Bude Sarni menghentikan langkahnya, dia menoleh ke arah Mila."Mbak, uangnya yang tadi malah ketinggalan," ucap Mila sambil memperlihatkan uang berwarna merah ke padaku."Walah, Mil. Tapi enggak apa-apalah, Mas Devan kaya' nya bawa dompet kok," ucapku sambil tersenyum."Ya, malah mendingan, Mil, enggak jadi punya hutang," timpal Bude Sarni sambil tersenyum, wanita itu menggeleng dengan melanjutkan langkahnya."Iya, Bude," sahut Mila cekikikan memandang bude yang sudah membalik badan, "Mbak, ini uangnya."Aku mengambil alih uang dari tangannya, "Kamu lagi enggak perlu uang, Mil?""Perlu sih, Mbak, tapi enggak sebanyak ini. Lima puluh saja, Mbak," ucapnya sambil tersenyum."Oke-oke.""Mil, Bude tahu dari mana kalau kamu hutang ke aku? Aku enggak ada cerita loh, Mil," ucapku lirih."Aku tadi mau hutang ke Bu Endah, Mbak. Tapi enggak ada katanya, mungkin dia cerita kalau aku cari hutangan," sahutnya dengan lesu.Aku membalik badan sambil memandang ke arah rumah Bu Endah, tak menyangka kal
Read more