Share

Mati Kutu

Author: AirinNash
last update Last Updated: 2022-02-05 17:16:40

BAHAGIA SETELAH BERPISAH 5

**

PoV Yuni

"Aku kayaknya gak bisa masak lagi siang hari buat kamu, Mas," ucapku dengan wajah datar. Dahi Mas Hamdan berkerut.

"Kenapa?"

"Aku mulai besok sudah bekerja. Dan aku akan fokus ke pekerjaan aku," kataku dengan tenang. Dia menarik kursi dan duduk di sebelahku.

"Kerja? Emang kamu udah kerja? Kerja apa? Jadi pembantu ya?" Pertanyaan secara bertubi-tubi dia katakan padaku.

"Kerja yang halal lah, mau jadi babu atau gak yang penting aku bekerja secara halal supaya bisa beli susu dan diapers Sesil," sergahku ke arahnya. Wajahnya memerah, Mas Hamdan memajukan bibirnya seperti mengejekku.

"Kalau gak mau kerja juga gak apa. Pakaikan aja dia celana cuci kering dan kamu paksa Asi mu keluar supaya gak tekor beli Susu."

"Bagaimana Asiku bisa keluar kalau aku cuma di kasih makan ikan asin. Ikan segar di beli cuma empat potong dan aku di jatah cuma setengah potong siang dan malam. Duit kamu simpan sendiri, mending aku kerja. Aku mau gak kerja, Mas tetapi syarat uang gaji kamu berikan setengah buatku untuk memenuhi kebutuhan. Setengah lagi kamu pegang buat kebutuhan kamu dan keluargamu, aku rasa adil," ucapku dengan cibiran. Aku tahu dia akan menolak mentah-mentah.

"Enak banget kamu, kamu kira cari duit gampang. Udah, sekarang kamu kerja aja biar tahu rasanya cari uang. Aku berarti gak perlu repot-repot beli sayur dan lauk pauk di tukang sayur dan ke pasar segala. Kebutuhan rumah tangga kita akan berkurang." Mas Hamdan terlihat bahagia. Benar-benar keterlaluan, padahal nafkah adalah kewajibannya.

"Oh, kamu senang banget ya, Mas. Terserah kamu sih kalau suruh aku kerja. Tetapi aku gak rela nafkah ku jatuh ke tangan orang lain. Biarin dosanya kamu tanggung. Aku gak ikhlas,"

"Kamu sendiri yang mau kerja. Aku gak pernah maksa kamu kerja. Cuma kalau kamu mau ongkang-ongkang kaki di rumah harus ikut aturan ku. Karena kamu aku yang ngasi makan!" Aku mendengkus memandang lelaki ini. Rasa kasih sayangku untuknya menguap begitu saja. Apalagi teringat dia mentraktir teman-temannya dan mengabaikan aku serta Fatih dan Sesil yang masih membutuhkan susu.

"Aku pilih kerja karena majikan ku baik."

"Emang kalau jadi pembantu bisa bawa anak?" Dia bertanya lagi padahal aku merasa muak melihatnya.

"Bisa. Sudah aku bilang majikan ku itu baik. Dia juga cerita kalau dia sering di sakiti sang suami. Yang lebih parah. Pernah suaminya mentraktir teman-temannya dan majikan ku menunggu suami pulang. Saat di tanya dari mana, suaminya berbohong si istri tidak diberi nafkah yang layak sehingga majikan ku harus bekerja buat masa depan anaknya,"

"Kamu nyindir aku!" Mas Hamdan merasa tersindir. Aku tersenyum getir, merasa tersindir tetapi gak mau berubah.

"Apa suami nya mirip kamu. Hmmm … Kamu pernah traktir teman-temanmu?" Aku bertanya dan dia kebingungan.

"Ya gak lah. Aku mana pernah traktir mereka," dusta nya padaku.

"Jadi kenapa kamu merasa? Ini kisah majikan ku anehnya kamu merasa tersindir,"

"Ah, ya sudah terserah kamu!" Mas Hamdan berniat pergi namun aku sengaja menggeser sebuah lagi kotak makanan mahal yang belum ku makan .

"Apa itu?"

"Makanan aku?" kataku santai. Dia menggeser lagi duduk di sebelahku.

"Dari mana bisa beli makanan mahal, harga begituan bisa sampai seratus-dua ratus, loh." Aku memakan begitu saja tanpa menawari Mas Hamdan.

"Dari majikanku. Dia kasihan padaku karena Sesil kurang ASI-nya." Mas Hamdan ingin mengambil apa yang aku makan. Aku segera menggesernya.

"Apa sih, kamu. Pelit, suami mau gak boleh. Kayaknya enak."

"Kamu menyusui? Ini buat orang menyusui," sergahku padanya.

"Dikit doang."

"Kamu udah makan tadi, 'kan." 

"Cuma makan biasa jatah kantor."

"Tapi Mbak Desi buat status di W* nya kalau dia di traktir kamu. Katanya Mas Hamdan juga traktir satu tim kamu karena dapat goals orderan," aku tersenyum mengejeknya. Dia pasti bingung karena selama ini yang dia tahu gawaiku tidak ada dan adanya HP jadul hanya buat halo-halo dan SMS saja.

"Kamu tahu dari mana?" wajahnya pias.

"Dari ini." Ku tunjukkan android keluaran terbaru milikku. Dia langsung mengambilnya dan mencoba membukanya namun aku sudah menyetel sandi polanya.

"Ini android terbaru kamu kok bisa ada, kamu maling punya siapa?" Dia masih membalik-balik gawai ku. Aku segera mengambil gawaiku dari tangannya.

"Sembarangan, yang ada kamu yang maling. Maling nafkah aku. Cuma mikirin temanmu saja buat di traktir sementara aku dipaksa makan ikan asin. Ini android di berikan majikan ku!" kataku ketus padanya. Mas Hamdan gelisah perbuatannya ketahuan.

"Halah, cuma traktir kecil-kecilan,"

"Tapi kamu makan enak, 'kan? Udahlah jangan bohong Mbak Desi memphoto menu traktiran kamu yang lumayan mahal," kataku memajukan bibirku mengejeknya.

"Untuk keberhasilan tim kami. Kamu kan gak ikut kerja," dia malah berkata ketus.

"Oh ya sudah. Kalau gitu jangan minta makananku. Yang di beri juga aku karena menyusui. Kita impas," aku kembali mencibirnya dan makan dengan santai.

"Ya sudah, maaf ya. Aku minta sesuatu boleh." Aku hanya diam menanggapinya. Dia terus menggeser kursinya.

"Handphone kamu keren banget. Buat Mas ya, kamu bisa pakai handphone aku," dia merayu dan aku terbatuk ketika minum. Enak sekali! Enak di dia gak enak di aku.

"Enak sekali kamu."

"Kayaknya majikan kamu royal, Yun. Bilang aja hilang atau apalah biar kamu dapat ganti." Aku menatapnya sebentar. Emosiku sudah mulai meledak. Aku menghembuskan nafasku berusaha sabar. Beruntung saat dia menikahi ku aku tak pernah jujur padanya tentang keuanganku. Karena kalau aku jujur pasti dia akan moroti aku. Dia gak bisa diporoti sementara dia mau melakukan sebaliknya.

"Itu penipuan namanya. Kamu sering melakukan hal curang. Aku gak pernah diajarkan orang tuaku buat nipu. Majikan baik kok dikibuli!" kataku ketus. Wajah Mas Hamdan menjadi sinis.

"Kalau kamu mau kamu beli aja sendiri. Duit kamu kan banyak!" sergahku lagi. "Oh, emang aku boleh pegang dan buka handphone kamu, Mas. Biasanya kamu selalu gak senang aku lihat-lihat gawai mu. Kata kamu gak boleh membuka gawai kamu karena privasi. Kalau begitu aku juga gak mau kamu buka-buka gawaiku karena ini privasi-ku!" aku membalik ucapannya, dia semakin tak suka memandangku.

"Ya sudah! Dasar nyebelin kamu!" Dia beranjak pergi. Aku hanya tersenyum getir setelah dia pergi dan melanjutkan makan ku. Perlahan ya, Mas. Kamu bakal tahu siapa aku. Apapun yang kamu katakan akan aku bantah sekarang kalau gak sesuai dengan kehendak ku. Bila kamu kedapatan berkhianat siap-siap aku akan ninggalin kamu.

**

Aku sudah siap dan anakku juga sudah rapi. Sesil sedang bermain kerincingan di baby walkernya sedangkan Fatih sedang di depan menungguku. Seperti biasa Mas Hamdan masuk kantor juga sudah rapi dan heran mendapati ku sudah rapi. Dia membuka tudung saji dan merasa kecewa. Dia memanggilku dengan cukup keras. 

"Yuni!" Aku dengan malas ke belakang untuk melihatnya. 

"Apasih, Mas. Teriak-teriak!" 

"Mana makanan aku!" Dia masih berteriak. 

"Kamu gak lihat ada nasi dan ikan asin." 

"Kok cuma ini dimana telur nya. Aku mau telur mata sapi!" Perintahnya dengan marah. Dasar gak bersyukur, udah untung aku masakin ikan asin yang dia beli di pasar. Dia sendiri gak mau makan ikan asin sementara aku di kasih makan ikan asin. 

"Telur dibawa Ibu kemarin, semuanya dibawa buat dimasak. Kata Ibu dia gak ada lauk," aku mencibirnya. Wajah Mas Hamdan mengeras karena kesal. 

"Aku mau pergi dulu, ya. Mau kerja!" 

"Terus aku makan apa?"

"Makan aja apa adanya. Atau beli aja sarapan di depan sana," ucapku seadanya. Dia bertambah kesal namun aku tak peduli. Aku berlalu begitu saja dari Mas Hamdan. Senang juga melihat wajah kesalnya. Biasanya wajah kesal ku tak pernah di hiraukan nya. 

Bersambung.

Comments (3)
goodnovel comment avatar
Dyah Piktawaty
SDH mampu secara finansial masih mau sama laki begitu.gak khawatir anaknya dianiaya.
goodnovel comment avatar
Retni Jumaidah
wooŵ jeren novelnya
goodnovel comment avatar
Wiryosentono Wiryosentono
saya harap mahkluk seperti Hamdan hanya ada di cerita jangan sampai ada di kisah nyata
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • BAHAGIA SETELAH BERPISAH   6. Beli Mobil

    BAHAGIA SETELAH BERPISAH 6**PoV YuniAku teringat tadi pagi saat aku meninggalkan Mas Hamdan ketika dia hendak sarapan. Rasanya aku begitu puas. Puas melihat wajah kecewanya. Biasanya dia yang selalu mengecewakanku. Ini ku anggap belum apa-apa karena masih banyak sekali kejutan-kejutan manis untuknya dan keluarganya.Aku membuka gawaiku dan duduk manis di ruang kerjaku. Aku merasa bahagia bisa menjadi bos. Ternyata menjadi bos itu menyenangkan. Aku tak pernah berpikir buat membuka usaha karena uang itu kubiarkan mengendap di bank. Hanya sebagian kuberikan buat usaha Bapakku dan Wira di kampung.Aku tidak bekerja lagi di Hongkong karena Ibuku sudah tiada sehingga aku harus ambil alih buat mengurus anak ku, Fatih. Lagi pula majikan ku sudah meninggal dan me

    Last Updated : 2022-02-11
  • BAHAGIA SETELAH BERPISAH   7. Masih Singgle

    BAHAGIA SETELAH BERPISAH 7**Netraku membola membaca pesan dari Mas Hamdan. Apa maksudnya? Sudah berani dia mengirim pesan pribadi lewat inboks.[Terima kasih, boleh aja] balas ku sambil mencibirnya.[Kamu keren sekali. Nama kamu siapa, sih?] balasnya lagi.[Nama aku seperti yang tertera di profil][Nama kamu unik juga ya. Kamu orang luar ya?][Asli negara ini dong. Cuma keluargaku pernah tinggal di luar negeri][Oh, pantas kamu kayak unik gimana, gitu. Emangnya kamu dulu pernah tinggal dimana?][Di dekat-dekat China lah] jawabku asal. Dasar kepo.&

    Last Updated : 2022-02-11
  • BAHAGIA SETELAH BERPISAH   8. Aku Pria Sholeh Tapi Boong

    BAHAGIA SETELAH BERPISAH 8.*Suara adzan berkumandang. Aku terbangun dan mendapati Mas Hamdan sedang tidur sambil memelukku. Ih, entah mengapa melihatnya aku langsung merasa kesal. Segera ku lepas kasar tangannya. Dia menggeliat dan beralih membelakangi ku. Netraku teralih ke Sesil. Aku menciumi gadis kecil yang masih enam bulan itu.Aku keluar sambil merenggangkan otot-otot tubuhku karena habis bangun tidur. Ku dapati anakku sudah rapi dengan peci dan baju Koko."Bun, hari ini jadikan temani aku ke masjid. Fatih sudah minta izin mau ambil video Pak Ustadz yang lagi ceramah di sesi tanya jawab." Fatih berdiri berharap aku mau menemani dia membuat konten. Sungguh anak ini semangat sekali setelah ada gawai dan laptop baru."Di masjid sini, kan?" tanyaku sa

    Last Updated : 2022-02-11
  • BAHAGIA SETELAH BERPISAH   9. Baik Buat Orang Lain

    BAHAGIA SETELAH BERPISAH 9.**"Kamu mau beli apa dengan uang sepuluh juta?" tanya Mas Hamdan saat aku sedang di kamar dan menggendong anakku sekaligus mengambil tas."Apa sih kamu, uang itu buat Fatih," kataku mencebik padanya."Yun, aku sebenarnya butuh uang buat modal usaha. Kapan-kapan aku bisa pinjam ya. Nanti kalau usahaku berjalan lancar dan uang nya kembali banyak ke kamu," dia mendekati dan duduk di kasur. Aku menatapnya tajam, Mas Hamdan benar-benar keterlaluan. Bila aku ada uang maka dia akan sibuk untuk menguasai."Gak bisa. Fatih mau khitan dan aku mau buat acara untuknya sekaligus buat biaya sekolahnya!" kudengar Mas Hamdan menarik napas panjang."Ka

    Last Updated : 2022-02-11
  • BAHAGIA SETELAH BERPISAH   10. Tidak Pulang

    BAHAGIA SETELAH BERPISAH 10.**Aku tertegun melihat undangan yang di berikan Pak Irsyad. Dia adalah Bos Mas Hamdan. Aku sama sekali tak tahu. Aku tak pernah diajak berinteraksi dengan rekan-rekan kerjanya. Sudah dua tahun menikah namun baru sekali dua kali aku diajak ke resepsi pernikahan temannya itupun saat pengantin baru. Pergi ke acara kantor sama sekali tak pernah."Insya Allah saya datang, Pak," kataku ke Pak Irsyad."Saya tunggu Yuni," kata Pak Irsyad mengulas senyum."Maaf, Pak. Boleh saya tanya, hmm … Apakah Hamdan Irawan karyawan Bapak?" tanyaku dengan ragu. Dahi Pak Irsyad mengernyit."Sepertinya saya pernah dengar nama itu. Oh, Hamdan Irawan ya

    Last Updated : 2022-02-11
  • BAHAGIA SETELAH BERPISAH   11. Tebar Pesona Hamdan

    BAHAGIA SETELAH BERPISAH 11**PoV Yuni"Kamu pikir aku gak tahu apa yang kamu lakukan di belakangku, Mas!""Kamu bicara apa sih, Yun.""Gak perlu bohong lagi, Mas Hamdan. Aku tahu kamu pernah punya affair dengan sesama karyawan di bagian pemasaran dan sekarang pindah ke bagian gudang!""Kamu tahu dari mana?""Benar kan gosip itu. Kamu pernah tidak setia di belakangku?""Itu hanya gosip, Yun. Semuanya cuma kabar burung dan gak perlu dipercaya belum tentu benar adanya.""Gak

    Last Updated : 2022-02-13
  • BAHAGIA SETELAH BERPISAH   12. Berujung Cek-Cok

    BAHAGIA SETELAH BERPISAH 12.**PoV Yuni"Emang kenyataannya kamu jelek, kusam dan bau bawang." ucapan itu lagi beberapa kali menggores hatiku. Walau dianggap bercanda. Dia tak tahu kalau hati wanita itu lebih luas dari dalamnya lautan. Perkataan yang menyakitkan dan menambah luka bisa diingat wanita sampai kapanpun."Apakah aku dan Sesil pernah berarti dalam hidupmu?" tanyaku tanpa melihatnya karena perkataannya selalu menggoreskan luka itu."Ya biasa aja, sih. Kamu bicara apa sih, Yuni!" sentaknya kesal padaku. Seakan dia di tuntut masalah uang."Kalau begitu lebih baik kita berpisah saja, Mas." Kali ini ku alihkan pandangan ke dia. Mas Hamdan terlihat kaget.

    Last Updated : 2022-02-13
  • BAHAGIA SETELAH BERPISAH   Mencari Bukti

    BAHAGIA SETELAH BERPISAH 13.**PoV YuniSeorang pria mengulas senyum membuka pintu ruangan ku."Apa kabar, Mbak?" tanya nya."Wira!" seruku terkaget. Aku mendadak berdiri menyambut adik lelakiku. Dia menghampiri dan mencium tanganku sebagai tanda hormat."Kapan kamu datang. Kok gak bilang-bilang. Mbak bakal nyusul.""Nyusul bagaimana aku bawa mobil dari kampung dan mau di tukar di kota," katanya dengan logat daerah."Sudah sukses kamu sekarang, Wira. Mau ganti mobil segala. Eh, Bapak bagaimana?" tanyaku sambil membimbingnya untuk duduk.

    Last Updated : 2022-02-13

Latest chapter

  • BAHAGIA SETELAH BERPISAH   98. End

    Bahagia Setelah Berpisah 98.**Irsyad sedang menunggu Yuni sang istri untuk pergi mengelilingi kota Seoul. Dia sendiri sudah rapi dengan gaya casual khas lelaki modern. Sementara menunggu dia duduk di balkon sambil melihat beberapa email dari perusahaannya."Sayang, sudah siap apa belum?" tanya nya dengan suara nyaring."Udah, Mas," kata Yuni menghampiri sang suami. Melihat Yuni yang rapi dengan tersenyum manis Irsyad mendekat."Kamu cantik banget, sayang." pujinya. Yuni hanya mengulas senyum menerima dengan bahagia pujian sang suami."Kamu juga gagah dan keren," cicit wanita itu malu-malu. Irsyad lalu tertawa kecil lalu dia mengambil tangan Yuni dan mereka berjalan ke luar kamar

  • BAHAGIA SETELAH BERPISAH   97. Liburan Romantis

    Bahagia Setelah Berpisah 97.**PoV Yuni.Mas Irsyad memberi kejutan manis padaku dengan mengajakku pergi ke negara Ginseng. Katanya berlibur di sana lebih dekat dan kami bisa memanfaatkan waktu berdua. Sepanjang perjalanan aku menyandarkan kepalaku di bahunya. Dia menautkan jari jemari kami."Kamu bahagia, Yun?" tanya nya. Aku tetap menyandarkan kepalaku sambil mengangguk."Aku bahagia sekali," ucapku padanya. Dia juga ikut tertawa mendengarkan."Mas. Kamu sering ya jalan-jalan ke luar negeri?" tanyaku."Beberapa kali untuk urusan bisnis dan selebihnya pergi dengan keluarga," sahutnya.&nb

  • BAHAGIA SETELAH BERPISAH   96. Ujung Kata

    Bahagia setelah berpisah 96.**Yuni menggeliatkan tubuhnya. Dia merasa badannya pegal. Saat netra sudah terbuka penuh, ternyata Irsyad sudah ada di sampingnya. Lelaki itu sekarang yang menjadi suaminya. Semuanya terasa bagaikan mimpi. Di cintai oleh Irsyad Yuni tak pernah membayangkan.Dia hanyalah seorang wanita mantan TKW. Tidak di sangka kehidupan berubah begitu cepat. Lelaki ini sangat manis dan juga tampan. Sekarang Irsyad menjadi suaminya. Yuni memperhatikan lebih dekat sosok sang suami yang sedang tertidur lelap. Dia mengulas senyum masih teringat kejadian tadi malam yang membuatnya malu.Irsyad ternyata sosok lelaki yang sangat agresif. Sudah lama Yuni tidak melakukan hubungan itu lagi. Jikapun dulu melakukannya tersimpan rasa sakit di hati dan kar

  • BAHAGIA SETELAH BERPISAH   95. Menuju End

    Bahagia Setelah Berpisah 95.**PoV Hamdan.Sehari sebelum Yuni menikah aku tak bisa tidur sama sekali. Teringat masa-masa manis dan pahit yang kami lewati bersama-sama walau terlalu banyak pahitnya dari pada manisnya.Untuk membuat kegalauan ini sirna. Aku pergi ke rumah sakit jiwa. Aku akan mengunjungi Ambar di sana. Dia sudah lama di rawat di sana tetapi belum ada tanda-tanda dia akan sembuh."Bagaimana kabar kamu, Mbar?" tanyaku saat kami duduk di taman rumah sakit. Tak jauh dari kami ada dua perawat yang memantau. Ambar hanya memandang lurus ke depan dengan pandangan kosong. Benar-benar menyedihkan melihat kondisinya."Mbar, besok Yun

  • BAHAGIA SETELAH BERPISAH   94. Part Romantis

    Bahagia Setelah Berpisah 94.**Yuni menitikkan air mata saat para saksi mengucapkan kata 'sah'. Dia sah menjadi Nyonya Irsyad. Rasa membuncah bahagia luar biasa tak bisa di lukis kan dengan kata-kata.Irsyad menatapnya dengan wajah sendu. Pria itu manis sekali dan juga tampan. Yuni tersipu merasa malu walaupun usia Irsyad sudah empat puluh tahun lebih tetapi dia masih gagah.Prosesi di lanjutkan dengan sungkeman ke orang tua. Sudah duduk dengan manis kedua orang tua Irsyad dan Bapak Yuni serta adiknya Wira bersama Rosita sementara anak-anak Yuni dan Rosita bersama baby sitter. Hanya Fatih yang juga duduk manis di sana. Dia menyuruh Sigit mengambil rekaman untuk di masukkan ke aplikasi merah.

  • BAHAGIA SETELAH BERPISAH   93. Pernikahan Ketiga

    Bahagia Setelah Berpisah 93.**PoV AuthorHamdan terkejut melihat kedua mantan istrinya sudah ada di depannya."Yuni, Lia." katanya berjalan perlahan. Mereka berdiri menatap Hamdan tak sangka kalau lelaki di depannya adalah mantan suami mereka."Kami menunggumu dari tadi," ucap Lia. Dahinya mengernyit."Menunggu, ada perlu apa? Kalian datang mau meminta uang?" tanya nya heran. Pasalnya Hamdan memang belum memberi anak-anak mereka uang."Tidak, kok. Mari duduk," sahut Yuni. Hamdan lalu duduk di dekat mereka berdua."Aku datang mau bersilaturahmi kebetulan bertemu Lia di Mall dan

  • BAHAGIA SETELAH BERPISAH   92. Kejutan Manis

    Bahagia Setelah Berpisah 92. ** Yuni merasa sangat bahagia dia tak menyangka akan mendapatkan kejutan manis seperti ini. Tiba-tiba, ada yang datang membawa bolu dan menyanyikan lagu ulang tahun untuknya. Yuni tersentak karena itu suara Wira, Rosita dan Bapaknya. Segera Yuni meluncur memeluk Bapaknya, bergantian Wira dan Rosita. Dia mengelap kasar air yang membasahi netranya tak sangka di hari ulang tahunnya Irsyad melamar dan ada keluarganya juga menyaksikan di belakang sebagai bagian dari surprise indah untuknya. "Dah lah, jangan nangis Mbak!" kata Wira mengulas senyum untuk Yuni. Wanita itu memukul kecil adiknya.

  • BAHAGIA SETELAH BERPISAH   91. Lamaran Romantis

    Bahagia Setelah Berpisah 91.**PoV Author.Ambar menatap Yuni sengit. Darah sudah keluar dari selang infusnya dan Yuni menjadi takut. Dia bersembunyi di belakang tubuh Irsyad."Mbak, Yuni. Keluar kamu! Kalau kamu mau ngetawain aku datang ke sini. Aku gak sudi kamu jenguk. Kamu senang, 'kan aku kayak gini!" sentaknya marah.Perlahan Yuni melirik lewat bahu Irsyad. Seperti nya Ambar tidak gila seperti kata Hamdan. Buktinya dia masih mengenal Yuni. Yuni berjalan pelan ke Ambar, dia sudah tak takut lagi karena Ambar tidaklah gila.&nb

  • BAHAGIA SETELAH BERPISAH   90. Kamu Harus Move On

    Bahagia Setelah Berpisah 90.**PoV Author.Irsyad memberikan sesuatu berupa hadiah untuk Hamdan. Yuni membantu untuk membungkusnya. Sambil mengulas senyum pria itu memberikannya pada Hamdan."Terimalah, Mas. Mas Irsyad memesan ini khusus untukmu," kata Yuni juga mengulas senyum setelah meletakkan buah-buahan yang di belinya sebagai buah tangan menjenguk orang sakit."Apa ini?""Kamu buka saja dulu," kata Yuni lagi sambil mengambil kursi untuk duduk. Hamdan menghela napas merasa malas karena kata Yuni ini adalah pemberian Irsyad. Tetapi tak apalah dia membukanya saja jika tak berguna maka Hamdan akan membuangnya diam-diam.

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status