Home / Romansa / Izinkan Aku Mencintaimu / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Izinkan Aku Mencintaimu : Chapter 71 - Chapter 80

148 Chapters

Mengusut Semua Masalah dari Nol

Kevin yang mendengarnya juga terkejut bukan main. Kakinya lemas bukan main, seluruh tubuhnya gemetar. “Sejak kapan Ibu mengetahuinya?” tanya Kevin dengan gemetar. Tangannya sendiri menahan meja yang berada di sampingnya.Indy menghela napasnya dengan berat. “Belum lama. Ibu yang mendesaknya, ketika ia memberitahu kepada Ibu. Ibu hanya ingin kau tidak terlibat lebih jauh lagi dengan Sandra,” aku Indy pada akhirnya.Kevin tidak mengerti jalan pikiran Ibunya sendiri. “Kenapa? Kenapa Ibu harus melindunginya? Itu tetap saja sebuah kejahatan, bu,” raung marah Kevin.“Walaupun dia kakak dari Ibu, ia tetap masih dalam keluarga jadi sudah pasti Ibu akan membelanya,” tutur Indy tanpa memikirkan kesalahan yang pernah di lakukan oleh Frederick di depan anaknya sendiri.Brak!Kevin geram mendengar ucapan Ibunya yang tanpa melihat kesalahan tersebut, pengakuan tersebut malah akan membuat Kevin merasa malu jika harus mendekati Sandra lebih jauh lagi, sementara akal sehatnya berusaha untuk memperbaik
last updateLast Updated : 2022-09-24
Read more

Danny Menyerahkan Diri

Mata Danny melihat ke sekeliling mereka yang memandang dengan tatapan hendak menghakimi kepada dirinya sendiri, ia sebenarnya juga enggan untuk datang menghadap kepada pihak berwajib. “Duduklah kalian semuanya,” ucap Danny.“Kau harusnya berada di rumah sakit, kenapa ada di sini?” sentak Indy.Danny melihat kepada Indy kakaknya sendiri yang sudah tahu bahwa ia telah melakukan kejahatan tingkat international. “Harusnya kau juga di penjara, bukan aku saja,” seloroh Danny kepada kakaknya sendiri.Brak!Tangan yang kasar dan dingin membuat seluruh ruangan tersebut melihat kepada Bram. Tindakan gegabah yang di timbulkan oleh Danny membuat emosi Bram sudah tidak bisa terbendung lagi.Walaupun Bram berusaha untuk menahannya namun ia sendiri sudah tidak bisa untuk menahannya. “Hentikan ucapan kalian yang sudah tidak menggunakan akal sehat,” galak Bram. “Kau untuk apa kemari?” lanjut Bram.“Ada yang harus aku katakan kepada kalian,” ujar Danny yang melihat kepada seluruh orang yang ada di ruan
last updateLast Updated : 2022-09-24
Read more

Usut Tuntas

Gelora amarah Kevin membuncah ia sendiri juga sudah tidak bisa menahannya lagi, ia memandang kepada Ibunya sendiri. Perasaannya membuncah ketika ia mengetahui bahwa Ibunya dalang dari semua masalah yang terjadi.Erick kembali masuk ke dalam ruang investigasi. “Pak Bram, ada yang harus saya laporkan,” ucap Erick.“Apa?” tanya balik Bram.“Permintaan yang tadi. Saya sudah mengkonfirmasinya kepada pihak rehabilitasi Indah Pratiwi bahwa memang betul, ia melakukan rehabilitasi di tempat tersebut. Dan, memang benar juga ia pernah melarikan diri,” lapor Erick kepada Bram.Bram berdecak mendengarnya seakan tak percaya. “Bawa dirinya ke sel,” kata Bram kepada Erick.Erick tak percaya mendengar permintaan atasannya yang meminta untuk membawa Danny ke dalam sel. “Aahh, mau di bawa ke sel?” tanya ulang Erick. “Bagaimana dengan pengobatannya?” sambung Erick yang mempertanyakan kesehatan Danny.Danny akhirnya harus memperjlas situasinya dengan pihak kepolisian bahwa ia baik-baik saja namun mereka t
last updateLast Updated : 2022-09-25
Read more

Kekesalan Erick

“Autisme?” tanya Bram yang tak mempercayai pendengarannya sendiri. “Kalau begitu kenapa kita tidak memanggilnya? Kita perlu kesaksiannya,” tegas Bram kepada Erick anak buahnya sendiri.“Bagaimana caranya, pak?” tanya balik Erick.Bram bergumam, ia memegang janggut kecilnya sendiri di dagunya, ia tiba-tiba saja tersenyum kepada mereka semua yang membuat mereka bertanya-tanya mengapa Bram tertawa begitu saja.Erick sendiri yang melihatnya juga tidak menyangka bahwa Bram sendiri akan tertawa di depan dirinya. “Aneh,” gumam Erick kepada dirinya sendiri. “Bagaimana caranya untuk mendapatkan keterangan dari seorang anak autisme?” tanya Erick kepada dirinya sendiri.Kevin sendiri juga ikut tersenyum dengan ucapan Erick. “Semoga kau bisa menemukan solusinya,” kekeh Kevin di depan Ibunya sendiri. “Ayo, bu, kita pulang,” ajak Kevin kepada Indy.“Kita belum selesai dan kau ingin pulang?” sentak Indy.Kevin menghela napasnya dengan berat tahu bahwa Ibunya akan mengelak untuk pulang. “Betul masala
last updateLast Updated : 2022-09-25
Read more

Bicara dengan Kepala Dingin

Bram sendiri juga ikut kesal melihat Mike yang tiba-tiba saja datang dengan tubuh penuh dengan bau sampah. “Enyahlah dari hadapanku sekarang juga!” gertak Bram yang sembari memencet hidungnya sendiri.Mike yang melihat Bram mulai mengamuk, pada akhirnya mengambil langkah cepat untuk tidak membuatnya semakin kesal dengan ucapan Bram. “Ya, aku akan mandi,” jawab Mike dengan segera.“Segera!” amuk Bram.Brak!Suara pintu tertutup di belakang mereka semuanya, mereka tahu bahwa Bram sedang kesal dengan kehadiran Mike yang tidak mengenal tempatnya. Mike sendiri sebenarnya sadar bahwa Erick pasti akan kena omel sebab Erick menembak Danny di ranah mereka.Mike akhirnya menuju meja kerjanya, sementara beberapa orang mundur melihat Mike yang bau sampah. “Cepatlah pergi. Kau bau sekali,” kesal salah satu petugas yang sedang mengambil dokumen.“Ya, ya, aku akan segera pergi ke kamar mandi,” kata Mike.Mereka yang melihat Mike seakan berusaha menghakiminya namun ternyata pada kenyataannya, hal ter
last updateLast Updated : 2022-09-26
Read more

Perasaan Terdalam Lia.

Kepergian Kevin membuat hati Lia seperti di tusuk-tusuk bagaikan pisau, ia terduduk di lantai aspal yang dingin melihat kepergian kakaknya sendiri yang meninggalkan rumah dengan berjalan kaki menyusuri jalanan pada malam itu.Lia merasakan hatinya hancur, ia sendiri juga tidak tahu harus melakukan apa-apa. Sementara kakaknya pergi entah kemana. Lia akhirnya kembali ke dalam rumahnya, melalui jendela berharap Ibunya tidak tahu bahwa ia keluar dari rumah melalui jendela kamarnya.Etiket anak perempuan melewati pintu namun bagi Lia, etiket tersebut tidak berlaku untuknya yang berperawakan setengah perempuan dan setengah lelaki. Dari dulu ia sebenarnya tidak segarang ini namun malahan ia sendiri yang menghancurkannya.Blam!Lia membuka pintunya berusaha melihat supaya Ibunya tidak menggedor-gedorkan pintunya sendiri. “Dasar wanita tak berguna,” umpat Lia.Lia bimbang, tak di ragukan lagi antara ingin meluapkan perasaan terdalamnya kepada Ibunya sendiri atau melakukan hal yang sama seperti
last updateLast Updated : 2022-09-26
Read more

Berusaha Menenangkan Diri

Sandra yang awalnya hanya ingin memberikan obat kepada Kevin malah mendengar omongan tak mengenakan yang ia dengar dari depan pintu rumah Kevin. Sementara Indy sendiri juga ikut melihat kehadiran Sandra, enggan untuk memperkernalkan Sandra kepada Lia anaknya sendiri.Lia sudah bisa menebak bahwa wanita cantik yang berada di depannya adalah Sandra. “Permisi, apa ini rumah Kevin?” tanya Sandra dengan kaku.“Be..betul ini rumah Kak Kevin,” jawab Lia dengan gugup.Situasi tersebut jelas membuat mereka yang ada di dalam rumah menjadi canggung, jika situasi tidak memanas barangkali Sandra bisa menghibur mereka yang sedang mengalami polemik namun keadaan tersebut sangat membingungkan semua pihak.Lia berusaha mencairkan suasana yang tidak mengenakan tersebut. “Kak Sandra, bukan?” tanya Lia yang mencari tahu.Sandra bingung antara ingin menjawabnya atau tidak. “Aah ya, aku Sandra.” Mata Sandra memandang kepada Indy yang seperti mengeram bagaikan anak anjing kecil memintanya untuk pulang.“Ada
last updateLast Updated : 2022-10-01
Read more

Kakak Ipar

Kevin yang tidak ingin berlarut-laur meneleponnya, mencar tahu kepada Sandra apa yang membuatnya memutuskan untuk bertemu dengan dirinya. “Hallo, Sandra, ini aku Kevin. Kau kenapa?”“Aku tidak kenapa-kenapa. Aku hanya perlu membicarakan hal yang penting saja dengan dirimu,” balas Sandra.“Memangnya ada masalah apa sehingga membuat dirimu ingin bertemu?”Sandra tidak ingin berlarut-larut lgi, ia suah lelah dengan kehidupannya di tambah sekarang di rumahnya sendiri ada Lia. “Kak Sandra,” panggil Lia. Sandra menekan tombol mute supaya Kevin sendiri tidak mendengarnya.Kevin yang mengenali suara adiknya sendiri, ia tidak salah mendengarnya, ia kenal betul bahwa dirinya mendengar suara adiknya sendiri. Sekembalinya Sandra berkonsentrasi dengan pembicaraan dirinya dengan Kevin. “Di rumahmu ada siapa?” tebak Kevin.“Kenapa?” Sandra berusaha menutupi kehadiran Lia yang ada di rumahnya, ia juga tidak ingin membuat kesalahan ketika Lia berada di rumahnya.“Aku mendengar suara adikku,” ucap Kevi
last updateLast Updated : 2022-10-01
Read more

Pesanan yang Aneh

“Ma..maaf. Saya minta maaf karena saya tidak melihat jalanan,”“Punya mata pakai matanya dengan benar, merepotkan saja orang ini,” umpat laki-laki tersebut. Laki-laki tersebut meninggalkan Sandra yang kebingungan dengan insiden tersebut. Sandra sendiri akhirnya berjalan meninggalkan laki-laki tersebut. “Kenapa laki-laki tersebut? ‘kan aku sudah minta maaf,” jengkel Sandra.Dari kejauhan Sandra melihat mobil yang akan membawanya perlahan menjauhi dari tempat tersebut. Sandra akhirnya mengupayakan hal terakhir, ia berlari dan berteriak untuk tidak meninggalkannya.Beruntung salah satu penumpang melihatnya. “Tunggu sebentar, ada yang mau naik,” tegur penumpang tersebut kepada sang supir.“Ooh, wanita itu.” Supir tersebut melihat Sandra yang berlari, ia akhirnya membukakan kembali pintu dan membiarkan Sandra untuk masuk. “Cepatlah,” ajak supir itu untuk naik ke dalam mobilnya.Sandra mengatur napasnya. “Terima kasih, pak,” ucap Sandra sembari terengah-engah.“Hahaha tak masalah,” balas s
last updateLast Updated : 2022-10-02
Read more

Penipuan Berkedok Perusahaan

Setelah menerima pesanan aneh tersebut, Sandra, berusaha untuk bisa sabar dengan kelakuan orang yang menerima pesanan itu. Jam berlalu dengan cepat, ia menerima pesanan dengan jumlah 500 dari perusahaan yang sama dengan ia bekerja.Seakan ia sendiri tidak tahu bahwa ia sedang melakukan suatu hal yang di luar imajinasinya, pikirannya kosong namun ia tetap mengerjakan pesanan yang bernominal banyak tersebut.Pak Gunawan dan Irfan yang melihatnya juga bingung melihat Sandra yang memesan begitu banyak. “Sandra, apa yang kau lakukan?” tanya Pak Gunawan.“Perusahaan sudah mengkonfirmasinya maka aku melakukan pemesanan yang tadi di lakukan oleh orang tersebut,” jawab Sandra.Pak Gunawan dan Irfan bertukar pandang mengerikan, ia tahu bahwa Irfan seringkali suka menggodanya namun kali ini Sandra benar-benar tidak sadar akan apa yang ia lakukan barusan. Irfan menyikut Pak Gunawan. “Bagaimana, pak?” tanya Irfan.“Aku juga tidak tahu tapi biarkan saja, siapa tahu memang rezeki kita,” bantah Pak G
last updateLast Updated : 2022-10-02
Read more
PREV
1
...
678910
...
15
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status