Semua Bab Lelaki Impian Si Gadis Tak Sempurna: Bab 151 - Bab 160

330 Bab

Seratus juta atau Minaki?

Pikiranku kembali ke keluargaku yang berada di Indonesia. Bagaimana nasib ibu, bapak, dan adik-adikku setelah ini? Dina, adik angkatku, telah memberitahu hal ini sejak tadi pagi tapi aku malah acuh karena ulahnya tempo hari yang begitu berani membongkar rahasiaku pada Minaki. Ia berubah menjadi 'anjing piaraan kesayangan' Minaki. Membocorkan rahasiaku lainnya seperti kesehatan bapak yang tidak ada masalah dan Dina yang masih SMA. Itulah mengapa aku sangat marah pada Dina karena berani bertindak melampaui kewenanganku. Apa dia lupa jika biaya hidupnya aku yang menanggung. "Astaga, ibu, bapak, cepat angkat telfonnya." Geramku sambil kembali mendial nomer ponsel bapak. Aku mendesah lelah karena menghubungi mereka hampir tengah malam tidak ada jawaban. Lalu kembali menghubungi nomer Dina. "Mas Jak." Akhirnya.... "Din, apa maksudmu ngirim pesan kayak gitu?" Dan penjelasan Dina pun mengalir. Ternyata, tanah yang Bik Sun yang dulu kubeli sebagai lahan perluasan tanah pekarangan b
Baca selengkapnya

Syarat 100 juta yang tak terduga

"Cepat kemari Jayka! Atau aku tidak akan mengampunimu!" Ancaman penuh ketegasan dari Nyonya Tatsuo benar-benar membuat kepalaku pening seketika. Bagaimana tidak, aku berada diantara dua pilihan sekarang. Seratus juta atau merelakan nyawa Minaki melayang? "Jayka!" "Baik nyonya! Baik! Saya kesana!" Sebelum transaksi terjadi, aku masih memiliki kesempatan membatalkan pekerjaan gila ini. Toh aku pun tidak rela 'menjual' harga diriku pada janda itu. Lalu bagaimana nasib keluargaku? Nanti kupikirkan lagi. Yang penting Minaki harus segera dicegah agar tidak bunuh diri. Atau masalahku bertambah karena Nyonya Tatsuo akan menyeretku ke kantor polisi. Sial! Maju kena mundur pun kena. "Sopir, tolong putar balik." Aku menunjukkan arah rumah Minaki yang tidak terlalu jauh dari lokasiku berada. Ponselku kembali bergetar, kali ini manajer menghubungiku untuk menanyakan keberadaanku. Dia baik sekali karena begitu mengkhawatirkanku. "Aku putar arah. Tolong sampaikan pada janda kaya i
Baca selengkapnya

Kenekatan Minaki demi mendapatkanku

Aku meraih tisu lalu menyeka darah di paha karena goresan kaca. Setelahnya kutatap Minaki dengan raut tidak habis pikir. "Aku bukan lelaki brengsek yang suka meniduri perempuan lalu meninggalkannya saat hamil anakku Minaki. Dan lagi, syarat konyol apa itu heh?!""Apa aku salah jika memiliki keinginan untuk hamil? Apa hanya perempuan normal saja yang boleh hamil?"Aku menatap Minaki yang tampak kacau dan menyedihkan. "Minaki, kalau mau hamil, maka menikahlah. Aku akan membantumu mencari lelaki yang juga mencintaimu.""Bagaimana jika aku mencintaimu?"Aku menggeleng. "Aku belum memikirkan pernikahan apa lagi menghamili anak orang."Minaki membuang muka lalu memungut sebuah serpihan kaca. "Letakkan Minaki, mati bukanlah solusi. Kamu sudah berubah lebih baik sejauh ini, apa kamu tega menghancurkan mimpimu sendiri?"Minaki tersenyum miris dengan mata berkaca-kaca. "Semua orang ingin memiliki pasangan dan keluarga Jayka. Sedang aku? Kamu yang menjadi partnerku saja enggan mengabulkan kei
Baca selengkapnya

Pengorbanan demi 1 juta Yen

Tuan dan Nyonya Tatsuo menatapku lekat, menunggu jawabanku. Tapi mau bagaimana lagi, pekerjaanku sebagai DJ yang tengah naik daun masih belum bisa menutupi sejumlah uang yang dibutuhkan untuk membayar hutang Bik Sun di bank. Dia wanita tua sialan! Sudah bau tanah masih saja menipu! Tidak ingatkah dia lebih cocok berada di liang kubur dari pada hidup membuat sengsara orang lain?!! Sedang jatuh temponya makin dekat dan uang belum terkumpul semua. Bank tidak akan memberi perpanjangan waktu. Antara bersedia menghambakan diri untuk keluarga Siraga atau percaya pada diri sendiri yang belum tentu bisa menghasilkan uang sebanyak itu dalam kurun waktu satu minggu. Yeah, aku menyerah. Biarlah aku menghamba pada mereka toh memang ini yang bisa kulakukan. Menjual harga diri. "Bantu saya melunasi hutang keluarga di Indonesia. Setelahnya, apapun yang Minaki mau akan saya turuti. Termasuk menikahinya." Bagaimana dengan kekasihku, Harumi? Ah... Aku belum memikirkannya. Keluargaku lebih pent
Baca selengkapnya

Kita akan menikah, sungguh!

Melanjutkan perjanjian dengan wajah tanpa luka. Itulah yang kuharapkan. Bukannya melanjutkan perjanjian dengan wajah seperti sehabis disengat lebah. Lebam di pipi, luka di pelipis, dan dinding dalam mulut sobek karena pukulan Yamada. Hanya lelaki gila yang mau menyerahkan wajahnya untuk dihajar demi 1 juta yen. Dan untungnya wajahku tidak sampai rusak karena tendangan gila Yamada. "Saya bersedia meneruskan perjanjian menikahi Minaki tapi saya ingin melakukan visum atas perbuatan Yamada. Cukup sudah perbuatannya dan saya harap dia tidak akan semena-mena lagi." Aku mengusap pipi yang terasa sangat nyeri. Bukan main sakitnya. Andai dia berani satu lawan satu, bukan keroyokan seperti tadi. "Tadi ia juga berkata hal tidak senonoh tentang tindakan Minaki. Jadi saya harap panggilan polisi bisa membuatnya jera." Nyonya Tatsuo menggeleng sedih. "Tolong jangan Jay. Bagaimana nasib anak istrinya? Dan juga ini akan berat bagi Yamada jika keluarga mertuanya tahu, Yamada bisa dipaksa mencer
Baca selengkapnya

Seperti keinginanmu sayang

Minaki melirikku dengan wajah masih pucat. Tidak segar sama sekali. Namun sorot matanya seperti tengah bertanya 'benarkah kita akan menikah?' Aku mengangguk lalu duduk di tepi ranjang pesakitannya. "Makanya cepatlah siuman. Banyak hal yang kamu lewatkan saat tidur nyenyak." Termasuk peetengkaran antara aku dan si sialan Yamada. Tangan kurus Minaki meraih wajahku perlahan. "Kenapa?" Suaranya sangat lemah lalu tangnnya kuambil dari pipiku yang sedikit memar lalu meletakkan kembali di atas perutnya. "Urusan lelaki. Berkelahi adalah hal yang wajar kami lakukan sebagai ajang pembuktian siapa yang paling kuat." "Seperti singa." Aku mengangguk. "Lagi pula sakitnya sudah mereda." "Kakak?" Tebaknya. Aku tersenyum geli. "Bukan, tapi Matsushima. Aku tidak hadir ke Yokoha Club semalam. Lalu dia marah dan kami berkelahi." Syukurlah Minaki percaya kebohonganku, aku hanya tidak mau dia drop lalu meninggal. Taruhannya adalah kebebasanku yang akan terenggut. Keluargaku di Indonesia menggantu
Baca selengkapnya

Hanya Harumi yang di hati

"Harumi, sayang."Aku bergerak membalik tubuh polosnya yang terselimuti. Kulit tubuhnya yang putih sangat kontras dengan kulitku yang coklat. Kucium pundaknya perlahan agar ia bangun setelah melayaniku tadi siang. Dia benar-benar seperti dewi afrodit jika sedang telanjang bulat seperti ini. "Sayang, kamu selalu membuatku hilang kendali."Tanpa menunggu Harumi bangun aku kembali menempelkan kejantananku yang kembali mengeras disela pantatnya yang sintal menggoda. Astaga! Kekasihku ini sangat menggairahkan. "Emm... Jay." Lenguhnya sambil menggeliat. Lenguhannya membuatku terus menciuminya dan merangsekkan juniorku untuk mencari lubang surganya. Aku tidak tahan lagi jika sudah begini."Sayang, buka lagi selakanganmu.""Jay, aku baru bangun.""Tidak masalah. Biar aku yang membasahi."Di atas futon miliknya, aku menggagahi Harumi yang masih setengah mengantuk. Masa bodoh dengan itu, nyatanya nafsuku lebih mendominasi."Ah...Jay! Sakit!"Aku meludahi tangan dengan air liur lalu mengusap
Baca selengkapnya

Kerumitan menjelang pernikahan

"Kamu mau aku melakukan apa Jay?" Aku menatap Matsushima lekat. "Tolong jangan izinkan Harumi datang ke Yokoha Club. Tolong sesekali awasi dia. Dan tolong jangan sampai Yamada menemukan asramanya yang baru. Aku berencana menyewa asrama yang baru untuk ia tempati.""Yamada masih memburumu?""Dia tidak akan tinggal diam." Aku menunjuk bekas lebam di wajah dan beberapa luka yang dia torehkan.Matsushima terkekeh sambil memberi jempolnya. "Kalian benar-benar seorang lelaki. Memang harus seperti itu. Berkelahi untuk mendapatkan bagiannya.""Aku yang rugi karena beberapa event yang harusnya kuhadiri terpaksa dibatalkan karena penampilanku tidak lagi tampan."Wajahku yang tidak sepenuhnya oriental dengan kulit coklat eksotis membuat para penikmat musik DJ di Jepang begitu menerima baik kehadiranku. Juga, ini sebagai ikon yang membuatku lebih mudah dan cepat dikenali. "Apa lagi dia melihat dengan mata kepalanya sendiri saat aku telah menandatangani surat perjanjian dengan Tuan Tatsuo untuk
Baca selengkapnya

Rencana menikah di Hanayume

Aku menatap Minaki dengan ekspresi keberatan. "Minaki, lebih baik upacara pernikahan kita cukup dihadiri orang tuamu."Minaki nampak murung lalu Tuan Tatsuo beranjak dari duduknya di sofa penunggu. "Kamu ingin pernikahan yang bagaimana Minaki?""Aku juga ingin memiliki kenangan pernikahan yang indah paa. Meski itu hanya sementara. Apakah yang memberiku ucapan selamat hanya papa dan mama saja?"Pertanyaannya yang mengiba membuat Nyonya Tatsuo menatapku dengan sorot memohon. "Tolong lah Jayka."Dina, dia tidak tahu apa profesiku di Jepang saat ini. Ia dan ibu bapak tidak tahu jika aku telah berhenti mejadi buruh pabrik sejak beberapa waktu lalu demi Minaki dan karir DJ-ku."Baiklah, hanya Dina."Dan aku harus menyiapkan doktrin untuk mecuci otak adik angkatku yang super ember itu agar benar-benar menutup mulutnya. Aku tidak bisa membayangkan betapa murka ibu bapak mendengar rahasia besarku ini. Menikah diam-diam demi uang. Aku seperti mempermainkan kesakralan pernikahan demi satu jut
Baca selengkapnya

Hakama Haori dan Shiromuku

Dina menatapku dengan raut terkejut. Walau dia masih SMA tapi aku yakin dia tahu apa arti dari kata-kata yang baru saja Minaki ucapkan. Tomorrow we will marry. Yeah, itu adalah Bahasa Inggris paling sederhana dan sering diucapkan di berbagai media. Terutama mereka yang sedang dimabuk cinta. Bukan sepertiku yang sedang dimabuk kebingungan. "Menikah? Apa maksudnya Mas Jak?" Dina bertanya penuh kebingungan. Minaki hanya tersenyum senang, sepertinya ia menyadari kebingungan Dina namun tidak mengerti bahasa yang kami ucapkan. Belum sempat aku menjawab, seseorang menghampiri kami dengan begitu sopan. Ia memperkenalkan diri sebagai sales Hanayume lalu mempersilahkan kami memasuki kantornya yang nampak depan saja sudah membuat aku dan Dina terpanah. Hanayume, adalah event organizer yang bertugas mengatur serangkaian upacara pernikahan. "Nanti aku jelasin Din. Ayo masuk dulu." Aku mendorong kursi roda Minaki dengan Dina berada disisiku. Kemudian kami berbincang-bincang, sedang si sal
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1415161718
...
33
DMCA.com Protection Status