***"Tapi apa, Mbak?""Calon bayimu tidak selamat, Kus!"Tubuh Kusaini luruh di lantai rumah sakit. Air matanya mengalir begitu saja tanpa bisa dia cegah. Tidak peduli tatapan orang yang melihat ke arahnya. Kus merasa hancur, dia merasa dejavu dengan keadaan yang sedang menimpanya saat ini. "Setelah bayi Gina, sekarang kenapa harus bayi Kalila, Bu ...."Eni menutup matanya rapat membuat air mata semakin mengalir deras. Hesti yang sedang menggendong Feli pun membuang muka, tidak kuasa melihat tangisan adik laki-lakinya yang terlihat hancur. Meskipun sejak awal Kus tau jika bayi itu bukanlah bayinya, tapi kasih sayang Kusaini benar-benar tulus. Dia berharap Kalila dan calon bayinya selamat. "Kenapa hukuman Tuhan seberat ini," ucapnya tersengal. Kusaini menangis tergugu dengan mencengkeram lututnya. "Apa sebegitu tidak pantasnya aku menjadi seorang Ayah? Apa Tuhan begitu marah, Bu ....?"Kus menutup wajahnya dengan duduk diantara dua kakinya. Dia tidak bisa lagi menyembunyikan kesediha
Terakhir Diperbarui : 2022-05-30 Baca selengkapnya