Semua Bab Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna: Bab 211 - Bab 220

330 Bab

Minaki di Nobeoka??

Meninggalkan Rinto dan Matsushima di Yokoha Club. Aku, manajer, dan Yamada berada di satu mobil menuju ke suatu tempat dimana Minaki berada. Aku tidak sabar ingin segera bertemu dengan Minaki dan Mayka, hingga tidak sadar keringat dingin membasahi kedua telapak tanganku. Ditambah cuaca diluar mulai dingin akibat musim dingin. Beruntung salju belum waktunya menjamah prefektur Miyazaki. "Aku masih penasaran dengan niatanmu ingin bertemu Minaki dan Mayka." Ucap Yamada sambil fokus mengemudi. Aku yang duduk di sebelahnya, kemudian menatap wajahnya sekilas kemudian kembali menatap jalanan. "Aku... entahlah. Maaf, aku tidak bisa mengatakannya padamu." "Ini sebagai bentuk pertimbangan apakah aku akan melajukan mobil ini ke tempat dimana mereka berada, atau aku justru membawamu hanya berputar-putar di sekitar Miyazaki." Aku menghela nafas perlahan karena dipaksa mengakui perasaanku pada Minaki yang selama ini sengaja kusimpan sendiri. Yamada tahu betapa dulu aku terpaksa menjalani profes
Baca selengkapnya

Bertemu putriku, Mayka Siraga

"Sejak kapan Minaki pindah ke Nobeoka!? Jawab aku Yamada!!" Ucapku sedikit membentak. "Jay, pelankan suaramu! Bukan begitu caranya berbicara dengan orang yang sudah mau membantumu menemui Minaki!" Manajer memperingatkanku. Aku tertunduk sambil menetralkan emosi yang selalu memuncak jika berkaitan dengan Minaki. "Maafkan aku Yamada." "Aku tahu. Aku pernah seperti kamu ketika hampir gagal menikah." "Jadi? Sejak kapan Minaki di Nobeoka? Lalu dengan siapa dia disini?" Tatapan Yamada tertuju pada Nobeoka Shoppingusenta yang berada di hadapan kami. "Satu bulan sejak kepergianmu." "Kenapa dia berani jauh dari keluarganya? Apa dia tidak berpikir jika ini akan berbahaya untuknya?!" Yamada hanya menatap mall itu tanpa menjawab. Menungguku hingga selesai berucap. Masih dengan kebingungan dan kekesalan, aku kembali berucap, “Padahal dulu dia nekat pergi ke Kumamoto menggunakan Shinkansen melalui bantuan seorang perempuan yang ia bayar. Tapi sesampainya disana, perempuan itu justru meng
Baca selengkapnya

Aku disini, menunggunya

"Tapi, Tuan. Nona Minaki sedang bersama seorang." "Seseorang siapa?" Nampak baby sittter putriku sedang menimang jawaban. Entah karena dia takut mengatakannya padaku atau bingung harus menjawab apa karena kini ia sedang berhadapan denganku, ayah biologis Mayka. "Itu... em... " Mayka yang merengek meminta lepas dari gendonganku pun makin menambah kebingunganku. Walau ini bukan pertama kalinya aku menggendong anak bayi, tetap saja aku tidak terbiasa mengatasi kerewelannya. "Apa sayangku, Mayka. Minta apa? Susu?" Tawarku dengan menimangnya yang tetap merengek ke arah baby sitternya. Sadar jika rengekan Mayka justru membuat para pengunjung mall memperhatikan kami, manajer segera mendatangiku. Beruntung urusannya dengan keluarga anak yang mendorong troli sudah usai. "Ada apa, Jay?" Bisiknya. "Mayka menangis. Aku tidak bisa menenangkannya. Tapi aku masih ingin bersamanya." Manajer melihat sekitar lalu kembali berucap, "Ayo ikut aku." Ia menatap baby sittter putriku. "Kamu juga ikut
Baca selengkapnya

Kami masih sah suami istri

"Tuan, siapa nama anda?" Tanya baby sitter putriku kembali karena aku tidak menjawab pertanyaannya. "Kalau Minaki bertanya, jawab saja, Tuan yang berasal dari Indonesia. Dia pasti paham." Jawaban manajer cukup melegakanku, setidaknya dia tidak akan memberi jawaban yang membuatku terpojokkan. "Eh... maaf, Tuan. Saya mau bertanya. Tuan terlihat sangat keren dan sempurna, tapi kenapa Nona Minaki tidak menikah bersama anda saja? Lagi pula, Mayka adalah putri anda." Tanyanya dengan menatapku."Lebih baik kamu segera pergi ke Minaki. Jangan bertanya hal aneh-aneh lagi. Oke?" Manajer mengingatkan dengan lembut.Kemudian baby sitter putriku pergi meninggalkan kami. Sedang aku masih setia menimang Mayka dengan penuh kasih sayang agar tidak sampai terjaga. "Apa kamu sudah menyiapkan jawaban jika Minaki datang kemari?" Manajer bertanya. "Belum.""Enteng sekali?" "Ada kamu yang bisa menjawab pertanyaannya."Manajer menaikkan kedua alisnya. "Kenapa harus aku? Bukannya yang mau memenangkan hat
Baca selengkapnya

Secuil bahagia, bukan setumpuk derita

"Dan apa?" Aku menatap Mayka yang masih terlelap di gendonganku. "Dan balita kecil yang berada di gendonganku ini adalah darah dagingku dan Minaki adalah ibunya." Seperti tersambar jutaan watt listri, wanita yang bergelar calon mertua Minaki itu menatapku penuh keterkejutan. Sedang Minaki hanya bisa tertunduk malu di atas kursi rodanya. Ada perasaan tidak tega ketika rencana pernikahannya yang sudah di depan mata kuhancurkan dalam sekejap. Tapi aku tidak memiliki cara selain ini untuk menggagalkannya, karena aku menginginkan dia kembali menjadi milikku, berada dalam genggamanku. "Kami masih sah suami istri, Nyonya. Jadi, pernikahan macam apa yang akan terjadi jika mempelai wanitanya masih menjadi istri orang lain?" Imbuhku agar wanita itu makin berang. "Minaki, katakan apa yang dikatakan lelaki ini adalah penipuan!" Dia menatap Minaki dengan raut kesal. "Itu tidak benar, Bu. Dia bohong." Aku meradang mendengar ucapan Minaki yang begitu tega tidak mengakui status kami dan putrin
Baca selengkapnya

Aku tidak akan mundur

"Biarkan aku pergi, Jay. Tolong lepaskan kursi rodaku." Minaki berucap dengan mata penuh air mata, rambut pendeknya terlihat lucu namun tidak membuat wajahnya nampak berseri-seri seperti saat kami masih bersama. Tubuhnya kembali kurus dengan baju yang terlihat kebesaran. "Aku antar pulang." Ucapku lembut. "Aku bisa sendiri." "Minaki, aku mohon." Dia tetap menggeleng lalu meraih tanganku yang menahan kursi rodanya. Dia melepaskan kaitan jemariku satu demi satu dengan air mata yang kembali menetes dari pelupuk matanya. Aku tidak akan menahan keinginannya untuk pergi dariku tapi bukan berarti aku akan meninggalkan dia sendirian setelah aku mengacaukan rencana pernikahannya. Kemudian pengasuh Mayka mendorong kursi roda Minaki menjauh dariku. "Jay? Minaki pergi. Kita akan disini saja?" Manajer bertanya karena aku hanya berdiri menatap kepergiannya. "Aku sedang melihat dia pergi dari belakang sambil menggendong Mayka. Dan ternyata sesakit ini rasanya." Aku menekan dadaku yang te
Baca selengkapnya

Tidak mendapat restu

"Minaki!" Aku dan Minaki menoleh bersamaan ke sumber suara. Ternyata itu Tuan Tatsuo, papa Minaki. Tanpa pikir panjang, beliau berjalan cepat ke arah kami diikuti istrinya. Kini aku tahu kalau sebentar lagi riwayatku akan dikuliti olehnya. "Siapa dia?" Tanyanya pada Minaki ketika sudah berdiri di sebelahnya. "D... dia, pemuda yang... membantuku tadi, Pa." Minaki menjawab dengan gugup, dan sudah barang pasti jika ia tengah melindungiku dari amukan Papanya. "Membantu apa?" "I... itu, tadi ada masalah di toko roti. Dia... membantu memadamkan api yang berkobar di dapur." Jelas sekali Minaki sedang melindungiku dengan jawaban bohongnya. "Oh ya kah? Bagaimana bisa ada api berkobar? Bukankah kompornya menggunakan listrik?" "I... itu, arus pendek, Pa." "Lalu kenapa dia sampai mengantarmu pulang?" "I... itu... " "Saya yang menawarkan diri untuk mengantarnya, Tuan." Minaki menatapku dengan wajah setengah pucat. Aku tahu sekali betapa takutnya Minaki dengan Papanya. "Terima k
Baca selengkapnya

Saling mempertahankan ego

Belum sempat Minaki menjawab pertanyaanku, ibunya menginterupsi obrolan kami. "Pa, ada telfon dari ibunya Hiroyuki."Aku dan Minaki saling pandang, seakan kami memiliki pemikiran yang sama. "Bawa kemari telfonnya."Kali ini apa yang ibunya Hiroyuki inginkan? Bukankah aku sudah dengan jelas mengatakan bahwa Minaki masih istriku dan Mayka adalah putri kami berdua?"Halo, Nyonya Takeda.""Halo, Tuan Tatsuo Siraga."Ternyata ayah Minaki meloudspeaker pembicaraan itu. Lalu pandanganku fokus pada beliau."Saya harap Tuan dan Nyonya Takeda tidak membatalkan pernikahan Minaki dan Hiroyuki. Saya sangat meminta maaf karena tidak mengatakan yang sebenarnya pada keluarga anda. Saya hanya tidak mau Minaki dianggap sebagai perempuan tidak baik-baik.""Kami sangat kesal sebenarnya dengan apa yang sudah kalian sembunyikan pada kami.""Maafkan saya, Nyonya. Tapi semua itu untuk menyelamatkan harga diri putri kami.""Berarti, Minaki seorang janda bukan?!""Benar."Emosiku meluap ketika Tuan Tatsuo men
Baca selengkapnya

Cinta ditolak, akal bertindak

"Yang akan menjalani kehidupan ini adalah aku! Tapi kenapa kalian yang mengaturnya?! Apa kalian pikir aku begitu menyedihkan?!" Minaki berucap dengan derai air mata. Kentara sekali jika ia memendam kepedihan dan kekecewaan karena selama ini cukup dibatasi. Aku menunduk dengan penuh penyesalan sedang Tuan Tatsuo mengalihkan pandangan ke arah lainnya. Beruntung Nyonya Tatsuo tidak terlibat adu mulut denganku juga. Beliau pun memilih berdiri di sisi Minaki sambil mengusap kedua pundaknya. "Dengan siapa aku akan memutuskan untuk menikah, aku harap Papa tidak perlu ikut campur lagi. Aku mohon. Aku sudah sangat dewasa bahkan aku juga sudah memiliki anak. Pikiranku pasti tidak selabil saat aku masih sendiri, Pa." "Dan kamu, Jay. Tolong jangan paksa aku menerimamu kembali setelah banyak hal yang kamu sembunyikan dariku saat kita masih menikah. Aku tidak tahu berapa kali kamu menemui Harumi dan menghabiskan malam bersamanya. Dan itu sungguh menyakiti hatiku karena kamu ternyata tidak ubah
Baca selengkapnya

Roti penuh kenangan

"Aku akan menggagalkan pernikahan Minaki dengan mencari tahu di kuil mana prosesi upacara pernikahan mereka digelar." "Kamu akan bertanya siapa?" Manajerku bertanya. "Yamada. Sekarang hubungi dia." Kami sudah dalam perjalanan kembali ke hotel menggunakan taksi, dan berharap Yamada bersedia mengangkat telfonku. "Dia tidak mengangkatnya, Jay. Dan sekarang dia menonaktifkan ponselnya." Manajer telah menghubunginya berkali-kali, dan berakhir dengan Yamada tidak mau lagi memberi keterangan apapun tentang pernikahan Minaki. "Sialan! Aku hanya punya waktu empat hari lagi. Dan sekarang Yamada lepas tangan. Kalau tahu dia begini lebih baik dulu aku tidak banyak membantunya menyelesaikan masalah pernikahannya. Dasar tidak tahu balas budi!" Ucapku geram. "Sekarang lebih baik kita kembali ke hotel. Kita istirahat dulu baru kembali merancang ide, Jay. Jujur aku mengantuk sekali." Kupikir saran manajer ada benarnya karena tidak mungkin aku bisa memikirkan rencana yang bagus jika lelah dan em
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2021222324
...
33
DMCA.com Protection Status