Share

Bab 48

"Bukan begitu, bi," ucapku sambil menoleh ke belakang. "Tadi suami tetanggaku ada yang sakit parah, msu lihat sebentar gimana keadaannya."

"Hah? Siapa?"

"Suami Bu Endah, warung dekat rumahku itu loh," sahutku menjelaskan.

Bibi mengangguk-anggukkan kepala, bibi mengenal Bu Endah saat dia main ke rumahku beberapa waktu lalu.

"Sakit apa, Ta?"

"Enggak tahu. Yang jelas tadi nampak parah, maka ini mau di jenguk."

Devan, menatapku dengan kening mengerut. Mungkin banyak pertanyaan yang ada di benaknya, namun, tak mungkin di ucapkan di sini.

"Ya, sudah, aku pamit, ya, Bi," ucapku sambil menjabat tangannya.

"Nanti datang lagi 'kan, Ta?" Tangannya dengan ramah.

Aku menganggukkan kepala sambil tersenyum getir. Tiba di dekat paman saja dia bersikap seperti itu, tapi jika paman tak ada dia selalu cuek padaku.

Aku dan Devan keluar dari rumah paman, Devan memutarkan motor dan aku naik di belakangnya.

* * *

"Dek, kita ke puskesmas apa ke rumah dakit mana?"

"Ke rumah kita, mas," sahutku singkat dengan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status