Naraya sudah berada di kamar dan bersiap tidur, hingga Sofi terlihat masuk dengan sedikit kesusahan karena berjalan menggunakan tongkat. Naraya pun kembali turun dari ranjang, lantas membantu Sofi untuk bisa sampai ke ranjang.“Hati-hati,” ucap Naraya sambil membantu Sofi berjalan.Sofi tersenyum hangat, lantas duduk di kasur di bantu Naraya.“Besok jatah Ibu kontrol,” kata Naraya membantu menaikkan kedua kaki Sofi ke kasur.“Ah … Ibu sampai lupa,” balas Sofi masih terus tersenyum.Naraya menarik selimut untuk menutupi kaki Sofi, lantas dirinya juga naik ke ranjang untuk ikut tidur.“Ibu tidurlah lebih awal, agar besok bisa bangun dengan segar,” ucap Naraya. Meski Naraya selalu mendapat perlakuan buruk di rumah, tapi tak pernah sekalipun gadis itu ingin mendendam.“Oh ya, Ibu dengar kamu sudah tidak bekerja di hotel. Nayla bilang kamu bekerja dengan seorang pengusaha,” ujar Sofi menyelidik, ingin tahu sendiri dari mulut Naraya.Naraya tampak kebingungan mendengar ucapan Sofi, tapi kem
Read more