Edric meraup bibir Zura tanpa aba-aba. Ditekannya seluruh tubuh wanita itu hingga sangat lekat kepadanya. Lekuk dada Zura yang sangat kontras dengan perutnya yang rata, membuat benda itu membusung sempurna di dada Edric. Pria itu merasakan tubuhnya panas dingin. Tapi kenapa masih ada bra? Tangannya dengan cekatan melepaskan pengait benda itu di balik punggung wanitanya. Dalam sekejap mereka sudah skin to skin untuk bagian tubuh atas. Zura mendesah merasakan seluruh dadanya beradu dengan dada Edric yang liat. Gejolak itu membuat pagutan bibir mereka semakin intens. Edric menyedot lidahnya sampai ke dalam, sampai rasanya daging tebal itu akan putus jika Edric tidak segera menyudahinya. "I need you, Zura. I need to blow in you, right now," gumam Edric seraya menjilati kulit wanita itu dari pipi hingga ke leher, leher ke dada. "You are mine. I hate when you give that smile to another man." "Akhh! Sakit, Pak!" Zura tanpa sadar menepuk pipi Ed
Last Updated : 2022-04-06 Read more