***"Apa sih, Bu?" gerutu Dania-- anak Diah. "Lagipula jaman sekarang masih aja pusing sama omongan orang, mau Ibu nggak bisa makan karena nggak punya uang?""Bukan begitu, Nia. Kamu tau, Hesti sudah mengendus pekerjaan kamu sekarang."Dania berdecak kesal. Dia membanting ponsel di atas ranjang dan berdiri mendekati Ibunya. "Makanya aku udah bilang kan, Bu. Kurang-kurangin julid sama orang, Ibu mau mereka balas dendam dan membuat kita miskin seperti dulu?"Diah menggeleng cepat. Dia menggigit bibir bawah dengan gelisah mendengar penuturan Dania. Memang benar, menantu yang dia koar-koarkan minggat ternyata sengaja pergi karena tidak tahan dengan kelakuan Dania yang suka berganti-ganti pasangan terlebih laki-laki yang lebih tua dan beruang. Sayangnya, Diah mendukung keburukan anaknya selama ini."Ya ... gimana dong, Nia, kamu tau sendiri kan kalau Ibu emang nggak suka sama keluarga Eni."Dania mencebik. Dia mengambil ponsel di atas ranjang dan berlalu meninggalkan Diah yang terpaku di d
Baca selengkapnya