Home / Romansa / His Dangerous Secret / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of His Dangerous Secret: Chapter 81 - Chapter 90

104 Chapters

80. Jatuhkan bom-nya.

Zura menjauh secara otomatis dari Edric, mendengar Chalondra menegur dari luar. Wajah wanita itu langsung bersemu merah karena malu.“Mama ini kurang kerjaan, ck.” Edric bergumam kesal sendirinya. Zura langsung tersenyum. Dia mengusap bibir Edric yang basah akibat ciuman mereka yang cukup intens.“Nanti bisa dilanjut lagi, Pak,” ucapnya lembut, begitu pengertian. Edric kemudian menarik Zura agar terjatuh di dadanya. Dia sangat rindu pada wanita ini. Kembali teringat saat malam kemarin. Saat Zura mengutarakan semua isi hatinya dalam situasi yang tidak terduga. Edric jadi tau, betapa Zura sangat tersiksa saat ibunya pergi. Namun perempuan ini selalu terlihat tegar, bahkan dia sanggup menjaga Embun saat masih di kandungan hingga lahir ke dunia. Dan tiga tahun tanpa pendamping hidup, dia bisa membesarkan Embun. Bukan baru sekarang Edric merasakan penyesalan. Sejak dia mendapat kabar Zura berhenti kuliah, sampai sekarang, dia sudah menyesal karena ti
last updateLast Updated : 2022-04-28
Read more

81. Bom pun dijatuhkan.

Zura merasa lega karena baru saja dia menceritakan semua tentang rencana Morgan dan Radesh di depan keluarga Louis dan Ellordi. Tidak ada satu hal pun yang dia tutupi. Apapun yang Dom dan Edric tanya, dia menjawabnya secara jujur."Aku mau ikut." Edric mencegah Zac dan Calvin yang sedang bersiap untuk melaksanakan misi mereka."Jangan aneh-aneh, Ed. Dari mana jalannya kau berpikir kalau kau bisa ikut? Kau lupa kita di sini karena apa? Karena menjaga kau yang pesakitan." Calvin meledek. Dia sedang memakai jaket kulitnya."Aku akan menjahit mulutmu kalau sudah sembuh nanti." Edric balik mengancam. Kesal karena tidak ada orang yang mengijinkan dia ikut ambil bagian dalam rencana mereka."Ed, kami akan mengabarimu apapun perkembangannya. Tenang lah di sini." Dominic seperti tau isi hati dan pikiran puteranya. "Iya, Ed, semakin lama kamu sembuh, semakin lama kalian bisa stay cation berdua." Chalondra menambahi sambil menyerahkan kunci mobil kepada
last updateLast Updated : 2022-04-28
Read more

82. Sebuah penemuan.

Edric dan Zura saling menatap. Akhirnya yang mereka takutkan pun terjadi. Morgan dan Radesh melakukan hal yang sudah mereka duga sebelumnya. Pencemaran nama baik dengan mengangkat isu penurunan kualitas. Bahkan sebelum Zura jujur tentang semuanya pun, Edric sudah menduga larinya akan ke sini."Seperti yang kita duga." Dia bergumam. Chalondra terlihat bergetar di posisinya.“Kita ‘kan sudah memprediksi ini, Ma. Mama nggak usah khawatir.” Edric mencoba menenangkan ibunya dari jarak jauh. Zura sendiri langsung turun dari kasur dan memperbaiki posisi tidur Embun.“Kamu mau ke mana?” Edric sedikit heran.“Nggak ke mana-mana kok, Pak. Cuma … jadi ikut nervous,” aku Zura jujur. “Pasti kakek dan papa sudah tau saya dan Embun ada di sini, makanya rencananya dipercepat.” Tadi Zura sudah sempat memberi tahu semua orang di sini bahwa eksekusi itu masih satu minggu lagi. Tidak ada yang tau kalau ternyata akan terjadi hari ini. Dominic dan yang lain saja keluar untuk merancang sebuah rencana. Merek
last updateLast Updated : 2022-04-29
Read more

83. Runut cerita.

Flashback ke hari pertama Edric bertemu dengan Zura di Dubai ...“Ini aneh.” Edric bergumam setelah mobil Radesh dan Zura menghilang jauh dari pandangan. Dia dan Calvin masih berdiri tegak di teras lobi Eco Paper.“Apa itu benar-benar Zura? Sepertinya mereka dua orang yang berbeda. Apa yang kalian bicarakan di dalam lift tadi? Kalian membuat kami menunggu lama.”Edric membuang napas berat. “Aku menuntut sebuah penjelasan atas kepergiannya. Tapi dia berpura-pura tidak mengenalku. Dia marah karena aku seperti mengungkit masa lalu kami.”“Hm, jelas dia berpura-pura. Sudah pasti dia mempelajari profilmu sebelum datang ke sini. Dan harusnya pak Radesh pun bercerita tentangmu ‘kan? Kenapa dia masih mau datang kalau memang tidak ingin bersinggungan dengan masa lalunya?”Edric dan Calvin kemudian mengabaikan pikiran-pikiran mereka. Kembali masuk ke dalam gedung dan melanjutkan pekerjaan. Keesokan harinya, mereka melakukan kunjungan ke gudang Inti Global. Waktu itu Zura masih mengabaikan Edric
last updateLast Updated : 2022-04-30
Read more

84. Pesan gombal Zac.

Isu jelek tidak hanya menerpa Inti Global. Eco Paper juga. Bahkan yang ini lebih buruk karena ada barang bukti. Tisu travel pack yang mereka pasarkan kualitasnya jauh lebih buruk dari tisu murahan yang tidak punya label. Hari itu benar-benar menjadi hari terburuk dalam sejarah bisnis Inti Global, terutama untuk Edric. Dia merasa sudah gagal dalam mengemban tugasnya sebagai penerus sang ayah. Dalam posisi tidur di atas brankar, dia berkali-kali menarik napas dalam-dalam dan membuangnya ke udara.Tadi Dominic memberinya ultimatum untuk membiarkan semuanya terjadi seperti yang Morgan dan Radesh rencanakan. Jangan sampai Edric menjalankan rencananya hari ini juga. Dominic menyuruh dia menunggu sampai besok atau lusa. Bukankah penting juga melihat mana customer yang loyal dan tetap setia saat ada ada isu seperti ini beredar?Semua para lelaki sudah kembali ke rumah sakit. Sedang fokus mendengar kronologi orang suruhan Morgan masuk ke dalam kamar. Brandon pun langsung mengutuk petugas yang
last updateLast Updated : 2022-04-30
Read more

85. Permintaan absurd.

Sekitar jam sepuluh malam, semua orang kembali ke kamar masing-masing. Kini tinggal Embun dan Zura yang berjaga di kamar Edric. Santi pun sudah kembali ke kamar mereka. Ini adalah permintaan Edric. Dia ingin Zura yang selalu menjaganya, siang sampai malam. Entah dari mana datangnya ada box bayi di sana. Yang jelas, Embun bisa tidur dengan nyaman tanpa harus mengganggu papa mamanya yang sedang ingin bermesraan. Pintu kamar sudah sengaja dikunci, karena memang dokter baru akan kontrol besok pagi. Jadi, tidak masalah semisal mereka ingin ada privasi.Kini keduanya tidur dalam satu bed dan berhadap-hadapan. Rasanya senang sekali akhirnya mereka bisa hanya berduaan di ruangan ini."Kalai semuanya sudah selesai, ayo kita menikah.""Hm-m. Ayo.""Saya udah nggak sabar jadi suami yang akan menjaga kalian berdua sampai kita tua bersama."Zura tersenyum lagi. Sangat suka mendengarkan kata-kata indah yang terlontar dari mulut Edric sejak tadi."Makasih, Pak.""Come on, ganti jadi panggilan yang
last updateLast Updated : 2022-05-01
Read more

86. Investigasi.

Keesokan paginya, sebuah berita menghebohkan seluruh jagat maya. Wajah Dominic, Brandon, Zac dan Calvin beredar dimana-mana. Aksi penggeledahan gudang besar Galaxy Group menjadi trending topik dan menjadi headline news di seluruh media elektronik dan media cetak.'Ditemukan timbunan tisu yang seharusnya didistribusikan ke hotel dan mal, Galaxy Group menyabotase Inti Global?''Diduga curangi Inti Global, Dominic Ethan Louis siap bawa Galaxy Group ke jalur hukum.''Senasib dengan Inti Global, Eco Paper juga sedang digoncang oleh isu serupa. Brandon James Ellordi : Kita disabotase.''Terkuak, owner Galaxy Group yang selama ini bersembunyi dari publik adalah Morgan Hadiwijaya yang selama ini menjabat sebagai direktur utama.'Semua orang seperti sudah sepakat untuk berkumpul di dalam kamar rawat inap Edric untuk menyaksikan berita-berita itu. Dominic, Chalondra, Brandon, Janice, Calvin, Zac, Zoey, Edric, Zura, Santi dan Embun. Tidak ada yang ketinggalan.Edric yang sama sekali tidak tahu m
last updateLast Updated : 2022-05-04
Read more

87. Menuju bui.

Morgan dan Radesh menonton televisi dengan wajah yang mengeras. Shit!! Bagaimana bisa mereka menemukan gudang rahasia milik Galaxy? Padahal jelas-jelas bangunan itu sudah sengaja diberi nama lain dengan tujuan supaya tidak ada yang tau kalau itu adalah milik mereka. Bahkan sertifikat bangunan itu sudah dibuat atas nama orang awam yang tidak dikenal oleh siapapun."Apa yang sudah dilakukan anak buahmu?! Kenapa bisa-bisanya kita ketahuan?!" Morgan menatap marah sekaligus jengah kepada Radesh yang dia anggap tidak bisa bekerja dengan baik."Aku sama sekali tidak kepikiran kalau mereka akan mencari gudangnya juga, Pa." Radesh sama sekali tidak sanggup menatap Morgan. Dia benar-benar kehilangan muka. Sekaligus merasa bodoh karena anak buahnya malah terperangkap oleh timnya Dominic."Bodoh!!! Apa yang kau pikirkan?! Justru itu adalah inti dari misi ini!!" Morgan masih berapi-api. Mungkin kalau dia seorang kanibal, dia sudah menelan Radesh dari tadi. Seriusan, kenapa kerjaannya lebih banyak
last updateLast Updated : 2022-05-05
Read more

88. Finding Embun.

Bagai disambar geledek, semua orang terkejut dan spontan berlari keluar dari kamar, kecuali Edric tentunya. Zura sendiri melesat dengan cepat sesaat setelah dia mendengar Santi memekik.Santi sedang berdiri di tengah ruangan dengan bersimbah air mata saat Zura tiba. Di atas kepalanya masih melilit sebuah handuk yang menandakan dia baru saja selesai mandi. Zura langsung mencari keberadaan Embun di atas kasur. Kosong! "Embun mana, Mba?!" Dia bertanya dengan perasaan kalut, panik, khawatir yang bercampur menjadi satu.Semua orang sudah menumpuk di ambang pintu. Menyaksikan Santi yang semakin meraung tanpa bisa berkata-kata. Kemudian mereka masuk satu per satu, dimulai dari Chalondra.Zura yang sudah bisa menebak apa yang sedang terjadi, hanya bisa mematung seraya menatap kosong ke arah karpet."Mba Santi, bisa Mba ceritakan apa yang terjadi?" Chalondra bertanya dengan nada pelan dan keibuan.Santi hanya menggeleng. "Sayah ... sayah ... juga nggak tau ... Nyonyah ... saya ... hanya ting
last updateLast Updated : 2022-05-07
Read more

89. Nyawa siapa?

Zoey ... Ayyara ... Louis. Tiga kata yang memberikan efek kejut jantung bagi semua anggota keluarga Louis. Dominic, Chalondra, Edric dan Zac yang sudah tau perihal status Zoey di dalam keluarga mereka, sangat terkejut mendengar pengakuan Morgan. Zoey cucu Morgan? Yang benar? Zura juga tak kalah terkejut mendengar penuturan kakeknya. Bagaimana mungkin?? Bukankah Morgan cuma punya satu puteri, yaitu mamanya? Nama mamanya 'kan Anastasia? Siapa Yuanita? Kemudian Zura mengingat saat Zoey mengajaknya bicara kemarin, dan bertanya apakah Morgan punya puteri lain selain ibunya? Apa Zoey bertanya demikian karena dia sudah tau tentang ini? Apa saat Zoey bertemu Morgan, kakeknya sudah membahas ini kepadanya? Tapi jauh berbeda dengan Zoey. Dia tidak terlalu terkejut ketika Morgan mengaku sebagai kakeknya. Bukankah percakapan mereka kemarin memang sudah mengarah ke sana? Morgan sempat mengatakan kalau dia sama-sama keras kepala seperti ibunya. Zoey sebenarnya sudah punya firasat kalau Morgan me
last updateLast Updated : 2022-05-08
Read more
PREV
1
...
67891011
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status