Semua Bab Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna: Bab 221 - Bab 230

330 Bab

Trik membawa Minaki pergi

"Barusan terjadi penjarahan, Nona. Kami tidak bisa melawan para penjahat yang membawa kabur uang hari ini." Aku memperhatikan dengan seksama bagaimana manajer bersuara dengan nada yang dibuat secemas mungkin agar Minaki terjebak dalam permainannya. Jujur aku masih tidak tahu apa yang manajer rencanakan. "Apa?!" Pekik Minaki."Iya, Nona. Uangnya habis dibawa perampok semua. Sebaiknya Nona segera kemari karena polisi ingin meminta keterangan dari Nona selaku pemiliki stand roti ini." "Baiklah, aku akan kesana secepat mungkin." Setelah telfon terputus, manajer tersenyum lebar penuh arti. Tangannya mengulurkan telfon kabel itu pada kasir lalu menatapku. "Sudah tahu aku melakukan apa?" Ucapnya dengan suara lirih dengan menatapku."Membuat Minaki datang kemari dengan kabar bohong." Balasku tak kalah lirih.Manajer mengangguk. "Kadang perempuan harus dipancing dengan kebohongan agar menurut." Lalu tatapan manajer beralih pada kasir perempuan yang belum mengambil uangnya. "Ambil Uangnya
Baca selengkapnya

Ciuman pertama setelah berpisah

"Kamu tidak mencintaiku?" Tanyaku dengan tetap merebahkan kepala di pundak Minaki. Tatapan kami masih sama tertuju ke permukaan laut. Menatap hamparan ombak yang menggulung. Seperti cinta kami yang menggunung tapi tidak bisa tersambung. "Aku tahu kamu bohong, Minaki. Kamu pasti masih mencintaiku.""Itu dulu, Jayka.""Kalau kamu tidak mencintaiku, berikan Mayka padaku dan silahkan menikah dengan Hiroyuki.""Itu tidak ada dalam perjanjian!" Ucapnya dengan wajah mulai kesal."Aku akan membuat perjanjian baru agar hak asuh Mayka ada padaku. Karena aku juga lelah mengingatkanmu dan Papamu tentang status kita yang masih suami istri! Kamu juga pura-pura tidak mengerti padahal kamu tahu sekali status pernikahan kita!"Usai berucap demikian, aku menarik kepala dari pundak Minaki lalu berdiri. Menatap dirinya yang terduduk di hamparan pasir putih pantai dengan matanya balik menatapku."Kamu bebas mau tetap disini atau pulang. Silahkan saja hubungi calon suami tidak sahmu itu! Kira-kira dia bis
Baca selengkapnya

Niat bulat perceraian

"Menggagalkan pernikahanmu dengan Hiroyuki adalah tujuanku."Setelah mendapat foto kami saat berciuman, aku mencari kontak Hiroyuki lalu berencana akan mengirimkannya. "Hiroyuki harus tahu kalau kamu dan aku masih sepasang suami istri. Dan sebenarnya kamu masih mencintaiku. Hanya saja kamu berkilah tidak mau lagi bersamaku."Kedua mata Minaki membola lalu melempariku dengan pasir. Wajahnya menyiratkan kegeraman dan aku tidak peduli. "Aku tidak mau hidup dengan pria bermuka dua sepertimu, Jay. Karena sampai kapanpun kamu pasti akan pandai berkelit dan pandai melukai hatiku."Ucapan Minaki cukup menyentil bahkan melukai harga diriku. Tapi itu menyadarkanku bahwa masa lalu yang kutorehkan untuknya adalah hal semu yang melenakan. Dan semua itu kulakukan demi uang dan cintaku pada Harumi.Dan tanpa kuketahui, itu semua kini seperti menjadi karma bagiku. Karena kini justru aku yang tergila-gilq pada Minaki. "Aku tidak mau kembali hidup bersamamu, Jay. Tidak! Aku sudah bahagia bersama Mayk
Baca selengkapnya

Dazaifu Tenmangu

"Beri aku undangan pernikahanmu."Minaki menatapku dengan raut bingung. "Undangan? Untuk apa?""Setidaknya aku akan melepasmu setelah mendapat undangan pernikahanmu.""Itu tidak penting.""Penting bagiku. Karena kamu bisa saja membohongiku dengan pura-pura akan menikah dengan Hiroyuki tapi ternyata tidak.""Aku tidak mendapat untung dengan memanipulasi pernikahanku sendiri, Jayka!" Ucapnya dengan raut kesal. Aku mendengus geli lalu membuka pintu mobil. "Akan kupanggilkan sopirmu agar kemari. Kamu tidak perlu susah payah menaiki kursi rodamu untuk mencarinya.""Kamu meremehkan aku yang tidak sempurna ini?""Salah! Setidaknya aku masih bertanggung jawab dengan memanggilkan sopirmu."Setelahnya, aku benar-benar meninggalkan Minaki di dalam mobil seorang diri. Langkah kakiku mengayun cepat menuju tempat manajer berada bersama sopir Minaki. Syukurlah ia masih menahan sang sopir hingga aku kembali. "Hai, Jay. Cepat sekali?" Tanya manajerku. Tanpa basa basi aku langsung meneguk satu slot
Baca selengkapnya

Gagal menemui pendeta kuil

Mendengar sopir Minaki berkata jika ada masalah dengan rencana pernikahan Minaki dan Hiroyuki, hatiku mendadak berbungah. Bukankah ini bisa dijadikan sebagai ajang mencari celah untuk benar-benar menggagalkan pernikahan mereka? Jujur aku masih tidak rela jika Minaki akan menikah dengan lelaki lain. Jelas-jelas dia masihlah istriku yang sah tapi dia memilih mengelak. "Apa kendalanya?" Tanya manajerku ketika sopir Minaki menghubunginya. Lalu tanganku beralih meraih ponselnya dan mengubah mode loudspeaker agar aku bisa mendengarnya dengan lebih jelas. "Bukankah jika Tuan Jayka ingin menggagalkan pernikahan Nona Minaki, maka ia harus menemui pendeta kuil Dazaifu?" "Benar. Lalu kenapa?" "Aku tidak tahu siapa nama pendeta kuil disana yang akan menikahkan Nona Minaki, Tuan." "Tidak masalah. Yang penting lokasi upacara pernikahan mereka sudah kami ketahui. Untuk urusan siapa nama pendeta yang akan memimpin jalannya upacara pernikahan, kami akan mencari tahu sendiri." "Baiklah. Berar
Baca selengkapnya

Melepas Minaki

"Aku harus menemui pengelola kuil karena aku harus bilang padanya jika pernikahan seseorang yang bernama Minaki dan Hiroyuki tidak boleh digelar.""Maaf, alasannya kenapa?""Karena wanita yang bernama Minaki itu masihlah menjadi istriku. Kami belum bercerai."Pendeta muda itu terkejut sembari menatapku lalu kembali berucap. "Kalau masih istri anda kenapa menikah dengan lelaki lain? Apa dia berselingkuh, Tuan?"Aku menggeleng. "Dia dijodohkan sekaligus sakit hati karena ulahku. Dia memaksaku untuk menceraikannya tetapi aku tidak mau. Aku mau memperbaiki hubungan rumah tangga kami. Apalagi sekarang kami telah memiliki anak. Aku tidak mau anakku menjadi korban perpisahan orang tuanya.""Ya Tuhan, pelik sekali masalah anda. Dan juga, betapa beraninya istri anda mempermainkan pernikahan dihadapan Tuhan dan para dewa?"Pendeta muda itu terlihat menyayangkan sikap Minaki yang tidak seharusnya. Dan kesempatan ini tidak akan kusia-siakan. "Jadi pendeta, tolong pertemukan aku dengan pengelola
Baca selengkapnya

Ternyata sudah bercerai

"Kita tidak bisa pergi dari Nobeoka hari ini." "Kenapa?" "Penerbangan menuju Tokyo ditutup semnetara karena cuaca yang tidak bagus, Jay." "Jalur darat?" Kedua alis manajer terangkat begitu aku berkata demikian. "Seorang Jayka naik transportasi darat? Dengan banyak penumpang?" "Kenapa?" "Bagaimana jika ada yang mengenalimu lalu terjadi kehebohan disana? Aku tidak siap jika kamu dikerubungi para wanita muda dan tua lalu meminta foto." Aku pernah memiliki pengalaman demikian dan berakhir dengan pipiku basah akibat menerima banyak ciuman dari wanita yang aku sendiri tidak mengenal mereka. Sungguh sangat basah hingga aku jijik dan ingin muntah. Bayangkan, mereka habis memakan berbagai santapan lalu mencium pipiku yang selalu rajin kurawat. Sebenarnya aku tidak siap jika harus kembali dikerubungi para fans lalu berakhir demikian. "Tapi aku perlu menghindari Minaki." Manajer tahu jika aku sedang ingin pergi dari Nobeoka karena ingin melepas Minaki dengan lelaki pilihannya. Meski p
Baca selengkapnya

Bertemu sebelum berpisah

Tidak ada penerbangan yang bisa membawaku ke Tokyo pagi ini. Bahkan jalur Shinkansen pun terpaksa diberhentikan sementara waktu karena Jepang bagian utara mengalami badai salju. Aku yang berada di Jepang bagian selatan pun belum merasakan salju lebat menyambangi prefektur Miyazaki. Namun hawa dingin dan hujan salju tipis sudah bermunculan disini. "Jay, makanlah. Jangan menyiksa diri seperti ini." Itu suara manajer ketika pramusaji hotel membawakan menu sarapan kami ke kamar. Mataku yang masih menatap keluar jendela kamar hotel tidak melirik manajer sama sekali. "Makanlah, Jay. Patah hati boleh tapi jangan keterusan." Dia mengangsurkan steak daging kehadapanku. Tapi aku tidak menerimanya karena perutku terasa mual. "Jangan paksa aku makan atau aku akan marah." Peringatan yang kuberikan tidak main-main. Sebab hatiku tengah panas membayangkan Minaki bersama Hiroyuki menuju kuil bersama-sama lalu memanjatkan janji suci pernikahan secara bersama-sama. Otakku mengulang lagi mem
Baca selengkapnya

Pergi atau tidak?

"Saya sudah diperingatkan oleh Tuan Tatsuo kalau anda berdua ingin membawa Mayka, hanya boleh di sekitar kuil utama sampai pernikahan Nona Minaki dan Tuan Hiroyuki usai." Ucap baby sitter putriku. "Kita hanya ke aula utama Honden. Itu pun masih di sekitar kuil Dazaifu." Manajer berusaha melobi. Sedang aku tengah menimang Mayka yang menggigit gemas biskuit di tangannya. Namun perasaanku sebagai seorang ayah, tentu amat terpukul dengan ucapan baby sitter putriku itu. "Tapi saya tidak tahu apakah anda tidak membawa orang yang akan membawa kabur Mayka." "Maksudmu?" "Siapa tahu anda sudah berencana menyewa orang untuk memisahkan Mayka dari saya. Lalu kalian pergi dan meninggalkan saya sendirian. Jujur Tuan-Tuan, saya hanya orang biasa dari desa kemudian mencari nafkah dengan menjadi pengasuh Mayka." Mendengar itu manajer sempat menghela nafas panjang dengan mengusap wajahnya. "Percayalah pada kami. Kami tidak mungkin membawa Mayka pergi jauh dari kelurga Siraga. Lagi pula, Jayka tida
Baca selengkapnya

Batalkan saja pernikahan ini!

"Cepat pergi! Jangan kebanyakan berpikir!" "Lalu Mayka?" "Biar aku dan pengasuhnya yang mengurus. Sekarang tugasmu hanya segera pergi dari sini lalu kacaukan pernikahan Minaki. Atau kamu tidak akan mendapatkan dia selamanya." Mendengar itu, keyakinanku tersulut penuh. Aku mencium pipi putriku yang telah terlelap dalam gendonganku lalu berucap, "Doakan Papa bisa membuat Mamamu mengurungkan niatnya menikah dengan Hiroyuki ya, sayang." Lalu dengan perlahan aku memindahkan Mayka dari gendonganku ke gendongan pengasuhnya. Tidak lupa aku mengusap lembut rambutnya sebelum pergi meninggalkan mereka. Bertepatan dengan itu, hujan salju tipis mulai berjatuhan di sekitar kuil Dazaifu. Tanpa peduli dengan salju yang menerpa mata, aku tetap berlari menerjang hingga mataku terasa panas akibat salju. Lalu tanganku bergerak mengusapnya hingga langkah kakiku menapaki teras kuil utama yang berdiri sejak tahun 1506. Aku melepas alas kaki tergesa-gesa lalu membuka penutup kepala tanpa melepas ma
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2122232425
...
33
DMCA.com Protection Status