Demi apapun, tangis Minaki tidak membuatku melepas belitan tubuhku padanya. Tanganku masih memeluk tubuhnya, kakiku mengunci kedua kaki lemahnya, dan wajahku masih berada di ceruk lehernya. Mencium bahkan menyesap aroma parfum mahalnya yang masih bertengger disana. "Jay...." Panggilnya dengan isak tangis yang masih terdengar."Lepas Jay." Aku menggeleng. Yang pernah kubaca, cara melelehkan hati perempuan adalah dengan pelukan dan ciuman hangat. "Aku akan melepaskanmu setelah kamu berjanji tidak akan pergi kemanapun tanpa aku, Jayka, suami khayalanmu."Minaki malah menangis lebih kencang lalu aku makin mengeratkan pelukan. Aku tahu dia sedang merasakan luka akibat bentakan kerasku tadi. Hatinya yang halus, lembut, dan perasa membuatku amat bersalah karena melukai sedalam ini. Tidak seharusnya aku melakukan itu setelah banyak kebaikan yang dia berikan untukku.Aku menarik wajah dari ceruk lehernya lalu menatap wajahnya yang berderai air mata. Mengusap air mata yang meleleh, membuat
Read more