Semua Bab Istri Tawanan CEO: Bab 241 - Bab 250

662 Bab

Kunjungan Kevin

Seperti yang dikatakan Kevin, beberapa hari kemudian undangan pesta keluarga Derrick dikirimkan ke alamat rumah Aria pada hari minggu. Namun Kevin sendiri yang datang mengantar undangan alih-alih perwakilannya mau pun kurir.“Kamu tidak repot datang sendiri untuk mengantar undangan,” kata Aria mengerutkan keningnya menyambut Kevin di depan rumahnya.Kevin tersenyum.“Kebetulan aku sedang senggang sekalian datang saja. Akan lebih baik aku sendiri yang datang mengantar undangan sebagai bentuk ketulusan sekaligus mengunjungi teman lama,” ujarnya kemudian menyerahkan undangan dan sekeranjang buah.Dia membawa banyak kantong barang bersamanya.“Ah kamu tidak perlu repot-repot ....” kata Aria canggung melihat oleh-oleh yang dibawa Kevin.“Tidak apa-apa, tidak pantas bagiku mengunjungi seorang teman dengan tangan kosong. Tolong diterima,” balas Kevin menatapnya penuh harap.Aria mengusap tengkuknya merasa tidak enak menolak niat tulus Kevin.“Masuklah ....” Aria kemudian menerima barang-bara
Baca selengkapnya

Kedatangan Dario

Aria mengangguk.“Ya si kembar udah kelas tiga.”“Kelas tiga? Mereka pasti anak-anak yang pintar sampai naik kelas tiga di usai enam tahun.” Kevin menatapnya dengan mulut takjub.Aria tersenyum kecil tampak bangga ada yang memuji anak-anaknya. Dia tidak meragukan kecerdasan Dixon, tapi Delin yang manja dan malas belajar cukup pintar jika dia mau.Anak-anaknya mewarisi kecerdasan ayah mereka Dario Clark. Aria tidak mau mengakui itu.Tidak lama kemudian terdengar suara gaduh dari lantai atas dan suara riang Delin berlari turun dari tangga.“Ibu, Delin dengar ada Paman tampan yang berkunjung!” seorang gadis kecil masih mengenakan piama berlari memeluk Aria sambil memegang boneka beruang kecil.“Delin, kenapa kamu tidak berganti baju,” tegur Aria melihat putrinya masih mengenakan piama.“Maafkan aku Nyonya, Delin berlari ke sini setalah tahu ada tamu yang datang.” Bibi pengasuh menyusul dan meminta maaf pada Aria.Dixon di sebelahnya dengan ekspresi cemberut melirik ke arah Kevin.“Halo a
Baca selengkapnya

Tuduhan Dario

“Papa!”Tubuh Aria menegang.Dario? kenapa dia di sini? Bukankah Delin bilang dia pergi perjalanan bisnis di luar negeri? Batin Aria bertanya-tanya. Dixon mengerucutkan bibirnya cemberut tidak mengikuti Delin untuk menyambut ayahnya. Dia sebaliknya menatap Kevin dengan tatapan menilai.Sekarang apa yang kamu lakukan di rumahku saat ayahku ada di sini?Dia berharap kedua pria dewasa bertengkar dan membuat marah ibunya.Sudut bibir Dixon melengkung licik. Enak saja mereka mendekati ibunya yang cantik.Kevin mengerutkan keningnya.Papa? Apa yang dia maksud adalah Dario Clark?Kevin menatap Aria dengan tatapan aneh.“Apa dia suamimu?” tanyanya berpura-pura tidak tahu.“Bukan,” balas Aria dingin, kemudian berdiri dan mendekati pintu.Di luar terlihat Dario menggendong Delin yang memeking girang.“Papa, Delin kangen!” gadis kecil itu memeluk leher Dario erat.Dario mencium pipi putrinya dengan penuh sayang.“Papa juga kangen Delin. Papa bawa oleh-oleh dari luar negeri untuk Delin dan Dixon
Baca selengkapnya

Provokasi Kevin

Namun pria itu tidak memedulikannya dan menatap putrinya dengan senyum miring.“Papa, belum pernah makan di rumah Delin. Apa Delin mau mengajak Papa makan bareng?” dia mengedipkan sebelah matanya pada gadis kecilnya.Delin menyengir sebelum kemudian mengangguk.“Mau, mau, mau. Ibu biarkan Papan makan siang bersama. Delin mau tunjukkan kamar Delin sama Papa.” Dia menatap ibunya dengan tatapan memohon.Aria mencoba tersenyum.“Sayang, papamu harus berangkat kerja. Jangan mengganggunya dan cepat turun dari gendongan papamu. Kamu sudah besar untuk di gendong.”Delin mengerucutkan bibirnya sambil menggelengkan kepala tidak mau turun dari gendongan ayahnya. Dia memeluk leher Dario erat.“Ini hari minggu. Aku tidak ada pekerjaan di hari Minggu,” balas Dario meyakinkannya.Aria menggertakkan giginya menatap dingin.“Aku tidak akan membiarkanmu masuk ke dalam rumahku, bajingan,” desisnya dengan gigi terkatup.Dario mengalihkan pandangannya pada putrinya.“Sayang, ibu menggertak Papa dan tidak
Baca selengkapnya

Bersitegang

Dario mengatupkan bibirnya dengan ekspresi dingin di wajahnya.“Kamu tidak seharusnya di sini,” desisnya mengancam.Kevin masih tersenyum, terlihat lebih ramah dari sebelumnya.“Mengapa? Memangnya kamu siapanya Aria? Suaminya?” balasnya mencemooh.“Siapa yang kamu bilang? Dia bukan suamiku. Aku tidak pernah menikah.” Aria memasuki ruang tamu dengan ekspresi tenang menatap kedua pria yang saling bersitegang.Dario menatapnya dengan ekspresi tidak senang.“Mengapa dia ada di sini?” desisnya menuntut.“Aku yang mengizinkannya masuk.”“Kamu seharusnya tidak membiarkannya masuk dan berinteraksi dengan anak-anak,” desis Dario menahan amarahnya.“Suruh dia pergi dari rumah ini.”Aria mengernyit menatapnya marah.“Ini rumahku dan Kevin adalah temanku. Urusan aku untuk membiarkannya masuk dan berinteraksi dengan anak-anak.”“Aku ayah Delin dan Dixon. Aku tidak suka pria lain dekat dengan anak-anakku. Apa yang mereka pikirkan melihat ibunya dengan pria yang bukan suaminya.”Aria menyipit menata
Baca selengkapnya

Mantan Tunangan

Seth memperhatikan ketegangan di antara ketiga orang dewasa di ruang tamu.“Apa yang terjadi di sini?” Dia tersenyum ramah menatap Dario dan seorang pria tak dikenal.Ketiga orang dewasa tidak ada yang menjawab pertanyaannya.“Paman Seth!” Dixon berlari menghampiri Seth dan menggenggam kain celananya.“Syukurlah Paman datang. Dua pria itu hampir bertengkar. Mereka menakuti Delin,” ujarnya dengan ekspresi tidak suka.“Oh, begitu?” Seth mengalihkan perhatiannya pada Kevin dengan ekspresi menilai.Kevin balas menatapnya dengan tatapan menilai. Sejujurnya dia cukup terkejut ada pria lain yang dekat dengan Aria, bahkan masuk ke rumahnya seolah dia sudah sering datang.Siapa dia? Apa hubungannya dengan Aria?“Aria, aku tidak tahu kamu punya tamu. Siapa dia? Ini pertama kalinya aku melihatnya” tanya Seth pada Aria sambil tersenyum tanpa melepaskan pandangannya dari Kevin.Aria bergerak tidak nyaman. Identitas Kevin agak spesial sebagai mantan tunangannya.“Dia teman lamaku. Kevin Derrick. Ke
Baca selengkapnya

Makan Siang

“Tapi kamu jelas sedang bertengkar dengan Dario sebelum aku datang.”“Aku tidak bisa mengendalikan kemarahanku padanya,” balas Aria menggerutu.“Kamu seharusnya dia membiarkan mereka masuk.”“Apa yang kalian lakukan dengan berbisik-bisik dan mengabaikan tamu di sini,” kata Dario tidak senang melihat mereka begitu dekat saling berbisik.Aria cepat mengalihkan pandangannya dan merasa pusing melihat ruang tamunya agak ramai.Tiga pria yang tidak diharapkannya berkumpul dengan saling bermusuhan membuat situasinya jadi canggung. Dia berharap bisa mengusir mereka dan tidak akan menerima lagi mereka bertamu.“Nyonya, makan siang sudah siap.” Seorang pelayan keluar dari dapur menyelamatkan Aria dari situasi canggung.“Ah, baiklah,” kata Aria tersenyum lega.Seth menatap kedua pria lain dengan senyum palsu yang dingin.“Kenapa kalian tidak pergi? Jangan bilang kalian ingin makan siang di sini?”Jika kalian cukup peka, enyalah dari sini.“Kamu berkata seolah Tuan rumah,” balas Dario sinis.“Ari
Baca selengkapnya

Sebuah Firasat

“Terima kasih untuk makan siang ini Aria,” ujar Kevin ketika Aria mengantarnya keluar.Aria mengangguk dengan senyum sopan.“Jangan lupa untuk datang pesta keluargaku beberapa hari lagi.”“Ya, aku akan ingat.”“Aku berharap pesta keluargamu tidak akan kacau seperti pesta pertunanganmu dulu.” Dario muncul dari belakang Aria dan mencemooh.Kevin menatapnya kesal.Aria meliriknya tajam.“Tuan Clark, jika kamu ingin datang mengunjungi Delin tolong beritahu aku dan aku akan mengantar Delin padamu. Aku harap kamu tidak menerobos masuk ke rumahku lagi.”Setelah mengatakan itu dia berbalik masuk ke dalam rumahnya, melewati Seth bersandar di samping pintu dengan menyilang di depan dada.Hanya tiga pria dewasa di luar pintu saling menatap dengan tatapan tajam. Tidak ada yang beranjak meninggalkan rumah Aria.“Kapan kalian akan pergi?” Seth berkata bosan melihat kedua pria itu belum meninggalkan rumah Aria.“Bagaimana denganmu, mengapa kamu tidak pergi?” Mata Dario menyipit menatapnya tajam.Set
Baca selengkapnya

William Derrick

Hotel Beach, pukul tujuh malam.Di aula pesta tempat pesta perayaan keluarga Derrick, Aria memasuki aula dengan tangan menggandeng lengan Seth.Aula tampak ramai dihadiri oleh para tamu dari berbagai eselon kelas atas dan selebriti papan atas. Meski keluarga Derrick tidak setenar Clark dan Jones, keluarga Derrick masih memiliki posisi khusus di masyarakat kelas atas.Aria mengamati ke sekeliling.Aula pesta sangat luas dan bersinar terang benderang memperlihat kemewahan. Pemusik mengadakan pertunjukan langsung di atas panggung marmer hitam. Alunan musik klasik bergema terdengar merdu. Para tamu mengenakan tuxedo dan gaun formal, berbicara dengan sopan dan lembut dengan gelas wine di tangan. Semua itu menggambarkan pemandangan klasik dari masyarakat kelas atas.Meski bukan pertama kali Aria datang ke pesta, dia tetap gugup karena ini pertama kali dia bersosialisasi untuk menjalin relasi bisnis.Beberapa tamu menatap Aria penasaran, terutama pria tampan di sebelahnya yang pertama kali m
Baca selengkapnya

Bermuka Dua

William mengalihkan pandangannya dan baru menyadari keberadaan Aria. Dia mengernyit menatap dengan heran.“Kamu ... Aria Crowen?” katanya ragu-ragu menatap wanita dewasa di depannya. “Tuan William, apa kabar?” Aria bertanya sopan.Mulut William terbuka, menatap penampilannya dari atas ke bawah dengan tatapan terkejut.Benarkah wanita di depannya itu adalah Aria Crowen? Dia tampak berbeda dengan gadis lusuh yang direndahkan dari keluarga Crowen.“Kamu benar-benar Aria Crowen?” Dia bertanya memastikan sebelum kemudian raut wajah berubah merendahkan.Dia masih meremehkan Aria yang merupakan anak yatim yang dibuang dari keluarga Crowen. Hubungan buruk dengan Melissa menambah ketidaksukaan pada Aria. Ditambah keluarga Crowen yang diambang kebangkrutan menyebabkannya semakin meremehkan Aria.“Siapa yang mengizinkanmu masuk ke pesta ini? Keluarga kami tidak mengundangmu,” ujarnya mencemooh.“Kamu sama tidak tahu malu seperti Melissa Crowen dan Emily. Kami tidak mengizinkan keluarga Crowen m
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2324252627
...
67
DMCA.com Protection Status