“Siapa yang baru saja ibu temui? Aku tidak bodoh, ibu pasti sudah termakan omongan orang lain. Siapa? Paman dan Bibi Shin lagi?” tanya Liu bertubi-tubi saat ibunya kembali mengutarakan rencana perjodohannya.“Aku sebentar lagi mati, Liu. Kamu akan hidup bahagia bersama lelaki ini. Dia akan membiayai seluruh hidupmu, aku akan mati dengan tenang,” lirih ibunya pilu.Air mata ibunya jatuh, membasahi bantal polos berwana hijau tosca. Kim Liu tak berdaya melihatnya. Rasa kesal, sedih, muak, bercampur jadi satu.“Sejak kapan ibu menjadi gila harta seperti ini? Sungguh bukan ibu sekali. Aku mohon untuk sekali ini saja, biarkan aku membangkang,” pinta Liu, memeluk ibunya.“Aku, hanya tidak ingin kamu sebatang kara di dunia ini, Liu,” bisik sang ibu tepat di telinganya.“Dia akan menjagamu,” tambahnya.“Siapa?” Kalimat terakhir ibunya membuat Liu langsung menoleh, entah kenapa ia
Read more