“Aku ... aku belum rela ... melihat Vita melupakan aku, Bu ...” cicit Deryl, dia yang semula begitu arogan di hadapan Ezra kini luruh di depan ibunya sendiri. Mendengar ucapan Deryl itu, Yura merasa kulitnya seperti disiram dengan air panas. “Kamu ini apa-apaan sih, Ryl? Kamu itu sudah cerai sama Vita!” Namun, Deryl seolah tuli dengan protes yang dilontarkan Yura.“Aku kira Vita akan menderita kalau pisah dari aku, tapi ternyata tidak ... Aku lihat dia semakin bahagia, seperti terlepas dari beban berat yang selama ini dia pikul di pundaknya ....”“Cukup ya, Ryl! Vita bukan siapa-siapa kamu lagi, mau sampai kapan kalian akan terus membicarakan dia, hah? Sampai aku gugat cerai kamu seperti yang dia lakukan dulu?”“Tidak, jangan!” cegah Deryl buru-buru, seolah tersadar dari lamunannya.“Kalau begitu, sadar diri!”Ibu Deryl sebetulnya ikut sakit hati setiap kali mendengarkan Yura bicara keras terhadap putranya, tapi mau bagaimana lagi. Deryl terlalu dibutakan cinta, hingga tida
Read more