mata Yura.“Mau kalau ini aku sebarkan dan wajahmu jadi terkenal?”Yura terbelalak ketika Siska menunjukkan foto lawas Kavita dengan Deryl yang saat itu masih jadi suami istri. Setelah itu Siska juga menunjukkan foto Yura dan Deryl yang berpose mesra.“Apa yang akan kamu lakukan dengan foto itu?” tanya Yura tajam. “Memfitnah aku?”Siska tersenyum lebar.“Siapa bilang aku mau memfitnah kamu? Aku justru mau menyuarakan kebenaran, kalau kamu itu adalah pengambil suami orang ....”“Kalau ngomong hati-hati ya? Aku sama Deryl menikah, bukan selingkuh. Sejak
Read more

173 S2: Membandingkan Ezra dengan Pasha

“Lama tidak bertemu!” Kavita dan Siska berpelukan erat, sementara suami mereka memilih untuk bicara di taman depan.“Tidak ada kemajuan?” “Belum Zra, entahlah ... si Yura berbelit, Deryl sendiri juga tidak terlacak.”Ezra berpikir keras. “Seperti ada seseorang yang sengaja melindunginya kan?”“Aku tahu siapa yang kamu maksud, tapi kita tidak punya bukti.” “Tidak ada cara lain, mungkin kali ini aku harus menggunakan jasa pembunuh bayaran.”“Apa kamu bilang?”Ezra hanya mengangkat bahunya.“Jangan sembrono, tidak ada manfaat kalau kamu menghabisi dia. Kita jadi tidak tahu motif di balik penyerangan Kavita kemarin, itu yang kamu mau?”“Aku sudah bisa menebak, bukan hal yang mustahil kalau Shadan punya banyak orang yang satu frekuensi sama dia. Apalagi Deryl adalah mantan suami Kavita, wajar-wajar saja kalau mereka berdua saling kerja sama untuk menyerang Kavita kan?”Pasha menggeleng tegas. “Kali ini aku tidak sependapat sama kamu, Zra. Dari ucapan kamu tadi, seakan-akan Sha
Read more

174 S2: Saat Kamu Jadi Istri Kedua

“Kamu mau saya lepas kendali lagi?”Kavita menyipitkan matanya. “Seperti malam itu? Apa artinya kamu sedang mabuk?”“Saya ...” Ezra terpaku, mengingat kembali saat di mana dia begitu menginginkan Kavita setelah sekian lama dia memendam gairah itu seorang diri.“Kamu seperti bukan kamu yang biasanya,” ucap Kavita sembari membetulkan bagian bawah piyama tidurnya. “Saya makan dan minum di tempat acara, setelah itu ... saya tidak terlalu ingat.” Ezra melanjutkan. “Paginya saya sudah menemukan kamu tergeletak di kamar sebelah ....”Kavita memejamkan matanya, gara-gara kekhilafan Ezra itulah dia jadi mengandung sebelum waktunya dan hal itu menimbulkan spekulasi buruk berdasarkan pemeriksaan dokter.Keesokan harinya, Kavita ikut Ezra ke kantor polisi bersama Siska dan Pasha.“Aku sudah tidak sabar mau lihat ekspresi wajah Yura saat bertemu kamu,” bisik Siska yang duduk di bangku belakang bersama Kavita.“Pasti cantik sekali dia, makanya Deryl sampai jatuh cinta.”“Bagiku pelakor ti
Read more

175 S2: Kita Bisa Pakai Pengaman Kalau Mau

Ezra yang tidak puas dengan jawaban Kavita, lantas menatapnya curiga.“Harus ya dengan cara mengungkit-ungkit masa lalu saat kamu masih jadi istri Deryl?” Kavita terdiam sesaat. “Itu bagian dari cara saya untuk ....”“Untuk mengenang Deryl?”“Tidak sama sekali, tadi itu untuk memprovokasi Yura saja. Masalahnya saya tidak percaya kalau dia bilang tidak tahu di mana Deryl bekerja. Kelihatan sekali kalau dia sengaja menutupi keberadaan suaminya itu, makanya saya sengaja bikin dia panas.”Jawaban Kavita—entah hanya sandiwara atau bukan, faktanya tetap saja membuat Ezra tampak tidak senang.Kavita yang merasa bahwa apa yang dilakukannya tidaklah merupakan sebuah kesalahan, langsung pergi untuk mengganti pakaian dengan yang lebih santai.“Mau ganti baju sekalian?” Kavita menawari ketika dia sudah muncul kembali. Ezra menggeleng. “Jadi bagaimana akhir dari provokasi kamu terhadap Yura tadi? Jadi mencari keberadaan Deryl?”Kavita langsung menghentikan gerakan tangannya yang sedang
Read more

176 S2: Gairah yang Selama Ini Terpendam

“Kita bisa pakai pengaman kalau kamu mau.”“Tidak!” Ezra tersenyum samar, meski hanya dua detik saja. Sampai kemudian ....“Argh!” Rintihan pelan lolos dari bibir Ezra ketika Kavita menghantamkan lutut ke pahanya.“Kamu ...” Ezra refleks melepas Kavita, lalu dia terhuyung ke arah sofa.“Tidak semua perempuan itu lemah, Pak Ezra Danadyaksa.” Kavita mengingatkan, setelah itu dia cepat-cepat pergi dari kamar Ezra dengan membanting pintunya keras-keras.Ezra sengaja mengalah karena sejujurnya dia tidak serius ingin mengajak Kavita berhubungan menggunakan pengaman. Dia masih sanggup memendam gairah itu untuk sementara waktu, sampai dokter menyatakan kondisi Kavita sudah betul-betul aman untuk melakukan kewajiban sebagai pasangan.Ketika saat itu tiba, Ezra tidak akan berbelas kasih dan bersiap untuk menuntaskan seluruh gairah yang selama ini terpendam begitu lama.Waktu terus bergulir, Shadan yang sudah sejak lama menunggu-nunggu aksi balasan dari Ezra, kini harus gigit jari karen
Read more

177 S2: Mana Mungkin Deryl Setega Itu!

“Uangnya kan nggak bohong, makanya kita bisa tinggal di rumah bagus dan makan yang enak-enak.” Karin menyeletuk. “Aku juga penasaran, sebetulnya Kak Deryl itu kerja apa?”“Jangan-jangan Deryl jualan obat terlarang?”Karin dan ibunya langsung terbelalak.“Ya nggak mungkinlah, Kak!”“Yura, tolong jangan bicara macam-macam tentang suami kamu.”Yura melengos.“Terus kenapa dia tidak pulang sampai berbulan-bulan begini?” katanya. “Aku sebenarnya tidak masalah asal uang mengalir lancar, tapi lama-lama siapa sih yang tidak curiga kalau polisi saja sampai menginterogasi aku berhari-hari?”Ibu Deryl terdiam.“Ya mungkin ... ini cuma salah paham saja,” katanya terbata.“Kalau betul salah paham, kenapa sampai sekarang Deryl tidak menampakkan batang hidungnya sama sekali? Ini bukan masalah sepele, Bu! Pasti ada hal kriminal yang mungkin saja Deryl lakukan ....”“Jangan sembarangan bicara dong, Kak!” sela Karin tidak terima.“Siapa yang bicara sembarangan? Kamu tahu tidak siapa yang per
Read more

178 S2: Anakku Adalah Anakmu Juga

“Kenapa kamu sangat yakin kalau Deryl terlibat dalam kejadian penusukan itu?” “Karena dia memiliki motif, dendam misalnya. Dan sialnya, dia pernah bekerja jadi sopir Shadan, orang yang memiliki motif dendam terhadap saya. Sedangkan di sisi lain, kamu adalah istri saya.” Ezra menjelaskan. “Mereka memiliki motif untuk melakukan hal itu, meskipun belum seratus persen terbukti.” Kavita terdiam cukup lama mendengar penjelasan Ezra, dia ingat betul bagaimana ekspresi wajah Shadan saat mendengar nama suaminya disebut. “Apa yang kamu pikirkan?” tanya Ezra. “Saya ... menurut saya, tidak heran kalau Shadan terlibat juga, atau merekrut Deryl untuk sesuatu seperti ini. Karena saya menyaksikan sendiri sebenci apa Shadan terhadap kamu, saya bisa lihat dari sorot matanya.” Kavita menjelaskan. “Begitulah, dia memang membenci saya. Tidak Cuma dia, hampir seluruh anggota keluarga Danadyaksa berpendapat kalau saya pantas mendapatkan kebencian sebesar itu.” “Tapi kamu tidak bersalah sama sekali!” sa
Read more

179 S2: Cuma Ada Satu Ratu

“Kamu kirim saja lokasi terbaru kamu ke ponsel saya, setelah itu nonaktifkan nomor itu dan hapus riwayat percakapannya.” Shadan memerintah. “Aku akan kirimkan uang dan juga orang untuk terus mengawal posisi kalian sampai titik teraman.” “Terima kasih, Pak. Saya tunggu ....” “Ingat, langsung nonaktifkan nomor ini sekarang juga!” “Siap, Pak!” Shadan nyaris membanting ponselnya di atas meja. “Merepotkan saja, aku kira kasus ini mulai terkubur dalam-dalam ....” Shadan mengacak rambutnya. Tidak, dia tidak boleh kalah. Ini baru permulaan, sebelum nantinya dia dan Ezra akan berhadapan satu lawan satu jika waktunya tiba. Ketika tiba di rumah, Shadan heran karena mendapati ibunya sedang terduduk lesu di sofa ruang keluarga. “Bu, ayah mana?” “Keluar lagi, entahlah ....” Shadan duduk dan menatap ibunya lebih jelas. “Kenapa Ibu tidak kelihatan senang? Memangnya Ayah keluar sama siapa? Bukan rekan kerja perempuan kan?” Mervia menggeleng, lalu menceritakan percakapannya dengan Endrawan sa
Read more

180 S2: Dia Tidak Perlu Bersembunyi

“Siska ...” desis Kavita lemah, mulai tidak enak dengan sebagian pengunjung kafe yang memperhatikan keributan mereka.“Apa Kakak bilang?”“Itu fakta, Karin. Bisa saja Deryl dendam sama Vita, makanya dia terlibat. Kasusnya tidak main-main lho, penusukan sampai Vita terbaring kritis!”Karin ternganga.“Kak Vita kritis?”“Ya, dan kamu tidak tahu kan bagaimana Vita bertahan hingga berhasil melewati masa kritisnya?”Karin terdiam.“Kalau Deryl memang tidak bersalah, seharusnya dia tidak perlu bersembunyi seperti ini.” Kavita menambahkan.“Kak Deryl tidak bersembunyi, dia sedang bekerja.”“Di mana kerjanya? Kenapa telepon dan aku media sosialnya sampai tidak aktif?” tanya Kavita ingin tahu.“Namanya orang kerja, Kak. Mana sempat main media sosial?”“Oke, kalau begitu nomor kontaknya masa iya dinonaktifkan juga?”“Aku juga bingung, makanya ibu nangis terus karena Kak Deryl tidak bisa dihubungi ...” keluh Karin putus asa. “Masalahnya Kak Deryl itu nggak nentu kalau telepon, kadang
Read more
PREV
1
...
1617181920
...
27
DMCA.com Protection Status