Cinta tetaplah cintaMelodi membuka pintu apartemennya, menekan kode pin, lalu masuk dengan perasaan lega karna bisa sampai di rumah dengan selamat, ingin segera merebahkan tubuh, lelah begitu menggelayuti tubuhnya, penat juga mengantuk.Melodi melempar tibuhnya ke atas kursi sofa. "Sudah malam, harusnya tadi mampir membeli ayam atau soup daging, hufh, lapar sekali," gumamnya yang merasakan lapar namun tubuhnya sudah terlanjur lelah untuk beranjak ke dapur, sekedar membuat makanan ringan untuk mengganjal perut."Bisa tidak manusia tidak perlu makan, aku ingin tidur juga, tapi perut dan otakku tidak sejalan, arghh," ucapnya yang kemudian dia menghentak hentakkan kaki. Tiba tiba suara bel berbunyi."Siapa yang malam malam begini berkunjung, aku sedang tidak ingin menerima tamu, aku hanya ingin tidur," ucap Melodi menggerutu.Dia tidak beranjak, kemalasan sudah menggerogotinya hingga dalam, namun suara bel pintu tidak berhenti menggema.Dengan terpaksa, Melodi menuju ke arah pintu, memb
Baca selengkapnya