93"Kamu mau menculik anak saya, kan? Ngaku deh, dari tadi aku cariin anakku, tahunya di sini sama kamu," cerocos wanita itu lagi tanpa memberi Alvina kesempatan bicara.Aku yang semakin gemas dengan pemandangan ini, gegas menghampiri mereka, dan langsung berdiri di depan wanita itu, menghalangi tubuh ibu sambungku yang masih saja melongo."Heh, jaga mulut lu, ya. Lu nuduh-nuduh orang mau nyulik anak lu. Padahal lu sendiri yang udah nelantarin anak. Lu tahu nggak, dari tadi anak itu nangis sendiri di sini. Dan dia bahkan baru berhenti nangis saat ibu gue ini yang bujuk!" makiku kasar di depan wajahnya. Aku tidak peduli beberapa orang yang lewat melirik kami heran. Malah ada yang sengaja menonton."Alah, itu pasti modus. Kalian sindikat, kan?" tuduhnya lagi sambil menggendong anaknya yang terus menangis. Wanita itu bahkan mengambil paksa loli di tangan anaknya, lalu membantingnya ke lantai."Dan ini, kalian sengaja kan, mau meracuni anak saya dengan memberinya permen, padahal ini suda
Read more