Harumi menggeleng sambil mundur beberapa langkah. Tangannya mengusap air mata yang menyiratkan kekecewaan atas keputusanku memberinya dua pilihan. Aku atau Nick, si bule sialan itu!Gerak tubuh Harumi seakan menjadi jawaban bila ia tidak mempertahankan aku dan lebih memilih bule sialan itu. Sungguh! Putus cinta itu sangat sakit! Ingin rasanya aku mencincang bule sialan itu bersama Harumi karena mengkhianatiku."M...maaf Jay."Aku sangat terluka mendengar keputusannya. Ingin rasanya aku berteriak untuk melepaskan segalanya. Ini bukan salahku, Minaki, atau Harumi. Mau bagaimana lagi, aku juga menyayangi keluarga angkatku yang membutuhkan kesejahteraan hidup melalui harta Minaki. "Jangan pernah mencariku lagi. Dan nikmati saja percintaanmu bersama bule sialan itu!" Aku berbalik dengan langkah cepat dan nafas terasa berat. Juga, mengapa aku harus menangis?Cengeng! Seperti anak ingusan baru belajar memakai popok. Padahal aku sudah dewasa dan pernah merasakan nikmatnya bercinta.Kakik
Read more