Namun pria itu tidak memedulikannya dan menatap putrinya dengan senyum miring.“Papa, belum pernah makan di rumah Delin. Apa Delin mau mengajak Papa makan bareng?” dia mengedipkan sebelah matanya pada gadis kecilnya.Delin menyengir sebelum kemudian mengangguk.“Mau, mau, mau. Ibu biarkan Papan makan siang bersama. Delin mau tunjukkan kamar Delin sama Papa.” Dia menatap ibunya dengan tatapan memohon.Aria mencoba tersenyum.“Sayang, papamu harus berangkat kerja. Jangan mengganggunya dan cepat turun dari gendongan papamu. Kamu sudah besar untuk di gendong.”Delin mengerucutkan bibirnya sambil menggelengkan kepala tidak mau turun dari gendongan ayahnya. Dia memeluk leher Dario erat.“Ini hari minggu. Aku tidak ada pekerjaan di hari Minggu,” balas Dario meyakinkannya.Aria menggertakkan giginya menatap dingin.“Aku tidak akan membiarkanmu masuk ke dalam rumahku, bajingan,” desisnya dengan gigi terkatup.Dario mengalihkan pandangannya pada putrinya.“Sayang, ibu menggertak Papa dan tidak
Terakhir Diperbarui : 2022-06-14 Baca selengkapnya