Home / Pernikahan / BAHAGIA SETELAH BERPISAH / Chapter 1 - Chapter 10

All Chapters of BAHAGIA SETELAH BERPISAH: Chapter 1 - Chapter 10

98 Chapters

Ini Uangmu, Mas

Bahagia setelah berpisah 1 ** "Mas, beras habis," ucapku pada suamiku yang sedang asyik memainkan gawainya.  "Loh kok cepat sekali," kata nya santai. "Ya ialah inikan sudah mau akhir bulan. Dua hari lagi akhir bulan. Sekalian belikan semua kebutuhan buat keperluan dapur. Sudah pada habis," kataku memberikan dia catatan. Dia mengambilnya dengan kasar.  "Kamu harus hemat-hemat kalau masak, Yuni. Beras 15 kilo di tambah 5 kilo kok habis dalam sebulan. Harusnya masih bersisa pasti anak kamu si Fatih banyak makannya!" kata suamiku ketus. Aku hanya mencibirnya, dia selalu mengungkit masalah Fatih. Ya, Fatih adalah anak bawaan ku.  Aku adalah janda ketika menikah dengan Mas Hamdan. Aku menikah pertama kali setelah lulus SMA dengan ayahnya Fatih. Pernikahan yang sebentar karena saat
last updateLast Updated : 2022-02-05
Read more

Keluarga Toxic

Bahagia Setelah Berpisah 2. ** "Ngapain kamu pakai bedak segala. Tetap aja wajahmu gak berubah, dekil dan hitam," ucap Mas Hamdan terkekeh menertawakan ku. Aku hanya diam melihatnya dengan wajah datar. Yah, hina saja dulu sesuka hati.  "Nih." Aku meletakkan uang lima ribu yang dia beri buat jatah harian ku. Dia menghentikan tawanya.  "Apa maksudmu?" "Kamu gak lihat aku kembalikan uang lima ribu perak yang kamu kasih. Aku gak butuh uang itu," kataku melihatnya sebentar. Aku kembali memoles bedak ke wajahku tak peduli dengan ocehan Mas Hamdan.  "Dasar sombong. Emang kamu punya du
last updateLast Updated : 2022-02-05
Read more

Wajah Iri

Bahagia Setelah Berpisah 3. **Aku mengantar anakku sekolah menaiki Bus. Sesil terlihat ceria dengan mainan 'gigitan bayi' ditangannya. "Bunda, tembus sejuta lima ratus. Fatih mau beli laptop sekalian ganti Handphone," ujarnya sumringah. Aku menatap bocah yang usianya hampir 12 tahun ini. Dia sebentar lagi masuk SMP, bocah yang seharusnya mendapat kasih sayang penuh itu sudah pandai mencari duit sendiri. Anakku diam-diam menjadi kreator konten di aplikasi merah dan yang menyukai videonya belum banyak masih sekitar 1k subscriber. Konten yang di masukkan selalu ku awasi. Dia membuat konten tentang pelajaran di sekolahnya. Bagaimana menyelesaikan persoalan matematika. Bagaimana cara mengajari anak usia 5 tahun membaca. Bagaimana mengaji dengan baik, tentu dia mengambil konten
last updateLast Updated : 2022-02-05
Read more

Jangan Mengatur Aku

BAHAGIA SETELAH BERPISAH 4 **  "Kamu di tanyain kok malah senyum-senyum gak jelas. Kamu ngejek atau bagaimana!" Ibu memasang wajah garang.  "Yang pasti ya Bu. Duit membeli ini semua bukan dari Mas Hamdan," aku berkata santai sambil membuka makanan di depanku.  "Terus duit siapa? secara kamu kere dan miskin, gak pernah di kasih duit sama anakku!" ujarnya dengan cibiran seakan senang aku diperlakukan tak adil. Lihat saja ya, Bu. Berkata lah seenak mu sekarang.  "Aku sudah kerja dan majikanku baik. Aku dapat makanan ini dari dia. Soal laptop Fatih, dapat dari adikku di kampung," kataku santai. Ibu hanya sinis melihatku. Bibirnya di monyong kan ke depan buat mengejekku.  "Kerja a
last updateLast Updated : 2022-02-05
Read more

Mati Kutu

BAHAGIA SETELAH BERPISAH 5 **PoV Yuni "Aku kayaknya gak bisa masak lagi siang hari buat kamu, Mas," ucapku dengan wajah datar. Dahi Mas Hamdan berkerut. "Kenapa?" "Aku mulai besok sudah bekerja. Dan aku akan fokus ke pekerjaan aku," kataku dengan tenang. Dia menarik kursi dan duduk di sebelahku. "Kerja? Emang kamu udah kerja? Kerja apa? Jadi pembantu ya?" Pertanyaan secara bertubi-tubi dia katakan padaku. "Kerja yang halal lah, mau jadi babu atau gak yang penting aku bekerja secara halal supaya bisa beli susu dan diapers Sesil," sergahku ke arahnya. Wajahnya memerah, Mas Hamdan memajukan bibirnya seperti mengejekku. "Kalau gak mau kerja juga gak apa. Pak
last updateLast Updated : 2022-02-05
Read more

6. Beli Mobil

BAHAGIA SETELAH BERPISAH 6  **PoV Yuni Aku teringat tadi pagi saat aku meninggalkan Mas Hamdan ketika dia hendak sarapan. Rasanya aku begitu puas. Puas melihat wajah kecewanya. Biasanya dia yang selalu mengecewakanku. Ini ku anggap belum apa-apa karena masih banyak sekali kejutan-kejutan manis untuknya dan keluarganya. Aku membuka gawaiku dan duduk manis di ruang kerjaku. Aku merasa bahagia bisa menjadi bos. Ternyata menjadi bos itu menyenangkan. Aku tak pernah berpikir buat membuka usaha karena uang itu kubiarkan mengendap di bank. Hanya sebagian kuberikan buat usaha Bapakku dan Wira di kampung. Aku tidak bekerja lagi di Hongkong karena Ibuku sudah tiada sehingga aku harus ambil alih buat mengurus anak ku, Fatih. Lagi pula majikan ku sudah meninggal dan me
last updateLast Updated : 2022-02-11
Read more

7. Masih Singgle

BAHAGIA SETELAH BERPISAH 7 **  Netraku membola membaca pesan dari Mas Hamdan. Apa maksudnya? Sudah berani dia mengirim pesan pribadi lewat inboks. [Terima kasih, boleh aja] balas ku sambil mencibirnya. [Kamu keren sekali. Nama kamu siapa, sih?] balasnya lagi. [Nama aku seperti yang tertera di profil] [Nama kamu unik juga ya. Kamu orang luar ya?] [Asli negara ini dong. Cuma keluargaku pernah tinggal di luar negeri] [Oh, pantas kamu kayak unik gimana, gitu. Emangnya kamu dulu pernah tinggal dimana?] [Di dekat-dekat China lah] jawabku asal. Dasar kepo.&
last updateLast Updated : 2022-02-11
Read more

8. Aku Pria Sholeh Tapi Boong

BAHAGIA SETELAH BERPISAH 8.  * Suara adzan berkumandang. Aku terbangun dan mendapati Mas Hamdan sedang tidur sambil memelukku. Ih, entah mengapa melihatnya aku langsung merasa kesal. Segera ku lepas kasar tangannya. Dia menggeliat dan beralih membelakangi ku. Netraku teralih ke Sesil. Aku menciumi gadis kecil yang masih enam bulan itu. Aku keluar sambil merenggangkan otot-otot tubuhku karena habis bangun tidur. Ku dapati anakku sudah rapi dengan peci dan baju Koko. "Bun, hari ini jadikan temani aku ke masjid. Fatih sudah minta izin mau ambil video Pak Ustadz yang lagi ceramah di sesi tanya jawab." Fatih berdiri berharap aku mau menemani dia membuat konten. Sungguh anak ini semangat sekali setelah ada gawai dan laptop baru. "Di masjid sini, kan?" tanyaku sa
last updateLast Updated : 2022-02-11
Read more

9. Baik Buat Orang Lain

BAHAGIA SETELAH BERPISAH 9.    ** "Kamu mau beli apa dengan uang sepuluh juta?" tanya Mas Hamdan saat aku sedang di kamar dan menggendong anakku sekaligus mengambil tas. "Apa sih kamu, uang itu buat Fatih," kataku mencebik padanya. "Yun, aku sebenarnya butuh uang buat modal usaha. Kapan-kapan aku bisa pinjam ya. Nanti kalau usahaku berjalan lancar dan uang nya kembali banyak ke kamu," dia mendekati dan duduk di kasur. Aku menatapnya tajam, Mas Hamdan benar-benar keterlaluan. Bila aku ada uang maka dia akan sibuk untuk menguasai. "Gak bisa. Fatih mau khitan dan aku mau buat acara untuknya sekaligus buat biaya sekolahnya!" kudengar Mas Hamdan menarik napas panjang. "Ka
last updateLast Updated : 2022-02-11
Read more

10. Tidak Pulang

BAHAGIA SETELAH BERPISAH 10.  **   Aku tertegun melihat undangan yang di berikan Pak Irsyad. Dia adalah Bos Mas Hamdan. Aku sama sekali tak tahu. Aku tak pernah diajak berinteraksi dengan rekan-rekan kerjanya. Sudah dua tahun menikah namun baru sekali dua kali aku diajak ke resepsi pernikahan temannya itupun saat pengantin baru. Pergi ke acara kantor sama sekali tak pernah. "Insya Allah saya datang, Pak," kataku ke Pak Irsyad. "Saya tunggu Yuni," kata Pak Irsyad mengulas senyum. "Maaf, Pak. Boleh saya tanya, hmm … Apakah Hamdan Irawan karyawan Bapak?" tanyaku dengan ragu. Dahi Pak Irsyad mengernyit. "Sepertinya saya pernah dengar nama itu. Oh, Hamdan Irawan ya
last updateLast Updated : 2022-02-11
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status