Naraya pergi ke rumah sakit di hari berikutnya. Dia sebenarnya tidak ingin pergi karena takut bertemu Kenan, tapi Amanda meyakinkan jika hari itu Kenan tidak praktek, jadi kemungkinan mereka akan bertemu sangat kecil.“Man, kalau dokternya bertanya macam-macam bagaimana?” tanya Naraya cemas.“Kamu tenang saja, aku sudah menjelaskan semua kemarin. Jadi, tinggal dicek aja,” jawab Amanda meyakinkan.Naraya pun mencoba tenang, menunggu antrian bersama Amanda. Dia melirik ke kiri dan kanan di mana ada beberapa wanita hamil yang juga sedang menunggu jatah antrian periksa. Hingga nama Naraya dipanggil, dia masuk ditemani Amanda karena takut sendirian.“Halo,” sapa sang dokter. “Jadi ini temanmu?” tanya dokter ke Amanda.“Iya, Dok. Mohon bantuannya,” jawab Amanda sopan.Naraya merasa malu, tapi demi menjawab rasa penasaran selama ini dirinya harus melakukan ini. Dokter meminta Naraya berbaring di ranjang pemeriksaan dibantu perawat, kemudian mulai dicek apakah selaput daranya masih ada.“Agak
Baca selengkapnya