All Chapters of DUDA KAYA YANG MELAMARKU ITU AYAH SAHABATKU: Chapter 91 - Chapter 100

190 Chapters

KEJUTAN LAGI

91"Aku harus memantaskan diri dong. Masa mau melamar anak bos, aku belum punya apa-apa. Malu sama papamu, takut ditolak juga, sih," ucapnya lagi."Makanya, aku bekerja keras siang malam. Karena aku bertekad setelah punya rumah akan memintamu sama papamu. Aku mau setelah kita menikah langsung membawamu ke rumah kita. Aku tidak mau menitipkan istriku di rumah orang tuanya apalagi di rumah orang tuaku yang sudah sepuh. Karena bagiku, istriku tanggung jawabku sendiri. Aku ingin mempersembahkan yang terbaik sesuai kemampuanku, tapi setelah berusaha maksimal."Tiba-tiba sesuatu yang hangat menyelinap ke dalam hatiku, lalu perlahan menyebar ke seluruh tubuh lewat aliran darah, mendengar penuturan Nino. Sungguh, aku merasa sangat tersanjung dengan semua yang Nino ucapkan. Aku merasa menjadi orang yang penting, yang jadi tujuan hidup seseorang. Aku merasa diprioritaskan.Untuk pertama kali dalam hidup, aku merasa begitu disanjung dan dipentingkan. Dan itu dilakukan oleh seseorang yang sudah b
last updateLast Updated : 2023-12-11
Read more

SINDIKAT PENCULIK ANAK

92Setelah tiga hari menikmati waktu berdua, Nino pun kembali masuk bekerja.Tiga hari ini betul-betul kami gunakan untuk menikmati masa-masa pengantin baru. Aktivitas kami hanya makan, bercinta, tidur, makan lagi, bercinta lagi, tidur lagi, begitu seterusnya. Sampai badanku ngilu-ngilu semua.Nino bilang itu untuk menebus hutangnya beberapa hari kemarin karena dia sakit. Padahal bilang aja doyan. Tidak dosa juga kalau bilang doyan sama istri sendiri.Aku tidak boleh melakukan aktivitas lain, nanti tenaganya berkurang katanya. Untuk makan pun karena belum punya persediaan bahan makanan, kami pesan jasa antar online saja.Sungguh dunia serasa milik berdua. Tak sedetik pun kami berpisah selain untuk buang air.Bahkan mandi pun kami lakukan bareng, dan bisa ditebak bukan hanya sekedar mandi karena akan berlanjut aktivitas lainnya.Pantaslah kemarin Nino menyuruhku membawa beberapa baju ganti. Tadinya kukira kita mau ke rumah orang tuanya.Hari ini aku akan mengambil barang-barang di ruma
last updateLast Updated : 2023-12-11
Read more

KAKAK IPAR

93"Kamu mau menculik anak saya, kan? Ngaku deh, dari tadi aku cariin anakku, tahunya di sini sama kamu," cerocos wanita itu lagi tanpa memberi Alvina kesempatan bicara.Aku yang semakin gemas dengan pemandangan ini, gegas menghampiri mereka, dan langsung berdiri di depan wanita itu, menghalangi tubuh ibu sambungku yang masih saja melongo."Heh, jaga mulut lu, ya. Lu nuduh-nuduh orang mau nyulik anak lu. Padahal lu sendiri yang udah nelantarin anak. Lu tahu nggak, dari tadi anak itu nangis sendiri di sini. Dan dia bahkan baru berhenti nangis saat ibu gue ini yang bujuk!" makiku kasar di depan wajahnya. Aku tidak peduli beberapa orang yang lewat melirik kami heran. Malah ada yang sengaja menonton."Alah, itu pasti modus. Kalian sindikat, kan?" tuduhnya lagi sambil menggendong anaknya yang terus menangis. Wanita itu bahkan mengambil paksa loli di tangan anaknya, lalu membantingnya ke lantai."Dan ini, kalian sengaja kan, mau meracuni anak saya dengan memberinya permen, padahal ini suda
last updateLast Updated : 2023-12-11
Read more

PENUH MISTERI

94Malam ini kami sedang bersantai dengan tiduran tengkurap di depan TV. Menonton acara TV yang sebenarnya tidak menarik sama sekali. Bukan kami nonton TV, lebih tepatnya TV yang nonton kami. Karena dari tadi banyak adegan dewasa yang kami lakukan yang kalau di TV pasti kena sensor. "Nin," panggilku ragu, ada yang ingin aku tanyakan, tetapi takut tidak berkenan. "Itu panggilan kapan diganti?" tanyanya serius. Aku tersipu, iya sebenarnya tidak sopan tetap memanggil namanya. Namun, sudah kucoba memanggil 'Mas', aku malu sendiri. Mungkin karena belum biasa kali, ya. Usia Nino empat tahun lebih tua. Dan sudah sepantasnya juga memang menggunakan panggilan lebih sopan kepada suami. "Aku harus panggil apa?" tanyaku bingung. "Terserah, mau cinta, sayang, bebeb, darling, dear...."Aku mencubit pelan pinggangnya. Dia pura-pura meringis."Aku boleh nanya nggak?" tanyaku ragu. "Tanya apa? Kenapa aku ganteng? Kalau itu udah dari lahir. Tapi kamu baru sadar sekarang," jawabnya sambil mencibir
last updateLast Updated : 2023-12-11
Read more

MASA LALU NINO

95Pagi ini aku masih juga kepikiran penelepon semalam. Tidak bisa menebak siapa dia. Selain karena tidak ada di list kontaknya, aku juga belum begitu dalam mengetahui kehidupan Nino. Kurang dari tiga bulan semenjak Nino intens mendekatiku, kami sudah langsung menikah. Aku belum tahu jelas bagaimana masa lalunya. Aku hanya tahu dia duda cerai tanpa anak. Dia juga belum pernah cerita bagaimana kehidupan pernikahannya dulu. Aku tidak tahu siapa dan bagaimana mantan istrinya. Nino juga cenderung tertutup kepada siapa pun, susah sekali mengorek keterangan darinya langsung. Dia selalu mengatakan, tidak mau lagi mengenang masa lalu. Hanya ingin menatap dan merajut masa depan bersamaku. Aku tidak tahu kenapa begitu cepat mengambil keputusan menerima lamarannya. Yang pasti saat itu bahagia ada seseorang yang begitu perhatian, dan bonus ibu mertua yang laksana ibu kandung.Saat itu, saat di mana aku begitu terpuruk setelah hampir kehilangan nyawa juga kehormatan. Saat aku hanya punya Papa d
last updateLast Updated : 2023-12-12
Read more

PAPARAZZI

96"Regina itu calon istrinya Ruri. Dan mereka sudah akan menikah, saat Anita datang mengaku tengah mengandung anaknya Ruri. Dia tengah hamil lima bulan. Kami tentu sangat terkejut. Dan parahnya Ruri mengaku kalau itu memang anak hasil hubungannya dengan wanita itu. Akhirnya mau tidak mau Ruri menikahi Anita. Dan pernikahannya dengan Regina batal. Keluarga Regina tentu tidak terima dipermalukan seperti itu. Mereka menuntut ganti rugi dengan nominal besar atas kerugian yang sudah mereka keluarkan untuk biaya pernikahan. Atau kalau tidak mereka akan melaporkan Ruri atas tuduhan penipuan dan pencemaran nama baik. Kami tentu saja panik. Dalam keadaan seperti itu, menggantikan Ruri dengan Nino kami anggap jalan keluar terbaik."Suara ibu semakin pelan dan tersendat setelah pemaparan panjangnya. Sementara mata dan mulutku terbuka lebar bersamaan, saat menyimaknya. "Keputusan yang belakangan kami sesali, karena sudah mengorbankan Nino, anak yang sangat Ibu sayangi, demi anak yang tidak lahi
last updateLast Updated : 2023-12-12
Read more

TERDAMPAR

97Tunggu, bukankah dia pernah menikah dengan perempuan lain. Lalu apa poto-potoku ini tetap tergantung di sini saat mereka menikah dulu?Kalau iya, bagaimana perasaan mantan istrinya dulu saat mendapati ada poto-poto wanita lain di kamar suaminya? Jangan-jangan mereka bercerai karena .... Ah sudahlah, kalaupun iya, itu bukan salahku. Aku bahkan baru tahu kalau Nino menyukaiku sejak lama. Aku masih menyusuri gambar-gambar wajahku itu yang disatukan dalam satu bingkai besar dengan hati terharu dan penuh bunga. Di bawah poto-poto itu, masih di dalam bingkai yang sama, ada tulisan mencolok 'masa depanku'. Ya ampun Nino, kamu begitu percaya dirinya kalau aku akan menjadi masa depanmu. Tak terasa bibirku menyunggingkan seulas senyum. Senyum haru dan penuh bahagia. Merasa begitu dipuja dan dicintai. Adakah yang lebih membahagiakan, selain tahu ternyata diam-diam kita begitu dicintai?Kedua sudut mata mengalirkan sungai keharuan tanpa bisa dicegah. Menemani senyum bahagia yang terus mer
last updateLast Updated : 2023-12-12
Read more

SIAPA WANITA ITU?

98Aku mengerjap beberapa kali, air mata meluncur deras di pipi disertai sesak yang begitu menghimpit di dada. Kejadian mengerikan itu, entah sudah berapa kali selalu saja melintas, walaupun sudah kubuang jauh. Apalagi saat bertemu seseorang yang mengingatkanku pada si durjana itu, seperti tadi saat melihat Mas Ruri.Suara deru motor suamiku terdengar behenti di halaman. Aku terhenyak bahagia. Gegas membuka pintu kamar yang sedari tadi terkunci rapat. Setengah berlari menuju teras. Namun, langkahku terhenti di belakang pintu saat kudengar percakapannya dengan Mas Ruri. "Baru pulang, Nin?""Ada apa ke sini, Mas?""Oh, wow, adikku bertanya, kenapa aku ke sini? Bukankah ini rumah ayahku? Apa salah aku mengunjungi ayahku?""Mas pasti tahu, ayah tidak di rumah jam segini, kan?""Apa aku juga tidak boleh mengunjungi wanita yang sudah membesarkanku?""Syukurlah kalau kau ingat, ibukulah yang sudah membesarknamu.""Kamu kenapa sih, Nin, sinis banget. Jangan bilang kamu takut istrimu berpalin
last updateLast Updated : 2023-12-12
Read more

KESAKITAN LAINNYA

99"Sayang, bangun, sudah hampir magrib. Kita pulang." Terdengar suara lembut yang sangat dekat, disertai belaian di pipi. Perlahan kubuka mata yang terasa berat. Seraut wajah lelah langsung tertangkap netraku. Namun, ada senyum di sana, senyum yang sangat dipaksakan. "Pulang yuk," ucapnya lagi seraya menyodorkan kedua tangan agar aku bisa berpegangan. Aku hanya mengangguk, kemudian menyambut tangannya tanpa bicara. Aku tidak tahu harus bicara apa. Padahal tadi siang ada banyak hal yang ingin aku bicarakan setelah melihat kamarnya. Aku ingin menggodanya habis-habisan. Namun, kedatangan mantan istrinya membuyarkan, semuanya. Kami pulang setelah pamitan dengan ibu juga ayah yang baru pulang kerja. Mertuaku itu memeluk dan menciumiku lama. Seolah ingin memberiku kekuatan. Dua orang laninnya sudah tak nampak, mungkin sudah pulang. Aku juga tidak peduli. Selama perjalanan pulang, aku tidak bicara sepatah katapun, walaupun Nino berusaha mencairkan suasana. Aku bahkan tak memeluk atau
last updateLast Updated : 2023-12-13
Read more

DARREN

100Wanita itu berjalan dengan anggunnya menuju ke arah kami. Satu tangannya menuntun bocah lelaki, dan tangan lainnya menyeret koper. Senyum mengembang di wajahnya. Aneh menurutku. Mau berpisah dengan anak sendiri segitu bahagianya. Saat hampir dekat, dia merunduk. Mensejajarkan dirinya dengan anak laki-laki yang kulihat menangis di mall tempo hari. "Darren, itu papa kamu sayang," bisiknya pada bocah yang mendadak semringah melihat Nino. Ya, gayanya sih berbisik, tetapi siapa pun dapat mendengar suaranya dengan jelas. "Ayo, sapa papa kamu," lanjut wanita itu seraya agak mendorong tubuh mungil itu. Anak kecil yang dipanggil Darren, berjalan ragu ke arah Nino. Namun, wajahnya begitu menyiratkan kerinduan. Lama-lama kaki kecilnya bergerak cepat dari sekedar berjalan, ia berlari ke arah Nino yang masih mematung di dekat motornya. "Papa...." Kaki mungilnya terus berlari, tangannya terentang lebar, wajahnya begitu bahagia, terlihat dari bola mata beningnya yang menyiratkan kerinduan
last updateLast Updated : 2023-12-13
Read more
PREV
1
...
89101112
...
19
DMCA.com Protection Status