All Chapters of Istri manis Jenderal Perang: Chapter 1 - Chapter 10

103 Chapters

Kematian yang menyakitkan

Suara hujan serta angin yang menderu terasa perih di telinga, apalagi jika ditambah dengan rasa sakit yang ada di dada. Ayudisha terus memegang dadanya dengan susah payah sambil bernafas dengan suara yang terputus-putus. Mungkin inilah yang dinamakan sakaratul maut. Dimana saat-saat menjelang kematian yang begitu menyakitkan dan tak tertahankan.'apakah aku akan mati hari ini?'Saat rasa sakit telah menguasai pikirannya, Ayudisha perlahan menatap keatas dengan putus asa. Bahkan saat sakit seperti ini, tak ada satupun manusia yang datang untuk menemaninya. Itu membuat Ayudisha menangis dan tersenyum miris. Ia kasihan pada dirinya sendiri.'mungkin ini akhir yang pantas untukku'Setelah lelah dengan rasa sakit perlahan Ayudisha pun mulai pasrah dan enggan melawan. Ia ikhlas jika harus mati saat ini juga. Lagipula kematiannya tak akan berpengaruh pada hid
Read more

Kelahiran kembali

Di masa lalu, saat proses kawin lari berlangsung, Tanjung dan Ayudisha harus bersembunyi selama satu malam. Setelah itu mereka akan memberitahukan pada keluarga pihak laki-laki bahwa ia akan menikah. Keluarga laki-laki akan memberi kabar pada pengurus adat untuk melanjutkan ke pihak perempuan tentang anak perempuan mereka yang akan menikah. Jika keluarga perempuan menolak maka itu akan buruk pada reputasi mereka. Apalagi mengingat anak gadis mereka telah bermalam diluar dengan laki-laki lain.Adat dan budaya telah berhasil menyelamatkan Ayudisha dari cengkeraman orang seperti Bayan.Tapi saat ini tatapan bengis Panglima Bayan membuat Ayudisha tersadar.'Kenapa aku melihat wajah Panglima Bayan terlihat begitu muda?'Itu membuat Ayudisha bertanya-tanya, bukankah Panglima Bayan telah berumur 70 tahun saat ini?Saat itu juga segerombolan ingatan langsu
Read more

Hidup dalam kesepian

Bayan terus menyeret dan menggenggam tangan Ayudisha, tak peduli jika gadis itu berjalan dengan tertatih-tatih. Ia hanya ingin cepat sampai rumah dan mengatakan pada calon mertuanya, bahwa Ayudisha hampir berbuat curang. "Bisakah kamu berjalan lebih pelan." Suara Ayudisha begitu lembut dan terkesan memohon. Tapi Bayan mengabaikannya dan terus menyeretnya dengan kasar. Amarah bayan masih membara dan ia belum melampiaskan nya dengan tuntas. Bayan terus diam dan tak menoleh sedikit pun ke arah Ayudisha, seolah sesuatu yang ada di tangannya adalah sebuah benda mati dan bukan calon istrinya. "Diam dan jangan bicara lagi." Ucap Bayan tajam. Melihat perlakuan buruk Bayan padanya, Ayudia segera memaklumi hal itu. Ia ingat bagaimana Bayan mengalami banyak kesusahan saat ia meninggalkan nya. Walaupun tak ada cinta di antara mereka, tapi pernikahan bukanlah sesuatu yang bisa dianggap main-main. Itu merupakan perjanjian suci untuk hidup semati dengan menyebut nam
Read more

Penyesalan terbesar

Ayudisha menjalani hidupnya hingga akhir dengan sebuah penyesalan yang besar. Ia terus hidup dalam kesepian dan rasa sakit. Keluarganya yang mulia telah membuangnya dari silsilah keluarga sejak ia menikahi Tanjung. Itu membuat Aturan enggan dan malu untuk pulang ke rumah. Saat kematian datang, Ayudisha hanya berharap kematian itu tak memiliki rasa sakit yang besar. Ia ingin mati tanpa mengingat kejadian masa lalunya yang pahit. Tapi hari ini Tuhan ternyata memiliki rencana yang berbeda. Ia dilahirkan kembali tepat sebelum ia menikahi Tanjung. Itu membuat Ayudisha merasa bahagia sekaligus haru. Ia tak menyangka Tuhan begitu baik padanya hingga memberinya kesempatan kedua. Ayudisha berjanji dalam hatinya untuk tak membuat orang lain kesusahan karena sikap egoisnya. Ia akan berusaha lebih keras dan membuat akhir yang bahagia untuk hidupnya di kesempatan kedua ini. Ayudisha terus menatap punggung Bayan dengan sedikit linglung. Laki-laki didepannya adalah seorang
Read more

Mimpi buruk

Ayudisha adalah seorang putri yang berasal dari keluarga sastrawan. Kakeknya adalah saudara dari mantan Raja terdahulu. Jadi dapat dikatakan Ayudisha adalah seorang bangsawan langsung dan keturunan Raja. Hanya saja keluarganya memang terkenal bersahaja dan sederhana. Jadi mereka terbiasa bersikap biasa saja, itulah yang membuat orang-orang merasa hormat dan menganggap keluarga mereka adalah keluarga bangsawan terbaik yang dimiliki kerajaan Malaka. Ibu Ayudisha adalah seorang penyanyi dan penyair terkenal diusia muda. Keluarganya berasal dari seniman wayang diluar pulau. Hanya saja darah seni yang dimiliki oleh sang Ibu tak menurun pada diri Ayudisha. Ayudisha adalah Putri satu-satunya yang mereka miliki. Walaupun ada seorang kakak, tapi kakaknya adalah pedagang yang berlayar keluar pulau dan mereka jarang bertemu dengan kakaknya. Jadi hanya Ayudisha anak mereka yang ada di rumah. Hal itu membuat Ayudisha dimanjakan ketitik yang ekstrim. Tempramen Ayudisha san
Read more

Pernikahan Akbar

Setelah kejadian sebelumnya, semua orang sibuk mempersiapkan pernikahan. Pernikahan ini akan menjadi sebuah pernikahan yang digelar dengan pasar dan akan berlangsung selama beberapa hari. Tentu saja ini dikarenakan kedua mempelai saya berasal dari bangsawan terkenal dan kaya. Mempelai wanita berasal dari keluarga sastrawan dan seorang keturunan Raja. Sedangkan mempelai laki-laki adalah seorang tentara yang berbakat, dan berasal dari keluarga militer yang berpengaruh. Semua orang bergotong-royong saling bahu-membahu untuk merayakan pernikahan Akbar ini. Berbagai macam jenis perhiasan telah dipesan untuk menghiasi mempelai wanita agar terlihat cantik layaknya seorang ratu di hari pernikahannya. Begitu pula dengan mempelai laki-laki, yang akan disematkan keris pusaka keluarga serta kereta emas yang telah disimpan di dalam kerajaan selama bertahun-tahun. Pernikahan ini begitu istimewa, karena Mahapatih dan yang mulia Raja Malaka akan hadir dalam pernikahan tersebut. Jadi
Read more

Malam pertama

Malam sudah mulai menjelang, tapi tak ada satupun dari Bayan maupun Ayudisha yang bergerak. Keduanya masih duduk dengan kaki yang rapat dan tubuh yang kaku. Namun dapat dilihat bahwa telinga mereka memerah, menandakan bahwa sebenarnya mereka merasakan malu. Ayudisha sadar bahwa ini bukan pernikahan pertamanya selama kedua kehidupan. Tapi tetap saja ini berhasil membuatnya gugup, orang yang ada di sampingnya bukan lagi Tanjung yang lembut dan pandai merayu. Tapi Bayan yang tegas dan galak. Saat Bayan bergeser ke samping Ayudisha, gadis itu pun segera bergeser untuk menjauh. Hal itu membuat Bayan menaikkan alisnya dengan heran. "Apa aku menakutkan?" Ucap Bayan terus terang. Mendengar hal itu Ayudisha langsung menggeleng dengan keras. Ia takut Bayan akan marah, karena bagaimanapun Bayan adalah sosok yang paling di takuti. Jika ia main-main dan membuat perasaan Bayan tersinggung, maka itu akan membuat hidupnya akan berakhir dengan cara yang buruk.
Read more

Rambut basah

Ayudisha bangun dengan perasaan yang segar, ia meregangkan tubuhnya dan menatap ke area kamar. Sekarang ia sudah menikah dan menjadi istri dari Bayan dan sekarang mereka tinggal di kamar pengantin. Saat Ayudisha bangun, ia mundur dengan wajah kaget saat melihat ekspresi Bayan yang datar dan terkesan dingin. Laki-laki itu sedang duduk dengan pose bertapa, hal itu membuat Ayudisha berdiri dengan ketakutan. "Apa yang kamu lakukan?" "Aku sedang bersemedi, karena kamu sudah bangun maka mandilah lebih dulu. Aku akan membawamu ke suatu tempat."  Mendengar hal itu, Ayudisha langsung mengangguk. Menikah dengan seorang prajurit bukanlah hal yang mudah, mereka harus melewati banyak prosedur yang begitu ribet. Apalagi ditambah orang yang dinikahi oleh Bayan adalah Ayudisha. Cucu langsung dari mendiang Raja terdahulu. Ayudisha pun masuk ke dalam kamar mandi dan membersihkan tubuhnya. Air pagi begitu dingin dan menyegarkan, Ayudisha pun membersihkan ra
Read more

Makam leluhur

Ayudisha dan Bayan pergi ke makan dan melihat ada bayangan yang mengikuti mereka. Bayan sadar akan hal itu namun masih tetap diam.Ayudisa dan Bayan berjalan menuju makam leluhur. Makam itu itu di huni oleh para prajurit yang telah gugur selama berabad-abad. Keluarga Bayan adalah keluarga militer yang telah mengabdi pada kerajaan sejak kerajaan Malaka pertama kali didirikan. Namun ada satu makam yang paling mencolok di antara semuanya. Makam itu adalah makam panglima perang yang berjuang dan ikut andil dalam berdirinya Kerajaan baru bernama Malaka."Ini adalah makam kakek dan nenek buyut ku. Beri penghormatan pada mereka."Ayudisha segera mengangguk dan duduk bersama Bayan. Mereka menyatukan tangan sambil berdoa, setelah itu Bayan menatap batu nisan sambil memperkenalkan Ayudisha."Hari ini begitu cerah, jadi aku menyempatkan diri untuk datang. Seseorang yang ada di sampingku se
Read more

Keluarga militer

Hari ini Bayan dan Ayudisha duduk bersama dan berkumpul dengan anggota keluarga yang lain. Pada dasarnya keluarga Bayan adalah keluarga militer dan terlihat sedikit garang. Masing-masing dari mereka memiliki bekas luka di wajah. mereka juga memiliki bentuk tubuh yang kokoh dan berotot.Beruntung saat ini di ruang makan hanya berisi Ayah mertua, bibi dan Paman. Para sepupu telah pergi entah kemana, mungkin mereka takut pada Bayan karena telah ketahuan mengintip ruang pengantin semalam.Bibi Bayan adalah seorang tabib militer, ia terbiasa ikut bersama suaminya ke Medan perang. Sedangkan Ibu Bayan telah lama meninggal, jadi Bayan selalu ikut bersama Bibinya dan telah terbiasa di dunia militer sejak ia masih kanak-kanak.Ayudisha hanya diam dan menatap sesekali. Jujur saja dikelilingi oleh prajurit yang berpengalaman adalah sesuatu yang menakutkan. Jadi ia hanya akan sesekali tersenyum untuk membuatnya tak terlihat canggung.Tak lama nampan berisi gul
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status