102Ya, dia benar. Ibunya hanya menceritakan yang baik-baik saja, itu benar. Dan mana ada ibu yang akan menjelekkan anaknya. Mas Ruri benar. Dan, bukankah aku memang ingin tahu lebih banyak tentang Nino?"Ayo, Dek. Buka sebentar saja pintunya, ya. Tidak apa-apa kok, kita kan saudara." Lebih lembut dari tadi suara yang kudengar. Ya, itu benar, Mas Ruri kakaknya Nino. Masa dia mau numpang ke kamar mandi saja, aku tidak bukain pintu. Adik ipar macam apa aku ini. Lagian Mas Ruri juga terdengar jujur. Kenapa aku sangat ketakutan? Dia kakak iparku, jarak usia kami sangat jauh. Tidak mungkin dia macam-macam padaku. Tanganku mulai terulur pelan meraih anak kunci yang tergantung. Ragu, sebentar turun, sebentar lagi terulur. Tidak ada salahnya aku membiarkan dia masuk, toh aku juga ingin banyak dengar info dari orang lain selain ibunya. Ya, aku putuskan membuka pintu, tidak ada salahnya memberi tumpangan ke kamar mandi, sekalian mengorek informasi. Klik. Anak kunci kuputar ke bawah. Lalu p
Baca selengkapnya