Share

DARREN

Author: Rosemala
last update Last Updated: 2023-12-13 12:03:18

100

Wanita itu berjalan dengan anggunnya menuju ke arah kami. Satu tangannya menuntun bocah lelaki, dan tangan lainnya menyeret koper. Senyum mengembang di wajahnya.

Aneh menurutku. Mau berpisah dengan anak sendiri segitu bahagianya.

Saat hampir dekat, dia merunduk. Mensejajarkan dirinya dengan anak laki-laki yang kulihat menangis di mall tempo hari.

"Darren, itu papa kamu sayang," bisiknya pada bocah yang mendadak semringah melihat Nino.

Ya, gayanya sih berbisik, tetapi siapa pun dapat mendengar suaranya dengan jelas.

"Ayo, sapa papa kamu," lanjut wanita itu seraya agak mendorong tubuh mungil itu.

Anak kecil yang dipanggil Darren, berjalan ragu ke arah Nino. Namun, wajahnya begitu menyiratkan kerinduan. Lama-lama kaki kecilnya bergerak cepat dari sekedar berjalan, ia berlari ke arah Nino yang masih mematung di dekat motornya.

"Papa...." Kaki mungilnya terus berlari, tangannya terentang lebar, wajahnya begitu bahagia, terlihat dari bola mata beningnya yang menyiratkan kerinduan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • DUDA KAYA YANG MELAMARKU ITU AYAH SAHABATKU   HUTANG

    101"Darren, itu Tante Prisa, istrinya papa. Nanti kita bertiga tinggal di sini sama-sama." Nino memperkenalkan Darren kepadaku. Bagus, mereka langsung saja akrab tanpa merasa curiga sama sekali. Aku membalikkan badan menghadap mereka. Kulipat kedua tangan di dada. "Mas, mau kau apakan anak itu selama kamu kerja? Maaf, aku tidak bisa mengurusnya," ucapku ketus tanpa basa-basi. Nino tampak diam saja, sepertinya dia ingin bicara tetapi sungkan. "Apa kamu tidak bisa menjaganya hari ini saja, sayang? Sekarang sudah terlalu siang kalau harus ke rumah ibu.""Maaf, aku sudah bilang tidak bisa," ucapku tegas. Apa Nino tidak memikirkn perasaanku? Wajahnya terlihat murung. Terlihat sangat bingung. "Darren, tunggu di sini sebentar sama Tante Prisa ya, Papa masukin motor dulu." Nino mendudukkan anak itu di sofa, dan dia sendiri keluar. Entah apa yang akan dilakukannya. Aku tidak peduli. Saat Nino keluar, tanpa diduga anak itu turun lalu mendekatiku. Mau apa anak itu? Dia terus berjalan mend

    Last Updated : 2023-12-13
  • DUDA KAYA YANG MELAMARKU ITU AYAH SAHABATKU   TIPU DAYA

    102Ya, dia benar. Ibunya hanya menceritakan yang baik-baik saja, itu benar. Dan mana ada ibu yang akan menjelekkan anaknya. Mas Ruri benar. Dan, bukankah aku memang ingin tahu lebih banyak tentang Nino?"Ayo, Dek. Buka sebentar saja pintunya, ya. Tidak apa-apa kok, kita kan saudara." Lebih lembut dari tadi suara yang kudengar. Ya, itu benar, Mas Ruri kakaknya Nino. Masa dia mau numpang ke kamar mandi saja, aku tidak bukain pintu. Adik ipar macam apa aku ini. Lagian Mas Ruri juga terdengar jujur. Kenapa aku sangat ketakutan? Dia kakak iparku, jarak usia kami sangat jauh. Tidak mungkin dia macam-macam padaku. Tanganku mulai terulur pelan meraih anak kunci yang tergantung. Ragu, sebentar turun, sebentar lagi terulur. Tidak ada salahnya aku membiarkan dia masuk, toh aku juga ingin banyak dengar info dari orang lain selain ibunya. Ya, aku putuskan membuka pintu, tidak ada salahnya memberi tumpangan ke kamar mandi, sekalian mengorek informasi. Klik. Anak kunci kuputar ke bawah. Lalu p

    Last Updated : 2023-12-13
  • DUDA KAYA YANG MELAMARKU ITU AYAH SAHABATKU   TERSISIH

    103Aku mengerjap, waktu sudah hampir magrib, sebentar lagi Nino pulang. Aku segera merapikan diri, merias wajah walaupun tipis-tipis lalu menyemprotkan sedikit wewangian. Aku ingin menyambut suami dengan sedikit istimewa. Aku ingin menebus kesalahan tadi siang. Rasa bersalah tentu sangat mengganggu, aku tidak menurutinya. Aku gegas ke depan setengah berlari saat terdengar suara mobil berhenti di halaman. Itu pasti taxi yang membawa Nino. Karena dia tidak membawa motor. Kubuka pintu dengan semangat, rasa rindu sudah membuncah di dada. Ternyata, begini rasanya rindu menunggu suami pulang kerja. Padahal kami hanya terpisah beberapa jam saja. Pantaslah dulu selalu kulihat Alvina sangat bahagia menunggu Papa pulang kerja, dan dia akan bertingkah kekanakan dan sangat lebay saat Papa sampai rumah. Ternyata itu wujud ekspresi kebahagiaan seorang istri menyambut suami pulang kerja. Aku pun begitu, sudah tidak sabar bertemu suamiku. Aku ingin segera menghambur dalam pelukannya. Aku ingin me

    Last Updated : 2023-12-14
  • DUDA KAYA YANG MELAMARKU ITU AYAH SAHABATKU   KITA PULANG

    104Begitulah hari-hari Nino disibukkan mengurusi Darren, sebelum dan sepulang kerja. Hampir tidak punya waktu lagi untukku. Dia baru menyambangiku setelah dini hari, saat aku sudah tidak berselera untuk bercinta. Itu pun tak lama, karena biasanya Darren akan menangis bila tak mendapati Nino di sisinya.Lama-lama aku bosan menjalani pernikahan seperti ini. Untunglah minggu depan sudah mulai aktif kuliah. Aku akan menyibukkan diri di kampus saja, untuk membunuh kebosanan ini. "Mas, aku izin ke rumah Papa," pamitku pagi ini sebelum Nino berangkat kerja membawa Darren serta. "Ada apa?" tanyanya heran. "Senin depan aku sudah mulai masuk kuliah. Buku-bukuku semua di sana.""Oh, kapan?""Nanti siang," jawabku singkat. Nino nampak terdiam cukup lama. "Apa tidak sebaiknya nunggu aku pulang saja? Nanti kita ke sana sama-sama," ucapnya pelan dengan sorot mata nampak keberatan. "Tidak usah, Mas, kamu pasti capek. Aku berangkat sendiri saja naik ojek," jawabku cepat. Dia menatapku sejenak.

    Last Updated : 2023-12-14
  • DUDA KAYA YANG MELAMARKU ITU AYAH SAHABATKU   KALAU RINDU JANGAN DITAHAN

    105POV AlvinaAku gemas dengan tingkah Prisa yang sangat kekanak-kanakan. Terhitung sudah satu minggu dia tinggal lagi di sini. Padahal Nino sudah beberapa kali menjemputnya.Aku dan Mas Pandu sudah sangat sering mengingatkannya jika tempat seorang istri di rumah suaminya. Namun, begitulah Prisa, dia malah menuduh kami ingin mengusirnya. Sebenarnya bukan tidak boleh menginap, silakan saja toh ini rumah papanya. Hanya saja, setelah seminggu dia nenginap dan tak ada tanda-tanda akan pulang, apa itu pantas? Aku mengerti dia sangat terpukul mengetahui kalau suaminya ternyata punya anak dari pernikahan sebelumnya. Namun, bukankah itu di luar kendali Nino? Dia juga tidak tahu kalau mantan istrinya hamil saat diceraikan.Menjadi seorang ibu sambung itu, bukanlah sebuah aib. Aku juga seorang ibu sambung dari anak yang walaupun sudah berusia dewasa, tetapi sikapnya masih kekanakan. Aku juga sudah harus menyiapkan stok sabar extra menghadapinya sejak awal menikah dengan papanya. Bahkan beber

    Last Updated : 2023-12-14
  • DUDA KAYA YANG MELAMARKU ITU AYAH SAHABATKU   BERTEMU LAGI

    106Kami langsung masuk ke parkiran sesaat setelah turun dari taxi. Namun, langkah kami terhenti karena melihat seseorang yang baru keluar dari sana dengan wajah angkuhnya melewati kami. Dia berjalan dengan santainya menelusup jarak diantara aku dan Prisa, seolah tidak ada jalan lain yang bisa dilewati. Aku terpaku beberapa saat, tetapi kemudian terbelalak saat tangan Prisa dengan cepat meraih rambut panjang wanita yang barusan menerobos kami. Terdengar jeritan kesakitan dari pemilik rambut yang Prisa jambak itu. "Lu, punya mata nggak sih? Atau memang nggak punya sopan santun? Ada banyak jalan yang bisa dilewati kenapa harus menerobos kami?" sentak Prisa seraya menarik rambut itu dan melepaskan setelahnya. Aku masih terpaku dengan perbuatan tak disangka anak sambungku. Ya, aku juga setuju wanita ini tidak sopan, tetapi kenapa Prisa seextrim itu? Keherananku sirna saat aku yakin siapa wanita itu. Dia, wanita yang kulihat di mall dan menuduh kami sindikat penculik anak. Dan itu arti

    Last Updated : 2023-12-14
  • DUDA KAYA YANG MELAMARKU ITU AYAH SAHABATKU   WANITA SEPERTI APA SELERAMU?

    107 Untunglah di kehamilan kedua ini, aku tidak mengalami morning sickness yang parah seperti dulu. Jadi bisa tetap beraktivitas seperti biasa. Kuoleskan liptin tipis agar bibirku lembab dan segar. Pintu terbuka, suamiku langsung muncul di sana. Senyumku langsung mengembang walaupun kulihat wajahnya sedikit muram. Aku melangkah menyambutnya. Dan langsung mengalungkan kedua tangan di lehernya. Dia mengangkat tubuhku ke atas meja, mendudukkanku di sana agar sejajar dengan tubuhnya. Tubuhku memang terlalu mungil, hingga harus tengadah saat ingin melihat wajahnya. "Dari kampus?" "Iya, aku susah payah membujuk Prisa agar mau ke sini dan bicara dengan Nino. Tapi lihat hasilnya?" "Mas juga sudah memperingatkan Nino sebelumnya. Tapi mantan istrinya sepertinya yang sengaja mencari masalah. Tadi dia yang sengaja mencari Nino ke belakang." Diakhiri embusan napas kasar suamiku bicara. "Aku sudah menyuruh Nino menemui Prisa nanti sore. Semoga masalah mereka cepat selesai." "Iya, dia ur

    Last Updated : 2023-12-15
  • DUDA KAYA YANG MELAMARKU ITU AYAH SAHABATKU   BUKA PUASA

    108PoV PrisaHatiku berbunga-bunga, hari ini aku akan menemui Nino. Alvina benar, kami harus bicara sebelum semuanya bertlarut-larut. Bagaimanapun aku masih mencintainya. Aku mau pernikahanku berjalan harmonis seperti Papa dan Alvina. Mungkin ke depannya aku juga akan berusaha menerima anak itu sebagai bagian dari kami, walaupun berat. Aku yakin Nino masih sangat mencintaiku. Dan dia bisa membagi waktu juga perhatiannya untuk kami. Seperti Papa, cinta dan sayangnya untukku tidak berkurang walaupun sudah punya istri lagi. Nino pun pasti bisa menempatkan dirinya dengan baik. Aku hanya perlu mengalah sedikit, menekan egoku, pasti semua berjalan baik. Dengan hati berbunga, aku menuju ke sana sepulang dari kampus. Aku akan memberi Nino sedikit kejutan dengan tiba-tiba datang tanpa memberitahunya dulu. Siapa sangka, malah aku yang dikejutkan. Saat hendak masuk, kami berpapasan dengan perempuan itu, dia baru saja dari sana. Dan aku yakin mereka sudah bertemu. Buktinya Nino juga tidak me

    Last Updated : 2023-12-15

Latest chapter

  • DUDA KAYA YANG MELAMARKU ITU AYAH SAHABATKU   193. TUDUHAN

    Ruangan itu terasa sesak. Mesin pemantau detak jantung masih berdetak tenang, tapi jantung di dada mereka tak demikian. Alvina menggenggam tangan Sadewa erat, matanya basah menahan gejolak. Pandu berdiri kaku di sisi lain, sementara Prisa dan Nino saling berpandangan di dekat pintu, seolah menimbang waktu yang tepat untuk pergi—atau menyampaikan kenyataan paling pahit itu.“Inggit mana?” Suara Sadewa kembali terdengar. Kali ini lebih jelas, lebih kuat, tapi justru membuat ruangan makin sunyi.Alvina mengusap kening Sadewa dengan gemetar. “Sayang… tenang dulu, ya. Kamu baru sadar, masih butuh istirahat. Kamu minum dulu, ya. Atau mau Bunda suapi makan sekalian? Kamu pasti lapar, ya, Nak?” Sambil berdiri, Alvina membujuk.“Tapi Inggit di mana, Bun?!” Sadewa terus mendesak, tak menghiraukan tangan sang ibu yang mengasongkan botol minum. “Tadi aku... kami... kecelakaan, kan? Aku ingat! Mobil... truk... suara keras... terus gelap! Tapi Inggit ada di sebelahku! Di mana dia sekarang? Kenapa d

  • DUDA KAYA YANG MELAMARKU ITU AYAH SAHABATKU   192. KECELAKAAN

    Jalanan itu ramai. Terlalu ramai bagi Pandu dan Alvina yang baru saja turun dari mobil dalam keadaan panik. Suara sirene, bisik-bisik warga, lampu rotator polisi dan ambulans yang berkedip-kedip, semuanya menambah sesak di dada mereka. Alvina masih mengenakan kebaya pastel dengan sepatu hak rendah yang kini terasa seperti jerat. Napasnya memburu, matanya liar mencari.“Permisi! Maaf ... anak saya ... Sadewa!” Pandu mendorong pelan barisan warga yang berkerumun di balik garis polisi.“Bapak tidak bisa masuk. Ini area evakuasi—” seorang polisi menahan mereka.“Saya ayah korban! Anak saya dan istrinya … mereka …! Saya mohon ... izinkan saya masuk!” Suara Pandu serak, tapi penuh desakan.Polisi itu sempat ragu, namun melihat raut wajah Alvina yang hampir pingsan, dia akhirnya memberi isyarat ke rekannya. “Oke, tapi jangan halangi proses evakuasi. Hati-hati, Bu.”Mereka melewati garis polisi. Aroma besi, asap, dan darah memenuhi udara. Mobil sedan biru yang membawa Sadewa dan Inggit ringse

  • DUDA KAYA YANG MELAMARKU ITU AYAH SAHABATKU   191. PESTA TAMAN

    Langit sore itu menghamparkan warna jingga yang membara. Matahari mulai turun perlahan, seolah memberikan restu kepada sepasang kekasih yang berdiri di altar sederhana berlatarkan taman penuh bunga. Musik lembut mengalun mengiringi momen sakral itu.Ya, ini pesta resepsi pernikahan Nakula dan Dinda. Akhirnya, setelah perjalanan berliku dan penuh intrik, mereka bisa melenggang ke pelaminan. Pernikahan sengaja dipercepat oleh Pandu untuk menghindari banyak godaan yang mungkin berpeluang menimbulkan kesalahpahaman lagi.Toh, Nakula sudah memiliki penghasilan meski masih kuliah. Walaupun mungkin belum sebesar penghasilan Dinda sebagai seorang manajer resto, tetapi itu sama sekali bukan hal besar. Dinda bisa menerima.Nakula terlihat gagah dengan setelan jas putih tulang, rambutnya disisir rapi, senyumnya tak pernah lepas dari bibir sejak pagi. Di sisinya, Dinda berdiri anggun dalam balutan kebaya modern berwarna champagne. Tatapan mereka saling menyatu, seolah dunia hanya milik mereka ber

  • DUDA KAYA YANG MELAMARKU ITU AYAH SAHABATKU   SALING MELENGKAPI

    190Hening. Ruangan luas itu menjadi sangat senyap. Wajah-wajah tegang menghiasi, sebelum akhirnya tawa Nakula membahana memenuhi seluruh ruangan.Pemuda itu tertawa terpingkal-pingkal hingga membuat tiga orang di ruangan itu saling melempar pandang. Tatapan heran tak bisa mereka sembunyikan.Ketiganya menunggu hingga sang pemuda mengabiskan sisa tawanya seorang diri. Entah apa yang lucu.“Aku serius, Mas. Aku ini sudah tua.” Dinda tidak sabar. Mungkin Nakula tidak percaya ucapannya hingga tertawa seperti itu. Gadis itu membuka tas, lalu mencari sesuatu di sana. Tangannya terulur memegangi sebuah kartu. Namun, saat ingin menyodorkan kartu itu, tangan Nakula menahannya.“Kamu simpan saja, bukankah kita harus segera menyiapkan berkas untuk ke KUA?” ujarnya saat melihat Dinda menyodorkan kartu identitasnya.“Maksudnya?” Kening Dinda berkerut dalam.Kembali Nakula menghabiskan sisa tawa yang tidak habis-habis.“Aku mengaku sudah tua, tapi belum setua Bundaku, kan?” tanya pemuda itu lagi d

  • DUDA KAYA YANG MELAMARKU ITU AYAH SAHABATKU   KERAGUAN & KESERIUSAN

    189Dinda menatap nanar pemuda yang menggeret koper bajunya dengan bersemangat. Sebelah tangan sang pemuda menggeret koper, sedangkan tangan yang lain menggandeng tangannya.Sang pemuda memelankan langkah saat merasa gadis yang ia gandeng langkahnya pelan hingga agak tertinggal.“Mau aku antar ke mana?” tanya sang pemuda seraya menyunggingkan senyum. Senyum yang ia harap bisa meyakinkan gadis itu jika keputusannya untuk tinggal tidak akan disesalinya.Sang gadis tidak menjawab. Jujur hatinya masih ragu. Apa keputusannya membatalkan kepergian sudah benar atau tidak?Apa benar pemuda yang sekarang menggandengnya tidak akan mengecewakannya lagi? Bagaimana jika di kemudian hari lagi-lagi ia kecewa?Selama ini terlalu banyak ia dikecewakan orang-orang sekitar higga sulit untuknya percaya lagi terhadap mereka yang berjanji.Pemuda yang tidak lain Nakula menarik napas panjang dan mengembusnya kuat. Ia sangat mengerti kondisi Dinda saat ini. Ia pun termasuk laki-laki yang berkali-kali mengece

  • DUDA KAYA YANG MELAMARKU ITU AYAH SAHABATKU   SEMUA SAMA

    188“Apa yang kau lakukan? Lepasss…!” Dinda mendesis seraya mencoba melepaskan tangan yang mencekalnya. Ia ingin berteriak, tetapi tak ingin mengundang perhatian karena sadar tengah berada di mana.“Lita, kamu mau ke mana? Kau pikir bisa jauh-jauh dariku?” Lelaki itu menarik kupluk hoodie Dinda hingga terbuka dan menyisakan rambut sang gadis yang berantakan.“Kita dekat bertahun-tahun, kamu tidak akan akan bisa mengelabuiku hanya dengan pakaian seperti ini.”“Ya, kita dekat bertahun-tahun. Dan kau menghancurkan hidupku hanya dalam sekedip mata.”“Bukankah Abang sudah meminta maaf? Sungguh Abang tidak tahu jika ibu tirimu sudah menghasut Abang. Lita, Abang menyesali semuanya. Andai Abang tahu itu hanya hasutan, tentu Abang tidak akan melakukan ini.”“Seharusnya Abang mencari tahu dulu kebenaran sebuah berita sebelum mengambil keputusan besar. Jangan menerima mentah-mentah berita begitu saja.”“Abang menyesal Lita. Demi Tuhan Abang sangat menyesal. Kamu tahu seberapa besar cinta Abang s

  • DUDA KAYA YANG MELAMARKU ITU AYAH SAHABATKU   ANDAI MASIH ADA KESEMPATAN

    187Nakula maju. Ia sudah memutuskan tak ingin mengalah lagi. Sudah cukup selama ini selalu membiarkan saudara kembarnya mendapatkan apa yang diinginkannya dengan mengorbankan perasaannya. Kini tak akan ia membiarkan sang saudara menyalahkan dirinya, apalagi untuk sesuatu yang tidak dilakukannya.Karena terburu-buru dan tidak fokus, ia menabrak Inggit yang sepertinya ingin naik tangga. Bodohnya dirinya yang lupa jika di rumah itu ada penghuni baru, langsung mengulurkan tangan untuk membantu orang yang ia tabrak bangun. Semua ia lakukan karena rasa bersalahnya yang kurang hati-hati.Siapa sangka di saat ingin membantu Inggit berdiri itu Sadewa yang tengah bucin-bucinnya terhadapa istrinya itu datang. Salah faham pun tak bisa dihindarkan. Sadewa mengira jika saudara kembarnya ingin menggoda istrinya. Terlebih melihat kondisi pakaian sang istri yang tersibak.“Apa yang kamu lakukan pada istriku, N

  • DUDA KAYA YANG MELAMARKU ITU AYAH SAHABATKU   PANTASKAH MENYESAL?

    186 Nakula setengah berlari menuju tangga penghubung lantai dua dan lantai bawah. Sebenarnya kamar orang tuanya ada di lantai bawah, hanya saja ia ingat harus mengambil sesuatu di kamarnya dulu sebelum pergi. “Dinda meminta disampaikan maaf yang sebesar-besarnya. Maaf katanya tidak jujur sejak awal jika ia wanita bersuami.” Kalimat sang ayah selepas pemutaran video itu terus berputar-putar di kepala Nakula. “Sama sekali tidak ada maksud menipumu, Naku. Ia memang pernah menikah, tapi hari itu juga menjadi janda. Dan kemarin, pengadilan agama mensahkan statusnya itu setelah sebelumnya proses perceraiannya dipersulit. Mantan suaminya ingin rujuk, melakukan berbagai cara agar gugatan cerai Dinda tidak dikabulkan. Syukurlah nasib baik masih berpihak padanya.” Sang ayah menjeda penjelasannya. “Kemarin Dinda akhirnya menerima akta cerai, karenanya hari ini langsung terbang.” “Terbang?” Nakula terperanjat. “Ke-mana?” Pandu menarik napas panjang. Tatapannya sendu. “Dinda memutuskan meng

  • DUDA KAYA YANG MELAMARKU ITU AYAH SAHABATKU   SATU KENYATAAN

    185 “Lihat dulu ini sampai selesai, lalu silakan berkomentar.” Pria usia enam puluhan menyalakan laptop, lalu menyerahkan benda itu ke hadapan laki-laki muda yang duduk di tepi ranjang. Sang pemuda membuang muka. Ini alasan kenapa ia malas pulang. Bertemu ayah dan saudara kembar yang sudah mengecewakannya. Sang pemuda ingin bangkit, tetapi sebuah tangan menahan pergelangan tangannya. Ia pun memejam sebelum meloneh pemilik tangan yang masih terasa hangat itu. “Bunda sebaiknya istirahat saja, ya. Badannya juga masih anget. Biar cepat sembuh. Aku pamit dulu,” ucapnya lembut seraya menggenggam tangan sang sang ibu yang mencekal pergelangannya. Wanita berwajah pucat yang memakai baju tebal dan duduk bersandar ke kepala ranjang menggeleng. Tatapan nanarnya sudah diliputi embun tebal. Terlihat sangat berat melepas putranya pergi. “Naku Sayang, percayalah tidak ada orang tua yang ingin menjerumuskan anaknya sendiri.” Nakula menarik napas yang begitu berat, ingin rasanya menyangkal ucapa

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status