Share

Obsesi

last update Terakhir Diperbarui: 2022-02-13 06:22:26

Kalandra terlihat mondar-mandir di dekat pintu, tentu saja pemuda itu sedang cemas karena Naraya belum juga sampai di apartemen yang mereka sewa satu hari yang lalu. Ia khawatir jika gadis itu berbohong dan kabur lagi darinya.

"Awas saja kalau kamu berani kabur, aku akan mencarimu dan mengikatmu kalau perlu!" geram Kalandra. Pemuda itu benar-benar sudah terobsesi pada Naraya, hingga membuatnya bersikap posesif dan otoriter.

Baru saja menggerutu, Kalandra menoleh ketika mendengar suara pintu terbuka, melihat Naraya yang baru saja datang.

"Kenapa baru datang?" tanya Kalandra yang tak sabaran ingin tahu alasan Naraya.

"Aku bangun kesiangan, Al," jawab gadis itu menatap Kalandra yang sudah memasang wajah kesal.

Kalandra sedikit melihat ada tatapan berbeda dari Naraya, membuat pria itu akhirnya menurunkan ego.

"Aku lapar, sudah memesan makanan tapi menunggumu data

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
vieta_novie
al cemburu ma kenan...
goodnovel comment avatar
Dwi Azalia
masih aja cemburu nih mas Al, nanti rebutan lagi kalo ketemu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Terjebak Cinta Saudara   Rasa bersalah

    Naraya duduk di sebuah restoran, ini adalah pertama kalinya dia menjadi seorang pengunjung dan bukannya pelayan. Selama tinggal bersama Sofi, Naraya memang tak pernah lagi menginjakkan kaki di restoran bintang lima, selain saat dirinya bekerja.Naraya duduk seraya menikmati segelas jus dengan camilan. Ia sedang menunggu Kalandra yang menghadiri rapat, sebenarnya pemuda itu meminta Naraya ikut ke ruangan tempat rapat diadakan, tapi Naraya menolak dengan alasan akan bosan dan mengantuk. Ia berjanji takkan pergi dari restoran, serta menunggu pemuda itu selesai, hingga pada akhirnya Kalandra tak memaksanya ikut."Ra!" Suara Amanda terdengar dari kejauhan. Gadis manis sahabat karib Naraya itu melambaikan tangan, sebelum kemudian berjalan menghampiri meja Naraya.Naraya membalas lambaian tangan Amanda, lantas meminta temannya itu duduk begitu sampai."Tumben kamu ngajak ketemu di restoran bintang lima. Apa

    Terakhir Diperbarui : 2022-02-16
  • Terjebak Cinta Saudara   Dokter muda

    Amanda pergi ke rumah sakit untuk bekerja setelah bicara dengan Naraya. Gadis itu sudah berganti seragam perawat dan kini berjalan ke tempat praktek ortopedi karena Amanda bekerja sebagai asisten di sana.“Man, katanya dokter ortopedi kita ganti, ya?” tanya salah satu teman Amanda yang mensejajari langkah teman Naraya itu.“Benar, katanya datang hari ini,” jawab Amanda. “Semoga kita tak mendapat dokter yang tua seperti sebelumnya,” seloroh Amanda yang diakhiri tawa kecil.Teman Amanda ikut tertawa, sebelum kemudian masuk ke ruang praktek ortopedi untuk menyiapkan perlengkapan praktek. Beberapa saat kemudian, kepala rumah sakit masuk dengan seorang dokter muda, Amanda dan temannya melongo melihat dokter yang masuk ke ruangan itu.“Apa yang bersama kepala rumah sakit adalah dokter kita?” tanya teman Amanda berbisik.“Aku harap b

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-27
  • Terjebak Cinta Saudara   Merasa spesial

    Semua kenangan indah itu sirna, saat kerasnya hidup datang menghampiri. Dia harus berjuang untuk hidup dan menebus kesalahan, mengabdi hingga melupakan apa itu arti bahagia, hanya ada perjuangan dan kerja keras menemani, sampai tubuh pun tidak bisa merasakan apa itu kata nyaman.“Nira.”Suara itu masih terasa merdu saat didengar. Meski wajah itu tak semuda dulu, tapi Naraya masih mengenali senyum dan tatapan yang penuh kasih sayang dan cinta yang pernah ditujukan padanya.“Bibi Ivi.” Naraya melihat Evangeline—ibu Kalandra di panggilan video yang dilakukan pemuda itu. Bola matanya berkaca dengan kelopak mata yang sudah sedikit menggenang.“Mama sejak kemarin merengek ingin melihatnya. Apa sekarang senang?” tanya Kalandra yang berdiri di belakang Naraya dan sedikit membungkuk agar Evangeline bisa melihat dirinya.Evangeline mengangguk, sudah sangat bahagia bisa melihat Naraya meski tak bertatap langsung dan t

    Terakhir Diperbarui : 2022-03-29
  • Terjebak Cinta Saudara   Membawamu kembali

    Hidup itu terasa berwarna saat ada orang-orang yang menyayangi serta memberi perhatian, terlebih saat ada yang mencintai setulus hati tanpa melihat siapa dirimu.“Besok aku akan datang siang, aku harap kamu tidak menungguku,” kata Naraya, saat merapikan pakaian milik Kalandra di lemari.Kalandra sedang mengecek beberapa dokumen, hingga menegakkan badan saat mendengar perkataan Naraya.“Kenapa tidak datang?” tanya Kalandra yang tentu saja merasa tak senang, menatap punggung Naraya yang sedang berada di depan lemari.Naraya menoleh, kemudian mengulas senyum. Ia menutup pintu lantas berjalan mendekat ke arah Kalandra dan duduk di samping pemuda itu. Naraya sudah bisa menebak jika Kalandra pasti tak senang jika dirinya tidak datang ke sana.“Besok jadwal ibu check up ke rumah sakit, aku akan menemaninya seperti biasa. Setelah selesai, aku akan sege

    Terakhir Diperbarui : 2022-04-03
  • Terjebak Cinta Saudara   Tidak akan membiarkan

    Naraya pulang ke rumah saat malam hari, langsung melepas sepatu tanpa menyapa karena sepertinya akan percuma. “Lihat siapa yang pulang? Simpanan pria kaya ternyata ingat rumah reot yang ditempati,” sindir Nayla saat melihat sang kakak masuk rumah. Nayla sedang duduk di sofa yang menghadap televisi, memangku mangkok berisi camilan. Ia bicara tanpa menatap ke arah sang kakak. Naraya langsung berhenti melangkah, menatap adiknya yang semakin hari membenci dirinya. Ia pun mencoba tak acuh dan ingin langsung masuk ke kamar. Sofi menatap Naraya yang baru masuk, kemudian beraling memandang Nayla yang baru saja menyindir sang kakak. Sofi tidak menganggap ucapan Nayla sebagai sebuah kebenaran, karena tahu jika putrinya itu sangat membenci Naraya. “Apa kamu sudah makan? Kalau belum, Ibu akan siapkan makan malam,” kata Sofi. Baru saja Naraya ingin membuka mulut untuk membalas, tapi Nayla sudah menyerobot dengan cepat. “Untuk apa Ibu menawarinya makan? Dia pasti sudah kenyang makan enak bers

    Terakhir Diperbarui : 2022-06-04
  • Terjebak Cinta Saudara   Bertemu Kenan

    Naraya sudah berada di kamar dan bersiap tidur, hingga Sofi terlihat masuk dengan sedikit kesusahan karena berjalan menggunakan tongkat. Naraya pun kembali turun dari ranjang, lantas membantu Sofi untuk bisa sampai ke ranjang.“Hati-hati,” ucap Naraya sambil membantu Sofi berjalan.Sofi tersenyum hangat, lantas duduk di kasur di bantu Naraya.“Besok jatah Ibu kontrol,” kata Naraya membantu menaikkan kedua kaki Sofi ke kasur.“Ah … Ibu sampai lupa,” balas Sofi masih terus tersenyum.Naraya menarik selimut untuk menutupi kaki Sofi, lantas dirinya juga naik ke ranjang untuk ikut tidur.“Ibu tidurlah lebih awal, agar besok bisa bangun dengan segar,” ucap Naraya. Meski Naraya selalu mendapat perlakuan buruk di rumah, tapi tak pernah sekalipun gadis itu ingin mendendam.“Oh ya, Ibu dengar kamu sudah tidak bekerja di hotel. Nayla bilang kamu bekerja dengan seorang pengusaha,” ujar Sofi menyelidik, ingin tahu sendiri dari mulut Naraya.Naraya tampak kebingungan mendengar ucapan Sofi, tapi kem

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-01
  • Terjebak Cinta Saudara   Merasa risih

    Kalandra ternyata tidak berada di perusahaan. Ia kini berada di depan rumah Naraya untuk memastikan apakah benar gadis itu pergi ke rumah sakit, serta ada hal yang ingin diselidiki.“Jadi, ini adalah rumah yang ditinggali Anira selama beberapa tahun ini,” gumam Kalandra menatap bangunan tua dan berukuran sangat kecil itu.Kalandra merasa miris melihat rumah itu, sangat jauh berbeda dari rumah orangtuanya tempat Naraya dulu tinggal. Jika dilihat, rumah Naraya sekarang tak lebih besar dari ruang tamu rumah keluarganya, membuat Kalandra bertanya-tanya bagaimana bisa Naraya tinggal di rumah itu selama ini.Saat Kalandra sedang mengamati. Pintu rumah tua itu terbuka, Nayla keluar dengan mencangklong tas punggungnya.Gadis itu terkejut melihat keberadaan Kalandra di sana, hingga menyadari jika pemuda itulah yang bersama Naraya.“Wah … dia sangat tampan jika dilihat secara langsung seperti ini,” gumam Naraya sambil tersenyum-senyum sendiri ketika melihat betapa rupawannya wajah Kalandra.Kal

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-02
  • Terjebak Cinta Saudara   Tak membiarkan pergi

    Kenan termenung setelah Naraya dan Sofi pergi, bahkan saat Amanda mengajak bicara karena masih ada satu pasien, pemuda itu tak mendengar sama sekali, pikirannya masih tertuju pada Naraya yang diyakini adalah Anira. Namun, Kenan kecewa saat Naraya berkata jika gadis itu tak mengenal dirinya.“Dok, Dokter!” panggil Amanda karena Kenan tak kunjung membalas ucapannya.Kenan tersadar dari lamunan, menatap Amanda yang sejak tadi sudah memandangnya.“Ya.” Kenan mencoba bersikap biasa.“Masih ada satu pasien lagi,” kata Amanda, tak berani memanggil masuk sebelum Kenan mengizinkan.Kenan menganggukkan kepala, tanda meminta Amanda untuk memanggil pasien yang datang.**Naraya mengantar Sofi pulang menggunakan taksi, tapi sepanjang jalan gadis itu tampak gelisah karena melihat Kenan di kota itu.Sofi menyadari jika Naraya terlihat gusar, hingga menyentuh telapak tangan putrinya itu, mengakibatkan Naraya terkejut dan langsung menoleh Sofi.“Ada apa? Kenapa kamu tampak gusar?” tanya Sofi dengan se

    Terakhir Diperbarui : 2022-07-03

Bab terbaru

  • Terjebak Cinta Saudara   Keluarga yang didamba

    “Aku mau gendong bayinya.” Amanda yang baru saja datang, mengambil alih bayi yang berada di gendongan Nayla.“Dia tampan sekali,” ujar Amanda saat menggendong bayi itu.“Cantik, dia itu cewek.” Nayla meralat karena yang digendong Amanda adalah Abigail.Amanda terlihat bingung, bukankah Naraya bilang hamil anak kembar laki-laki, kenapa jadi perempuan.“Jadi, anak kembarnya Na itu sebenarnya cewek dan cowok.” Nayla kembali menjelaskan.“Wah … ternyata mereka sepasang,” gumam Amanda penuh pengaguman.Naraya sudah bisa duduk, Kalandra menemaninya dengan duduk di ranjang samping Naraya dan jemarin mereka saling bertautan.Ayres dikuasi Milea dan Evangeline karena bayi laki-laki itu sangat menggemaskan.“Man, kamu juga cepetan hamil ya, ga usah nunda-nunda apalagi pakai kontrasepsi. Mama ‘kan juga mau punya cucu seperti ini,” ucap Milea yang merasa iri karena Evangeline sudah mendahuluinya mendapatkan cucu, sedangkan dulu saja dia duluan yang mendapatkan anak.Wajah Amanda merona mendengar

  • Terjebak Cinta Saudara   Ayres dan Abigail

    “Aku mau gendong.” Nayla begitu bersemangat saat perawat mengantar bayi kembar Naraya ke ruang inap sang kakak.Naraya sudah dipindah ke ruang inap dan akan diobservasi karena kelelahan dan banyak kehilangan cairan tubuh.Naraya hanya tersenyum melihat sang adik yang sangat bersemangat. Tubuhnya masih lemah sehingga tidak mau berebut bayinya dengan Nayla atau Evangeline.Nayla menggendong satu bayi dan Evangeline menggendong bayi satunya, cukup adil karena mereka tidak perlu berebut dan menanti giliran untuk menggendong.“Akan kalian kasih nama siapa?” tanya Devan yang berdiri di samping Evangeline, telunjuk tampak menusuk pipi bayi laki-laki yang terlihat begitu menggemaskan.“Ayres Rajendra dan Abigail Rajendra,” jawab Kalandra. Dia sebenarnya menyiapkan dua nama laki-laki, karena bayi satunya perempuan, membuat Kalandra mencari nama dadakan.“Tunggu, kenapa Abigail? Itu nama cewek.” Protes Nayla sambil menimang bayi perempuan Naraya.“Yang kamu gendong itu perempuan, Nay.” Kalandra

  • Terjebak Cinta Saudara   Persalinan

    “Kepala bayinya sudah terlihat, apa Ibu siap menyambut mereka?” tanya dokter yang sejak awal memang menangani kehamilan Naraya. Mengajak bicara agar Naraya tidak tegang karena harus berusaha mengeluarkan dua bayi.Naraya tidak mampu berkata-kata, perutnya benar-benar sudah terasa sakit hingga membuatnya hanya menganggukkan kepala.Kalandra setia berada di samping Naraya. Dia menggenggam telapak tangan istriya itu sambil terus menatap ke wajah sang istri. Dia bisa melihat bagaimana Naraya kesakitan bahkan menangis karena akan melahirkan, membuatnya benar-benar tidak tega hingga sesekali mengecup kening Naraya.“Kamu pasti bisa, kamu kuat demi anak kita,” bisik Kalandra memberi semangat.Naraya menggenggam erat telapak tangan Kalandra, sesekali terlihat mengatur napas karena kontraksi yang sudah tidak tertahankan.“Saat kontraksinya terasa kuat, Ibu bisa mulai mengejan,” ujar dokter memberikan aba-aba.Kening sudah bermanik di seluruh wajah Naraya, bahkan kulit wajah pun kini sudah beru

  • Terjebak Cinta Saudara   Panik di malam hari

    Naraya terlihat gelisah dan tidak bisa tidur malam itu. Pinggangnya terasa panas dan perutnya mulas berulang kali. Dia hendak bergerak ke kanan dan kiri, tapi kesusahan karena perut yang mengganjal.“Ra, kamu tidak bisa tidur lagi?” tanya Kalandra yang bisa merasakan pergerakan Naraya di atas tempat tidur.“Iya, Al. Pinggangku sakit,” ucap Naraya sambil meringis menahan rasa tidak nyaman di pinggangnya.Kalandra meminta Naraya untuk berbaring dengan posisi miring menghadap ke arahnya, lalu dia mengusap-usap pinggang istrinya itu.“Bagaimana?” tanya Kalandra. Biasanya jika diusap seperti itu, Naraya akan merasa nyaman.“Masih sakit,” rengek Naraya.“Aku ingin bangun,” ucap Naraya berusaha bangun.Kalandra buru-buru bangun, kemudian membantu Naraya untuk duduk. Dia cemas karena tidak biasanya Naraya mengeluh sampai seperti itu.Naraya mengangsurkan kaki perlahan ke lantai, hingga saat kedua kaki menapak di lantai, Naraya merasakan sesuatu pecah dan kini di paha mengalir air sampai menet

  • Terjebak Cinta Saudara   Side story

    “Aku juga awalnya malu, Man. Tapi kemudian aku berpikir, untuk apa malu, entah sekarang atau esok, aku tetap harus melakukannya, tidak mungkin mengecewakannya.”Ucapan Naraya terngiang di telinga, Amanda kini sedang di kamar mandi dan baru saja membersihkan diri setelah acara resepsi selesai sekitar empat jam yang lalu. Dia berada di kamar mandi kamar Kenan, terlihat bingung karena ini adalah malam pertama mereka di sana.“Bagaimana jika Kenan terlanjut tidak menginginkan karena aku menundanya beberapa kali?” Amanda bertanya-tanya sendiri karena bingung harus bagaimana.Kenan terlalu baik dengan menyetujui untuk menunda melakukan hubungan suami-istri, tapi Amanda sendiri tidak tahu apakah benar Kenan ikhlas atau hanya terpaksa.Amanda menoleh ke belakang di mana ada lingerie yang disiapkannya tapi belum dikenakan. Haruskah dia menggoda Kenan, agar suaminya itu tahu kalau dia sekarang sudah siap.“Baiklah, kamu wanita modern dan tidak takut akan hal itu, Man.” Amanda menyemangati diri

  • Terjebak Cinta Saudara   Resepsi pernikahan

    Hari itu Naraya hanya duduk menanti acara resepsi pernikahan Amanda dan Kenan dimulai. Dia tidak bisa membantu banyak hal karena kondisinya yang sudah hamil besar.Orang-orang berlalu-lalang menyiapkan diri untuk berangkat menuju rumah Kenan. Amanda sudah didandani begitu cantik dengan gaun yang tidak terlalu mewah tapi begitu indah.“Kita siap berangkat sekarang,” kata Kalandra saat menghampiri istrinya.Naraya mengangguk, kemudian berusaha berdiri meski agak kesusahan. Kalandra pun dengan sigap memegang pundak dan lengan Naraya, membantu istrinya itu berdiri dengan tegap.“Terima kasih,” ucap Naraya setelah sudah berdiri dengan benar.“Ra, apa kamu sakit?” tanya Kalandra karena wajah Naraya terlihat pucat. Kalandra takut jika istrinya kecapean.Naraya menangkup kedua pipi saat mendengar pertanyaan Kalandra, dia sudah menggunakan make up tipis, apa mungkin masih terlihat pucat.“Aku baik-baik saja, mungkin karena semalam kurang tidur akibat mereka terus menendang,” jawab Naraya sambi

  • Terjebak Cinta Saudara   Kebersamaan

    Hari pernikahan Kenan dan Amanda pun tiba, mereka menikah tiga bulan setelah acara lamaran berlangsung. Mereka melakukan akad di rumah Amanda, tapi sepakat mengadakan pesta di rumah Kenan karena Milea yang meminta dan disetujui oleh keluarga Amanda.Naraya sendiri senang karena pesta diadakan di rumah Milea, sehingga dia tidak harus bepergian ke luar kota dalam kondisi hamil besar. Usia kandungan Naraya kini sudah memasuki usia delapan bulan, dan ukuran perutnya pun begitu besar karena bagi kembarnya.“Untung kalian menikah di sini, jadi aku tidak kerepotan pergi ke luar kota,” ucap Naraya saat mendatangi kamar Amanda.Amanda dan keluarganya diberi tempat di rumah Evangeline agar memudahkan mereka saat pergi ke rumah Kenan.Amanda langsung berlutut di depan Naraya yang sedang duduk, lantas mengusap-usap lembut permukaan perut temannya itu.“Aunty ‘kan baik, jadi ga mau nyusahin kalian,” ucap Amanda dengan tangan mengelus perut Naraya.Usai bicara demikian, terasa gerakan bergeser di p

  • Terjebak Cinta Saudara   Menengok calon bayi

    Kalandra berbaring berbantal paha Naraya, dengan posisi miring dia menghadap ke perut sang istri dan terlihat sesekali menciumnya manja.“Apa mereka lapar atau menginginkan sesuatu?” tanya Kalandra sambil mengusap perut Naraya lagi.“Mereka sudah makan banyak tadi, jadi ga mau apa-apa lagi,” jawab Naraya sambil mengusap rambut suaminya.Kalandra kembali mencium perut Naraya, sebelum kemudian bangun dan mencium bibir istrinya itu.“Sekarang papinya yang menginginkan sesuatu,” ujar Kalandra dengan senyum menggoda.“Mau apa?” tanya Naraya dengan dahi berkerut halus.“Mau nengokin mereka,” jawab Kalandra tanpa basa-basi.Naraya terkesiap tapi kemudian terlihat malu karena ternyata suaminya meminta jatah. Kalandra memang tidak pernah meminta saat usia kandungannya masih di trimester pertama, itu karena larangan dari dokter agar kondisi jalan rahimnya tidak terbuka karena berhubungan intim. Namun, dokter mengizinkan jika berhubungan setelah masuk di trimester kedua.“Boleh, tapi jangan buat

  • Terjebak Cinta Saudara   Lamaran Kenan

    Hari itu Naraya dan yang lainnya pergi untuk ikut dalam acara lamaran yang akan dilakukan Kenan. Setelah beberapa bulan berpacaran, akhirnya Kenan memantapkan hati untuk melamar Amanda.Semua orang singgah di hotel sebelum acara lamaran yang akan dilakukan esok hari, sedangkan Naraya meminta izin tinggal di rumah Amanda karena melepas rindu dengan temannya itu.“Perutmu besar sekali, Na? Bukankah kamu bilang baru lima bulan?” tanya Amanda keheranan.“Aku lupa bilang kalau mereka kembar,” ujar Naraya saat melihat temannya terheran-heran melihat perutnya yang besar.“Kembar?” Amanda seolah tidak percaya jika Naraya akan memiliki bayi kembar.Naraya mengangguk-angguk, sebelum kemudian berbisik, “Mereka laki-laki.”Amanda semakin tidak percaya karena Naraya bisa seberuntung itu. Dia menyentuh perut Naraya yang besar, penasaran sedang apa bayi kembar Naraya sekarang.Saat tangan Amanda sedang menyentuh dan mengusap lembut, tiba-tiba terasa gerakan dari dalam sana.“Mereka bergerak.” Amanda

DMCA.com Protection Status