Semua Bab Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna: Bab 201 - Bab 210

330 Bab

Berkenalan dengan Putri

Aku segera menoleh ke arah Bapak berada dengan wajah gugup dan perasaan yang kacau. Ini semua karena Dina yang terlalu suka mencampuri urusanku. Seharusnya topik tentang perpisahanku dengan Minaki tidak perlu menjadi pembahasan di rumah. Karena tujuan kepulanganku ke Indonesia adalah untuk melupakannya."Ng... i... itu, temanku Pak.""Teman? Tapi Bapak dengarnya kok Dina nyebut nama kamu Jak?"Aku menelan saliva sambil berusaha mencari alasan lainnya. "Iya, Pak. Aku punya teman yang namanya sama kayak namaku.""Oh, ya udah kalau gitu. Bapak pikir kamu nikah diam-diam."Andai Bapak tahu jika aku telah menikah bahkan sudah bercerai dan dikaruniai seorang bayi perempuan berkulit putih, bernama Mayka."Mas, maaf." Dina mendekat lalu berucap lirih.Tanpa menanggapi permintaan maaf Dina, aku melenggang pergi ke kamar untuk beristirahat. Aku tidak mau dicecar seputar Minaki dan masa lalu kami***Sudah satu minggu aku bermalasan di rumah. Tanpa hiruk pikuk kota, ramainya suara club, serta
Baca selengkapnya

Mencintai mantan istriku

Setelah lepas dari Minaki, kini Bapak malah menjodohkanku dengan Putri. Kepalaku begitu pusing dan berat memikirkan ini semua. Bayangan Minaki dan Mayka saja sudah berhasil membuat hari-hariku tidak bersemangat. Itulah mengapa aku tidak ingin keluar rumah semenjak datang dari Jepang. Bukan sekedar bermalasan di rumah, melainkan aku sedang mengikuti media sosial Minaki yang terus mengunggah kebersamaannya dengan putri kecilku yang begitu cantik bak malaikat. "Ayah rindu kamu, Mayka." Ucapku lirih sambil mengusap wajahnya dari layar ponselku dengan dada teramat sesak. Lalu sebulir bening air mata itu menetes membasahi pipiku. Panggilan dari manajer dan Rinto sudah tiga hari ini kuabaikan karena otakku tidak bisa menerima semua runtutan masalah yang terus menekanku. Ingin sekali aku pergi ke sebuah pulau lalu berdiam diri disana tanpa gangguan dari siapapun. "Mas Jak, ada Putri di luar." Itu suara Dina yang mengiterupsi sedihku. Aku mengusap air mata dengan membelakanginya. Aku ti
Baca selengkapnya

Hanya berpisah, bukan bercerai

Orang tua mana yang tidak terkejut dengan pengakuan anaknya jika ia telah menikah. Padahal si anak tidak pernah mengatakan apapun perihal keputusan besarnya itu. Walau laki-laki memiliki kelonggoran untuk meminang gadis pujaannnya tanpa restu orang tua, tetap saja adat ketimuran yang kuanut lama tidak membenarkan tindakanku.Menghormati orang tua adalah sebuah keharusan, "Mantan istri? Maksudmu apa, Jak?"Aku menatap kedua mata tua Bapak yang benar-benar memancarkan keterkejutan yang luar biasa."Aku... udah nikah, Pak.""Nikah? Kapan?! Kok Bapak nggak dikasih tahu?"Dan disitulah awal mula aku menceritakan semua runutan kejadian dari awal hingga akhir perpisahanku dengan Minaki. Tidak lupa aku menghanturkan permohonana maaf pada Bapak karena menyembunyikan ini semua demi kebaikan keluarga. Bapak hanya bisa terdiam sembari mengusap wajahnya berulang kali sedang aku terus bercerita. Jelas beliau kecewa karena anak laki-laki satu-satunya justru menyembunyikan rahasia sebesar ini. "Ja
Baca selengkapnya

Kembali padamu

"Rin, kamu dimana?" Tanya manajerku melalui sambungan telfon."Aku sedang di luar bersama Minaki.""Jayka sudah kembali."Hening tidak ada jawaban apapun dari Rinto ketika manajer menyebut namaku. Aku curiga jika ia menggunakan kesempatan kepulanganku untuk mendapatkan Minaki. Aku tidak menduga jika ia berani bermain di belakangku padahal selama ini aku banyak membantunya agar tidak lagi menjadi buruh TKI lagi."Jayka mencarimu. Kami menunggumu di apartemen.""Ada masalah apa?" "Datang lah sendiri. Jayka ingin berbicara penting denganmu.""Apa ini soal pekerjaan? "Manajer menatapku yang memasang wajah tidak bersahabat. "Iya. Cepat lah datang.""Aku tidak bisa datang cepat karena karena sedang berbelanja."Lalu suara rengekan anak bayi terdengar di sambungan telfon dan itu membuatku reflek menegakkan badan dan meraih ponsel manajerku. Emosiku tersulut cepat tanpa diperintah."Dimana posisimu?! Biar aku yang datang menemui kalian. Katakan!"Bukannya mendapat jawaban, Rinto justru mem
Baca selengkapnya

Kabar pernikahan Minaki

"Kedua orang tuaku ingin bertemu kamu. Bertemu setelah aku menikahimu lagi."Minaki menatapku tidak percaya lalu pandangannya tertuju pada bayi mungil kami yang berada dalam dekapanku. "Sebulan berpisah dengan kalian berdua membuatku tahu kalau aku tidak bisa hidup tanpa kalian. Aku sangat rindu Mayka dan ... kamu."Minaki yang tengah duduk di atas kursi roda menunjuk dirinya sendiri."Aku? Aku bisa membuatmu rindu padaku, Jay?" Tanyanya meyakinkan pernyataanku. Aku mengangguk sembari menatap wajahnya yang merona tidak percaya. "Aku ingin kita bersama lagi, Minaki.""Tapi, bukankah kamu tidak suka hidup bersama perempuan tidak sempurna sepertiku? Bukankah kamu merindukan hidup bersama Harumi?"Aku menggeleng lalu satu tanganku yang bebas menggenggam tangannya erat. "Aku dan Harumi sudah berpisah sebelum anak kita lahir. Lalu setelah anak kita lahir aku pulang ke Indonesia, menceritakan semuanya pada orang tuaku. Kalau aku pernah menikah dan telah memiliki anak. Mereka juga ingin
Baca selengkapnya

Menikahi lelaki tak sempurna

Perjalanan cepat kutempuh menggunakan pesawat dari Tokyo menuju Miyazaki hari ini juga. Aku sudah tidak sabar ingin menemui Rinto, lalu mendengarkan semua cerita tentang Minaki menurut versinya. Jika dulu aku begitu jijik bahkan terkesan terpaksa melayani Minaki, kini aku justru seperti lelaki kesetanan jika itu berkaitan dengannya barang secuil saja. Satu tahun bersama Minaki, melewati senang dan duka bersama membuat hatiku terhubung secara tidak langsung dengannya. "Kita langsung ke apartemen Rinto saja." Aku dan manajer baru mendarat di bandar udara Miyazaki. Tidak lupa senantiasa menggunakan masker dan hoodie untuk menutupi wajah dan perawakanku. "Aku belum menghubunginya, Jay. Ponselku baru saja aktif." "Aku sudah menyuruhmu cepat! Aku tidak mau mendengar cerita tentang Minaki setelah pernikahannya digelar! Sekarang hubungi Rinto! Cepat!" Ucapku sedikit tergas karena dibakar api cemburu dan amarah. Manajer menghela nafas lalu menggeleng. "Padahal kamu bisa menghubunginya
Baca selengkapnya

Mencari Minaki

"Bantu aku mengacaukan pernikahan Minaki." Ucapku dengan penuh keyakinan. Manajer, Matsushima, dan Rinto menatapku dengan ekspresi tidak habis pikir. Baru datang dan bertemu sudah meminta bantuan yang konyol. "Otakmu bermasalah, Jay?" Tanya Matsushima. Aku menggeleng. "Aku serius, Shima." "Lalu Harumi bagaimana?" Kembali, hanya gelengan kepala yang bisa kusuguhkan. "Aku tidak pernah bertemu dengannya lagi, bahkan kami sudah tidak lagi berhubungan sejak kamu membuka segalanya." Matsushima nampak kelincutan. "Maaf, Jay. Waktu itu Harumi datang dengan tangis dan harapannya yang hampir pupus. Dia kebingungan mencarimu hingga datang padaku." Bagaimanapun apa yang dilakukan Harumi tidak salah karena waktu itu aku sudah begitu lama tidak bisa dihubungi dan hal yang wajar jika ia mencariku. "Aku yang salah, Shima. Aku terjebak dalam permainanku sendiri dan sekarang aku tidak punya banyak waktu untuk menggagalkan pernikahan Minaki." "Apa tujuanmu melakukan itu, Jay?" "Anak. Anak ka
Baca selengkapnya

Gagal menemukannya

"Minaki menyewakan tempat ini? Tunggu, aku tidak mengerti apa yang kamu katakan." Chef itu kemudian mengajakku dan manajer duduk di bangku pelanggan yang kosong. Tidak sopan rasanya berbicara panjang lebar sembari berdiri. "Kalau boleh tahu, anda ada perlu apa bertanya tentang Nona Minaki?" Andai aku bisa menjawabnya dengan gamblang bahwa dulu kami sepasang suami istri yang terikat pernikahan di bawah tangan. Bahkan aku belum pernah sekalipun mengucap perpisahan tapi dia sendiri yang memutus hubungan kami. "Nona Minaki masih memiliki hutang dengan sahabat saya. Maka dari itu dia ingin menagihnya." Lelaki yang berprofesi sebagai chef itu hanya mengangguki jawaban dari manajerku. Semoga saja dia tidak banyak bertanya tentang maksudku mencari Minaki karena aku sangat penasaran dimana ia dan anakku sekarang berada. "Bisakah anda memberitahu kami tentang stand ini?" Syukurlah aku membawa manajer kemanapun pergiku. Tanpanya bagaimana bisa aku bersilat lidah dengan begitu mudah. "S
Baca selengkapnya

Jangan merindukan Minaki

"Arrgh!!! Ponsel sialan! Waktu dibutuhin baterai malah habis!" Hampir saja aku melempar ponselku beruntung manajer menahan tanganku. Bila sudah marah aku menjadi tidak bisa mengontrol diri dengan baik. Mau bagaimana lagi waktu yang kumiliki untuk mendapatkan hati Minaki hanya tinggal satu minggu. Ah bukan, enam hari lagi. Dan bisakah aku meyakinkan dia untuk membatalkan pernikahan itu? Sedang dimana Minaki berada saja aku tidak mengetahuinya. "Apa kita tanya saja pada penjaga rumah dimana Minaki berada?""Hal konyol, Jay. Jawabannya pasti tidak tahu.""Kalau begitu kita ke Matsushima sekarang juga!""Aku akan menghubungi dia dulu.""Cepat!""Kamu pikir aku komputer yang langsung tepat tujuan dengan sekali menekan enter?"Aku pun memilih mengalah dari pada membuat manajer tergesa-gesa. Dia sedang berusaha menenangkanku yang menggila dan dengan segala kedewasaannya dia berusaha berpikir jernih. Karena masalah apapun tidak akan selesai hanya mengandalkan amarah. "Shima, bagaimana den
Baca selengkapnya

Membujuk Yamada Demi Egoku

Mendengar Yamada melarangku merindukan Minaki justru membuatku bersedih. Setelah kontrak pernikahan kami usai satu tahun yang lalu, maka berakhir pula tugasku sebagai surrogate sexual partner dan suami baginya. Kami yang biasa bersama kala itu telah menumbuhkan benih-benih cinta dihati yang tidak kusadari sama sekali. Setelah kami berpisah, aku baru mengerti apa itu dicintai dengan tulus. Tapi sayang aku terlalu banyak abai."Maafkan aku, Jay. Kalau ucapanku merusak senyummu." Aku memaksa tersenyum meski nampak kaku. "Aku tahu. Aku merindukan putriku. Bagaimana kabarnya sekarang?""Dia sudah berjalan sendiri. Suka mengacau saat Minaki berada di dapur."Senyumku terpatri alami ketika membayangkan Mayka mengacaukan isi dapur dengan celotehannya yang lucu. Namun aku teringat dengan inti dari tujuanku bertemu Yamada. "Kemarin aku pergi ke stand toko roti Minaki di mall Miyazaki. Tapi sudah tutup dan beralih fungsi menjadi stand makanan ramen. Memangnya ada apa dengan toko rotinya, Yam
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1920212223
...
33
DMCA.com Protection Status