Pikiranku kembali ke keluargaku yang berada di Indonesia. Bagaimana nasib ibu, bapak, dan adik-adikku setelah ini? Dina, adik angkatku, telah memberitahu hal ini sejak tadi pagi tapi aku malah acuh karena ulahnya tempo hari yang begitu berani membongkar rahasiaku pada Minaki. Ia berubah menjadi 'anjing piaraan kesayangan' Minaki. Membocorkan rahasiaku lainnya seperti kesehatan bapak yang tidak ada masalah dan Dina yang masih SMA. Itulah mengapa aku sangat marah pada Dina karena berani bertindak melampaui kewenanganku. Apa dia lupa jika biaya hidupnya aku yang menanggung. "Astaga, ibu, bapak, cepat angkat telfonnya." Geramku sambil kembali mendial nomer ponsel bapak. Aku mendesah lelah karena menghubungi mereka hampir tengah malam tidak ada jawaban. Lalu kembali menghubungi nomer Dina. "Mas Jak." Akhirnya.... "Din, apa maksudmu ngirim pesan kayak gitu?" Dan penjelasan Dina pun mengalir. Ternyata, tanah yang Bik Sun yang dulu kubeli sebagai lahan perluasan tanah pekarangan b
Baca selengkapnya