Home / Romansa / CEO 1 Miliar Won / Chapter 5. Perjanjian Kontrak

Share

Chapter 5. Perjanjian Kontrak

Author: Kalasenja
last update Last Updated: 2022-01-16 20:48:23

Pukul enam sore, Liu akhirnya bisa terbebas dari berkas sidang yang benar-benar membuatnya pening. Jam pulang kantor memang pukul empat, tapi hampir tak ada pengacara yang pulang tepat waktu, termasuk Liu. Banyak sekali perkerjaan yang menumpuk, ia hanya ingin tidur dengan tenang tanpa terbebani pekerjaan yang belum kelar.

Doyeon sudah pulang sejam sebelumnya, membuat Liu harus pulang sendirian. Biasanya, Liu akan naik bus kota atau taksi untuk pulang pergi. Dia memnag tidak suka menyetir mobil sendiri, lebih memilih menggunakan transportasi umum sekaligus untuk menikmati perjalannya sambil melepas lelah.

Begitu ia keluar dari gedung, sebuah mobil tak biasa terhilat terparkir di pinggir jalan pu menarik perhatiannya.

“Siapa dia? Berani-beraninya parkir mobil sembarangan di depan gedung pengadilan?” gumam Liu.

Perempuan itu langsung mengeluarkan ponselnya untuk menelepon polisi lalu lintas yang bertugas menangani parkir sembarangan. Biasanya, mobil itu akan diderek dan pemilik harus menebusnya dengan jumlah yang tak sedikit. Begitulah hukum di Korea.

Namun belum sempat ia melakukan panggilan, seorang yang nampak tak asing keluar dari kursi belakang mobil itu. Lelaki bertubuh tinggi itu mengenakan setelan jas rapi dan kacamata hitam, ia berjalan lurus ke arah Liu yang mematung.

“Kenpa lama sekali? Cepat ikut aku,” ucap laki-laki yang ternyata adalah Jung Jisung.

Bahu Liu melorot, rencananya untuk pesta ramen dan soju dengan dirinya sendiri pun gagal. Tapi ia hanya menurut, ia pun masuk ke mobil itu dengan berat hati.

“Ini sudah malam, kenapa pakai kacamata hitam? Konyol sekali,” kelakar Liu yang tertawa kecil memandang Jisung di sampingnya.

“Tuan tidak ingin ada orang yang mengenalinya, Nyonya,” sahut sesorang yang duduk di kursi sopir.

“Kalian bercanda? Justru orang-orang akan lebih tertarik dengan hal itu, karena dia nampak aneh,” komentar Liu.

Si sopir bahkan sempat memandangnya dengan raut wajah tak percaya, sekaligus mungkin kesal karena Liu baru saja mengejek bosnya.

“A-aneh? Aku aneh? Seumur hidupku, kamu adalah orang pertama yang pernah memanggilku begitu,” protes Jisung.

“Maaf, Tuan. Saya akan mengajarinya dengan lebih baik kedepannya,” sahut si sopir lagi.

“Apa? Mengajari? Aku tidak butuh belajar, siapa juga anda meminta maaf untukku? Aku tidak bersalah, dia saja yang tidak tahu tentang realita kehidupan di luar sana,” tampik Liu.

“Tidak apa-apa, Sekretaris Choi. Abaikan saja, dia memang begitu,” ucap Jisung kemudian.

“Sekretaris?” tanya Liu.

“Iya, Nyonya. Perkenalkan, saya Choi Taekgyu, sekretaris pribadi Tuan Jung Jisung.”

“Oh, jadi ini yang memata-mataiku selama ini?” sindir Liu.

Sekeretaris Choi langsung terbatuk mendengarnya. Sesuai dugaan, Liu benar-benar bukan wanita biasa, perempuan itu terlalu berani dan blak-blakan bahkan di depan seorang Jung Jisung yang paling disegani sekalipun.

Liu kemudian memejamkan matanya, ia benar-benar lelah sekali. Ia juga tak tahu kemana tujuan mereka, tapi sekarang ia bahkan sudah tak peduli.

“Jangan tertidur, nanti menyusahkanku,” ucap Jisung tiba-tiba.

Tapi tak berguna, perempuan di sampingnya itu mengacuhkannya.

----

“Apa dia beruang? Kenapa tidurnya lama sekali?”gumam Jisung usai melihat jam di pergelangan tangannya.

Ia terjebak di dalam mobil selama hampir satu jam penuh karena Liu tertidur. Entah kenapa, Jisung melarang sang asisten untuk membangunkannya. Jisung justru dengan senang hati menunggu di dalam mobil sambil memainkan ponsel.

“Apa anda mau saya membawanya ke dalam, Tuan? Saya tidak akan membangunkannya,” tawar Sekretaris Choi.

“Tidak, biarkan saja. Masuklah dulu ke dalam dan persiapkan semuanya, aku akan mencoba membangunkannya,” perintah Jisung.

Begitu Sekretaris Choi meninggalkan mereka, Jisung berdehem pelan, berharap Liu akan terusik dan bangun. Tapi tak ada yang terjadi, perempuan itu nampak semakin pulas saja rasanya.

Saat ia akan menyentuh pundak Liu, seketika terlintas di benaknya wajah kesal Liu yang sedang menyebutkan larangan untuk tak melakukan kontak fisik dengannya tanpa ijin. Jisung pun urung, ia kemudian mengambil kertas dari tas kerjanya, lalu menggulung kertas itu dan menggunakannya untuk mengusik Liu.

“Hmm...” gumam Liu yang terganggu sambil menepis kertas Jisung.

Lelaki itu terus mengganggunya sampai mata Liu akhirnya terbuka, menatap tajam ke arah jisung yang tanpa sadar tengah tersenyum jahil.

“Sialan, memangnya aku najis?” protes Liu memandangke arah gulungan kertas Jisung.

“Peraturan nomor tiga darimu, tak boleh ada kontak fisik,” elak Jisung.

“Yayaya... Arrgh, kepalaku... Sial, aku gara-gara cerita Doyeon aku jadi memimpikanmu,” erang Liu sambil memegangi kepalanya.

“Apapun ceritanya, kamu hanya boleh mempercayaiku. Sekarang turun, kamu tidur sangat lama seperti beruang, membuang-buang waktuku saja,” pinta Jisung, yang lebih terdengar seperti perintah untuk Liu.

“Ah, aku menyesal sempat mengasihanimu, dasar pria menyebalkan,” gumam Liu.

“Apa?”

“T-tidak, bukan apa-apa, jasmu sangat bagus,” elak Liu asal.

Mereka memasuki sebuah rumah mewah yang amat menyilaukan mata Liu. Ada patung emas di sana-sini, lukisan-lukisan mahal juga terlihat menggantung di setiap sisi dinding. Sampai akhirnya, mereka tiba di sebuah ruangan luas yang dikelilingi buku-buku tebal.

“Apa ini perpustakaan?”

“Silakan, Tuan,” Sekretaris Choi mempersilakan Jisung dan Liu untuk duduk di sofa ruangan itu.

Ternyata tak hanya mereka yang ada di sana, ada seorang laki-laki berpakaian jas rapih sudah menunggu di sana. Di meja itu menggunung berkas-berkas yang entah apa isinya. Liu menghela nafas kasar, otaknya tak siap untuk diajak berpikir.

“Ini sudah semuanya?” tanya Jisung pada laki-laki asig.

“Iya, Tuan. Tuan dan Nyonya bisa meninjau isinya terlebih dahulu sebelum menandatangani kontrak ini,” jawabnya.

“K-kontrak?” Liu kebingungan.

“Dia pengacara pribadiku, Pengacara Cha Minho. Mulai sekarang, dia akan menjadi pengacaramu juga,” terang Jisung.

“Apa? Tidak bolehkah aku mencari pengacara sendiri? Doyeon misalnya? Boleh, ya? Ya?” rengek Liu.

Jisung menggeleng mantap, yang langsung diiyakan oleh Pengacara Cha. Pengacara Cha langsung menyerahkan kontrak seratus halaman itu pada keduanya. Jisung dan Liu pun meninjau isi kontrak itu satu persatu.

“Jika ada yang kamu tidak setuju atau ingin kamu tambahkan, katakan saja. Empat syarat darimu kemarin juga sudah aku masukkan,” jelas Jisung.

“Poin 14B, aku tidak boleh menggunakan angkutan umum? Yang benar saja, hapuskan,” protes Liu.

“Tapi itu demi keb-“

Saat Pengacara Cha akan menyela, tangan Jisung menghentikannya. Jisung ingin Liu menyelesaikan semua komplainnya tentang kontrak itu.

“Poin 21D, kalian akan mengawalku dengan seorang sekretaris pribadi? Pengacara publik dengan gaji 2,5 juta Won mana yang memiliki asisten pribadi? Konyol sekali. Hapuskan!” potong Liu.

“Tambahkan satu hal lagi, dilarang memiliki hubungan percintaan dengan lawan jenis. Pernikahan itu adalah hal suci walau hanya atas nama perjodohan kontrak seperti ini, aku tidak ingin menodainya,” tambahnya.

“Baiklah, aku akan memutuskan hubunganku dengan Shin Minseo secepatnya sebelum kita menikah,” ucap Jisung.

Liu yang mendengarnya pun dibuat terkejut hingga bola matanya hampir meloncat keluar.

“APA? JADI KAMU PUNYA PACAR? MEMANG CEO BRENGSEK...!” pekik Liu dengan wajah marah yang entah kenapa justru terlihat lucu.

Baik Sekretaris Choi maupun Pengacara Cha pun terpaku di tempatnya. Tak habis pikir dengan apa yang baru saja Liu katakan di depan CEO yang sangat mereka segani. Tapi anehnya, Jisung justru diam saja, bahkan Sekretaris Choi sempat melihat Jung Jisung tersenyum untuk sepersekian detik. Sesuatu yang sangat bukan Jung Jisung sekali.

“Ini kedua kalinya dalam hidupku dipanggil dengan sebutan brengsek. Dua-duanya juga keluar dari mulut yang sama,” sindir Jisung.

----

Related chapters

  • CEO 1 Miliar Won   Chapter 6. Kekasih Calon Suami

    Liu sedang menunggu Jung Jisung dan pengacaranya menyelesaikan dokumen. Ia masih duduk di sofa dengan perasaan campur aduk. Pikirannya melayang teringat pengakuan Jisung yang ternyata sudah memiliki kekasih, sesuatu yang benar-benar tidak ia duga. “Tunggu, aku kan bisa cari tahu,” gumam Liu yang langsung meraih ponselnya. Ia baru teringat ucapan Doyeon bahwa Jisung adalah BTSnya dunia industri yang rajin masuk portal berita. Dan benar saja, hanya dengan mengetikkan satu kata kunci yaitu “Jung Jisung”, ratusan headline artikel berita tentang lelaki itu langsung muncul memenuhi laman pencarian. Liu meneguk ludahnya, “Jadi benar dia se-terkenal ini?” ucapnya keheranan dengan mulut menganga. “APA?!” pekik Liu spontan saat membaca artikel teratas, ia langsung menutup mulutnya dengan tangan sambil melihat sekeliling. “Perempuan itu adalah Shin Minseo? Selebgram cantik dan sultan kaya raya yang diidolakan Dayeon?” ujar Liu yang kini setengah berbisik

    Last Updated : 2022-01-28
  • CEO 1 Miliar Won   Chapter 7. Hari Yang Melelahkan

    Hening menyelimuti perjalanan Liu dan Jisung. Liu diam karena hatinya masih kesal dengan keadaan, sedangkan Jisung diam karena tak tahu harus berbuat apa. Mereka sama-sama melihat ke luar jendela dan memanjakan mata dengan lampu-lampu kota.“Maaf, destinasi kita kemana, Tuan?” tanya Sekretaris Choi yang kebingungan.“Diamond residence,” jawab Jisung singkat.Liu meneguk ludahnya sendiri saat tempat yang disebutkan Jung Jisung adalah apartemennya dan sang ibu. Untuk sesaat ia lupa bahwa lelaki di sampingnya itu sudah mengecek semua latar belakangnya, termasuk tempat tinggal tentunya.“Baik.”Sesampainya di tempat tujuan, Liu langsung keluar begitu mobil itu berhenti, tak berniat untuk berpamitan atau sekadar berbasa-basi. Ia langsung berjalan menjauh tanpa repot-repot menengok ke belakang.Tepat saat Sekretaris Choi menyalakan mesin mobilnya kembali, Jung Jisung tiba-tiba kembali keluar dari mobilnya, menyi

    Last Updated : 2022-01-28
  • CEO 1 Miliar Won   Chapter 8. Di mana Jung Jisung?

    Liu membuka matanya dengan sangat berat, matanya kembali merapat saat cahaya menyilaukan menimpa retinanya. Cahaya dari matahari pagi yang menerobos masuk lewat sela-sela tirai di jendela kaca.“Dimana?” gumamnya pelan.“Di ruang perawatan rumah sakit, syukurlah sudah sadar,” sahut bayangan seorang laki-laki yang duduk di sofa di samping ranjang.Lelaki itu langsung mendekat ke arah Liu lalu mengecek infusnya.“Sekretaris Choi?” gumam Liu lagi usai pandangannya yang semula kabur menjadi semakin jelas.“Iya, saya diperintahkan untuk menemani anda sampai anda pulih,” balasnya.Alis Liu langsung mengkerut, ia kemudian berusaha untuk bangkit dan duduk, meskipun dengan bantuan Sekretaris Choi.“Perintah? Siapa yang memerintahkan?” tanya Liu yang sebetulnya sudah tahu jawaban dari pertanyaannya.“Siapa lagi? Tuan saya hanya satu, Tuan Jung Jisung,” jawab Sekretar

    Last Updated : 2022-01-28
  • CEO 1 Miliar Won   Chapter 9. Menentang Perintah

    Liu terpaku selama beberapa saat sembari matanya sibuk menelisik dan otaknya sibuk berpikir keras.“K-kenapa lelaki itu ada di sana? Ji-Jisung?” gumamnya masih tak percaya.Ia yang sebelumnya ingin kabur untuk pergi ke ruangan ibunya pun urung, Liu akhirnya kembali ke kamarnya dan beroverthinking ria.“Kenapa? Sakit apa dia?”“Kenapa Sekretaris Choi berbohong padaku?”“Tunggu, apa jangan-jangan… ah tidak, jangan berpikiran aneh-aneh, Kim Liu!”Perempuan itu mengacak-acak rambutnya karena frustasi. Belum juga satu misteri tentang Jung Jisung terkuak, baru saja misteri baru muncul untuk membuatnya penasaran.“Lelaki macam apa kamu, Jung Jisung?” gumamnya lagi.---“Kembalilah ke Kim Liu, aku baik-baik saja,” ucap Jisung dengan tenang meskipun suaranya bahkan tergengar begetar.“Tidak, Tuan. Saya akan menunggu sampai suster itu kemba

    Last Updated : 2022-01-28
  • CEO 1 Miliar Won   Chapter 10. Kepala Hong Songdeuk Sialan

    Waktu hampir tengah hari, Liu yang ingin naik bus akhirnya memutuskan untuk naik taksi agar lebih cepat sampai ke pengadilan.Ia menyisir rambut dan merapikannya dengan jemarinya, beruntung setidaknya ia sudah keramas kemarin pagi. Baru kali ini ia pergi ke pengadilan dengan baju casual dan bahkan tanpa menggunakan make-up sedikitpun.“Argh… aku tidak punya ikat rambut pula. Kenapa aku juga tidak membawa make-up apapun,” gerutu Liu sambil menggeledah tas kecilnya.Di tasnya memang hanya terdapat dompet dan ponsel, ia pergi dalam keadaan super panik kemarin. Biasanya ia akan selalu menyiapkan setidaknya lipstick dan bedak atau cushion di tasnya.Tapi meskipun dengan wajah bare face sekalipun, Liu tetap cantik menawan. Sebelas dua belas dengan Irene Red Velvet, menurut teman-temannya. Karena Liu tak bisa melihat itu, ia sibuk insecure dengan semua hal tentang dirinya.Sesampainya di pengadilan, yang Liu lakukan hanya satu, yaitu me

    Last Updated : 2022-01-28
  • CEO 1 Miliar Won   Chapter 11. Danny, Doyeon, dan Jung Jisung

    “Apa yang sedang kau lakukan di sini?” tanya Danny saat mendapati Doyeon sedang menguping dengan gelisah di depan ruangan Kepala Hong.Perempuan itu terlonjak kaget dengan kehadiran sahabatnya itu. Ia hanya ingin memastikan Liu baik-baik saja di dalam sana. Ia pun berjaga di luar ruangan sambil menempelkan telinganya ke pintu meskipun tak bisa mendengar apa-apa.“Sial, kamu mengagetkanku, Danny!”“Ah maaf, kamu sangat mencurigakan sekali, tahu? Minggir, aku ada keperluan dengan Kepala Hong terkait persidangan besok lusa,” balas Danny yang langsung menghentikan langkahnya saat Doyeon merentangkan kedua tangan di depannya.“Apa? Tidak, tunggu. Jangan masuk ke dalam, Liu sedang ada di dalam sana, aku khawatir karena sepertinya dia sedang tidak membawa akal sehatnya sekarang.”“Liu? Bukankah dia cuti karena sakit? Aku sudah menduga kalau dia akan marah karena kasus yang sudah dia kerjakan dilimpahka

    Last Updated : 2022-02-03
  • CEO 1 Miliar Won   Chapter 12. Rooftop

    Tangan Liu terasa nyeri karena Jung Jisung menariknya terlalu kencang, apalagi bekas luka infus di punggung tangannya bahkan masih basah.Saat lelaki itu agak kebingungan usai menjauh dari ruangan Kepala Hong, apalagi sebentar lagi koridor akan ramai dengan pegawai yang akan menghabiskan break time.“Saya akan mencarikan ruangan untuk anda, Tuan.” Sekretaris Choi pun menawarkan bantuannya.Namun belum sempat Sekretaris Choi pergi, Liu sudah menghentikannya.“Tidak perlu, ikut aku,” ucap Liu yang lebih terdengar seperti perintah.Pemandangan sudah berbalik, kini gantian Liu yang menarik pergelangan tangan Jung Jisung dan membawanya berbelok ke arah lift, membuat lelaki itu terkejut dengan tindakan Liu. Hanya satu tujuannya, tempat di mana tak ada mata dan telinga lain yang mengindera mereka, rooftop.Pikiran Liu masih agak kacau usai mendapat pelecehan verbal dari Kepala Hong beberapa saat yang lalu, begitu pula dengan

    Last Updated : 2022-02-03
  • CEO 1 Miliar Won   Chapter 1. CEO 1 Miliar Won

    "Jangan egois, Kim Liu. Kalau ibumu pergi, kamu yang akan menyesal," hardik Paman Shin dengan rahang mengeras.Liu hanya bisa menutup telinga dengan kedua tangannya, ia benar-benar sudah menangis kali ini. Tangis yang sedari tadi ditahannya di dalam ruangan."Teganya Paman berkata tentang kematian ibu di hadapanku di saat ibu masih bernafas di dalam sana? Pantaskah Paman menyebut diri Paman sebagai seorang adik ipar? Paman dan Bibi ternyata sama saja," cerca Liu kesal."Aku hanya ingin yang terbaik untuk kakak iparku. Jangan munafik, semua orang tahu bahwa waktunya tak lama lagi."Liu terdiam. Benar, waktu ibunya memang tak lama lagi. Ibunya sudah berkali-kali kritis, minggu ini saja sudah empat kali ia dipanggil karena ibunya kejang-kejang. Dokter bahkan sudah meminta para keluarga untuk bersiap merelakannya.Ia pun segera beranjak, meninggalkan paman egois yang sekarang sibuk dengan ponselnya. Liu menemui sang ibu lagi yang kini sudah tertidur pu

    Last Updated : 2022-01-16

Latest chapter

  • CEO 1 Miliar Won   Chapter 12. Rooftop

    Tangan Liu terasa nyeri karena Jung Jisung menariknya terlalu kencang, apalagi bekas luka infus di punggung tangannya bahkan masih basah.Saat lelaki itu agak kebingungan usai menjauh dari ruangan Kepala Hong, apalagi sebentar lagi koridor akan ramai dengan pegawai yang akan menghabiskan break time.“Saya akan mencarikan ruangan untuk anda, Tuan.” Sekretaris Choi pun menawarkan bantuannya.Namun belum sempat Sekretaris Choi pergi, Liu sudah menghentikannya.“Tidak perlu, ikut aku,” ucap Liu yang lebih terdengar seperti perintah.Pemandangan sudah berbalik, kini gantian Liu yang menarik pergelangan tangan Jung Jisung dan membawanya berbelok ke arah lift, membuat lelaki itu terkejut dengan tindakan Liu. Hanya satu tujuannya, tempat di mana tak ada mata dan telinga lain yang mengindera mereka, rooftop.Pikiran Liu masih agak kacau usai mendapat pelecehan verbal dari Kepala Hong beberapa saat yang lalu, begitu pula dengan

  • CEO 1 Miliar Won   Chapter 11. Danny, Doyeon, dan Jung Jisung

    “Apa yang sedang kau lakukan di sini?” tanya Danny saat mendapati Doyeon sedang menguping dengan gelisah di depan ruangan Kepala Hong.Perempuan itu terlonjak kaget dengan kehadiran sahabatnya itu. Ia hanya ingin memastikan Liu baik-baik saja di dalam sana. Ia pun berjaga di luar ruangan sambil menempelkan telinganya ke pintu meskipun tak bisa mendengar apa-apa.“Sial, kamu mengagetkanku, Danny!”“Ah maaf, kamu sangat mencurigakan sekali, tahu? Minggir, aku ada keperluan dengan Kepala Hong terkait persidangan besok lusa,” balas Danny yang langsung menghentikan langkahnya saat Doyeon merentangkan kedua tangan di depannya.“Apa? Tidak, tunggu. Jangan masuk ke dalam, Liu sedang ada di dalam sana, aku khawatir karena sepertinya dia sedang tidak membawa akal sehatnya sekarang.”“Liu? Bukankah dia cuti karena sakit? Aku sudah menduga kalau dia akan marah karena kasus yang sudah dia kerjakan dilimpahka

  • CEO 1 Miliar Won   Chapter 10. Kepala Hong Songdeuk Sialan

    Waktu hampir tengah hari, Liu yang ingin naik bus akhirnya memutuskan untuk naik taksi agar lebih cepat sampai ke pengadilan.Ia menyisir rambut dan merapikannya dengan jemarinya, beruntung setidaknya ia sudah keramas kemarin pagi. Baru kali ini ia pergi ke pengadilan dengan baju casual dan bahkan tanpa menggunakan make-up sedikitpun.“Argh… aku tidak punya ikat rambut pula. Kenapa aku juga tidak membawa make-up apapun,” gerutu Liu sambil menggeledah tas kecilnya.Di tasnya memang hanya terdapat dompet dan ponsel, ia pergi dalam keadaan super panik kemarin. Biasanya ia akan selalu menyiapkan setidaknya lipstick dan bedak atau cushion di tasnya.Tapi meskipun dengan wajah bare face sekalipun, Liu tetap cantik menawan. Sebelas dua belas dengan Irene Red Velvet, menurut teman-temannya. Karena Liu tak bisa melihat itu, ia sibuk insecure dengan semua hal tentang dirinya.Sesampainya di pengadilan, yang Liu lakukan hanya satu, yaitu me

  • CEO 1 Miliar Won   Chapter 9. Menentang Perintah

    Liu terpaku selama beberapa saat sembari matanya sibuk menelisik dan otaknya sibuk berpikir keras.“K-kenapa lelaki itu ada di sana? Ji-Jisung?” gumamnya masih tak percaya.Ia yang sebelumnya ingin kabur untuk pergi ke ruangan ibunya pun urung, Liu akhirnya kembali ke kamarnya dan beroverthinking ria.“Kenapa? Sakit apa dia?”“Kenapa Sekretaris Choi berbohong padaku?”“Tunggu, apa jangan-jangan… ah tidak, jangan berpikiran aneh-aneh, Kim Liu!”Perempuan itu mengacak-acak rambutnya karena frustasi. Belum juga satu misteri tentang Jung Jisung terkuak, baru saja misteri baru muncul untuk membuatnya penasaran.“Lelaki macam apa kamu, Jung Jisung?” gumamnya lagi.---“Kembalilah ke Kim Liu, aku baik-baik saja,” ucap Jisung dengan tenang meskipun suaranya bahkan tergengar begetar.“Tidak, Tuan. Saya akan menunggu sampai suster itu kemba

  • CEO 1 Miliar Won   Chapter 8. Di mana Jung Jisung?

    Liu membuka matanya dengan sangat berat, matanya kembali merapat saat cahaya menyilaukan menimpa retinanya. Cahaya dari matahari pagi yang menerobos masuk lewat sela-sela tirai di jendela kaca.“Dimana?” gumamnya pelan.“Di ruang perawatan rumah sakit, syukurlah sudah sadar,” sahut bayangan seorang laki-laki yang duduk di sofa di samping ranjang.Lelaki itu langsung mendekat ke arah Liu lalu mengecek infusnya.“Sekretaris Choi?” gumam Liu lagi usai pandangannya yang semula kabur menjadi semakin jelas.“Iya, saya diperintahkan untuk menemani anda sampai anda pulih,” balasnya.Alis Liu langsung mengkerut, ia kemudian berusaha untuk bangkit dan duduk, meskipun dengan bantuan Sekretaris Choi.“Perintah? Siapa yang memerintahkan?” tanya Liu yang sebetulnya sudah tahu jawaban dari pertanyaannya.“Siapa lagi? Tuan saya hanya satu, Tuan Jung Jisung,” jawab Sekretar

  • CEO 1 Miliar Won   Chapter 7. Hari Yang Melelahkan

    Hening menyelimuti perjalanan Liu dan Jisung. Liu diam karena hatinya masih kesal dengan keadaan, sedangkan Jisung diam karena tak tahu harus berbuat apa. Mereka sama-sama melihat ke luar jendela dan memanjakan mata dengan lampu-lampu kota.“Maaf, destinasi kita kemana, Tuan?” tanya Sekretaris Choi yang kebingungan.“Diamond residence,” jawab Jisung singkat.Liu meneguk ludahnya sendiri saat tempat yang disebutkan Jung Jisung adalah apartemennya dan sang ibu. Untuk sesaat ia lupa bahwa lelaki di sampingnya itu sudah mengecek semua latar belakangnya, termasuk tempat tinggal tentunya.“Baik.”Sesampainya di tempat tujuan, Liu langsung keluar begitu mobil itu berhenti, tak berniat untuk berpamitan atau sekadar berbasa-basi. Ia langsung berjalan menjauh tanpa repot-repot menengok ke belakang.Tepat saat Sekretaris Choi menyalakan mesin mobilnya kembali, Jung Jisung tiba-tiba kembali keluar dari mobilnya, menyi

  • CEO 1 Miliar Won   Chapter 6. Kekasih Calon Suami

    Liu sedang menunggu Jung Jisung dan pengacaranya menyelesaikan dokumen. Ia masih duduk di sofa dengan perasaan campur aduk. Pikirannya melayang teringat pengakuan Jisung yang ternyata sudah memiliki kekasih, sesuatu yang benar-benar tidak ia duga. “Tunggu, aku kan bisa cari tahu,” gumam Liu yang langsung meraih ponselnya. Ia baru teringat ucapan Doyeon bahwa Jisung adalah BTSnya dunia industri yang rajin masuk portal berita. Dan benar saja, hanya dengan mengetikkan satu kata kunci yaitu “Jung Jisung”, ratusan headline artikel berita tentang lelaki itu langsung muncul memenuhi laman pencarian. Liu meneguk ludahnya, “Jadi benar dia se-terkenal ini?” ucapnya keheranan dengan mulut menganga. “APA?!” pekik Liu spontan saat membaca artikel teratas, ia langsung menutup mulutnya dengan tangan sambil melihat sekeliling. “Perempuan itu adalah Shin Minseo? Selebgram cantik dan sultan kaya raya yang diidolakan Dayeon?” ujar Liu yang kini setengah berbisik

  • CEO 1 Miliar Won   Chapter 5. Perjanjian Kontrak

    Pukul enam sore, Liu akhirnya bisa terbebas dari berkas sidang yang benar-benar membuatnya pening. Jam pulang kantor memang pukul empat, tapi hampir tak ada pengacara yang pulang tepat waktu, termasuk Liu. Banyak sekali perkerjaan yang menumpuk, ia hanya ingin tidur dengan tenang tanpa terbebani pekerjaan yang belum kelar.Doyeon sudah pulang sejam sebelumnya, membuat Liu harus pulang sendirian. Biasanya, Liu akan naik bus kota atau taksi untuk pulang pergi. Dia memnag tidak suka menyetir mobil sendiri, lebih memilih menggunakan transportasi umum sekaligus untuk menikmati perjalannya sambil melepas lelah.Begitu ia keluar dari gedung, sebuah mobil tak biasa terhilat terparkir di pinggir jalan pu menarik perhatiannya.“Siapa dia? Berani-beraninya parkir mobil sembarangan di depan gedung pengadilan?” gumam Liu.Perempuan itu langsung mengeluarkan ponselnya untuk menelepon polisi lalu lintas yang bertugas menangani parkir sembarangan. Biasanya, m

  • CEO 1 Miliar Won   Chapter 4. Liu, Doyeon, Danny

    “Apa kamu pernah makan di Le Pre Michel?” tanya Liu pada Doyeon yang sedang duduk di cubicle kerjanya.“Kamu bercanda? Menyebut nama restoran itu saja aku tidak bisa. Dompetku tak akan mau dijak kesana, kenapa memangnya?”“Semalam aku dinner di sana.”Kalimat itu menghentikan aktivitas Doyeon yang langsung bangkit dan menuju cubicle Liu. Ia duduk di meja kerja Liu, memasang wajah sangat antusias.“Benarkah? Tidak mungkin kamu kesana atas kemauan sendiri, bukan? Dengan siapa?” cecar Doyeon penasaran.Liu masih menimang-nimang apakah ia akan bercerita pada Doyeon atau tidak. Pasalnya, ia belum mau memberitahukan tentang Jung Jisung pada sahabatnya itu. Ia juga belum siap ditanya macam-macam, karena ia bahkan masih belum tahu takdir apa yang sedang menunggu di balik perjodohan ini.“Kamu tahu harga makanan di sana? Semahal itu kah?” Liu justru mengalihkan pembicaraan.“Yan

DMCA.com Protection Status