Share

Kekesalan Erick

“Autisme?” tanya Bram yang tak mempercayai pendengarannya sendiri. “Kalau begitu kenapa kita tidak memanggilnya? Kita perlu kesaksiannya,” tegas Bram kepada Erick anak buahnya sendiri.

“Bagaimana caranya, pak?” tanya balik Erick.

Bram bergumam, ia memegang janggut kecilnya sendiri di dagunya, ia tiba-tiba saja tersenyum kepada mereka semua yang membuat mereka bertanya-tanya mengapa Bram tertawa begitu saja.

Erick sendiri yang melihatnya juga tidak menyangka bahwa Bram sendiri akan tertawa di depan dirinya. “Aneh,” gumam Erick kepada dirinya sendiri. “Bagaimana caranya untuk mendapatkan keterangan dari seorang anak autisme?” tanya Erick kepada dirinya sendiri.

Kevin sendiri juga ikut tersenyum dengan ucapan Erick. “Semoga kau bisa menemukan solusinya,” kekeh Kevin di depan Ibunya sendiri. “Ayo, bu, kita pulang,” ajak Kevin kepada Indy.

“Kita belum selesai dan kau ingin pulang?” sentak Indy.

Kevin menghela napasnya dengan berat tahu bahwa Ibunya akan mengelak untuk pulang. “Betul masala
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status