“Halo?” “Masih antre lama?” tanya Kavita lemas. “Saya capek nunggu di sini, saya susul kamu saja ya?” “Tunggu sebentar, habis ini saya selesai kok!” “Tidak apa-apa, saya susul saja ke apotek sekalian kita pulang. Tunggu di sana, ya!” Di sisi lain, Ezra yang baru saja menjawab telepon Kavita, mendadak panik. Aku harus cepat, pikirnya. Beberapa saat berlalu, Kavita masih celingukan mencari arah ke apotek. Ketika sudah ketemu, dia masih harus mencari keberadaan Ezra di antara orang-orang yang yang ada di sana. “Harus ditelepon lagi nih,” gumam Kavita sambil mengeluarkan ponselnya. “Kita pulang sekarang!” Ezra muncul dan langsung menepuk bahu Kavita. “Selalu saja bikin kaget, vitaminnya sudah ditebus?” Ezra mengangguk dan segera membawa Kavita berlalu dari rumah sakit. “Kamu percaya tidak sih, ini seperti takdir!” celoteh Kavita selama dalam perjalanan pulang menuju rumah. “Kamu percaya?” Ezra yang sedang fokus menyetir, hanya mengangkat bahu. “Kamu ini aneh ya, kenapa kelihat
Read more