Home / CEO / Gadis Perawan Untuk CEO / Chapter 191 - Chapter 200

All Chapters of Gadis Perawan Untuk CEO: Chapter 191 - Chapter 200

246 Chapters

Bab 190

Bukan Amarah Melainkan PelukanDevanka mengetuk pintu apartemen Monalisa, bersabar menunggu, walaupun dadanya kembang kempis karena gugup. Beberapa kali Devanka menekan bel, menunggu, namun tidak juga ada respon. Hampir sekitar sepuluh menit, pintu akhirnya di buka. Monalisa keluar dengan wajah yang lusuh, rambut acak acakan, mata bengkak, sungguh memprihatinkan."Monalisa," bisik lirih Devanka. "Untuk apa kau datang? kau ingin memarahiku juga seperti yang lain, apa kau benar benar tidak bisa sedikit saja memahamiku?" teriak Monalisa.Pengawal wanita yang berdiri di sebelah Devanka hendak memberikan reaksi, namun ditahan okeh Devanka. Dia mulai membawa Monalisa masuk ke dalam apartemennya dan menutup pintu. Devanka mengandeng Monalisa masuk, dan memintanya duduk di kursi sofa."Tidak perlu berpura pura baik kepadaku, semua orang begitu pandai menghinaku. Apa kau sudah melihat komentar mereka?" ucap Melodi."Pelakor gila.""Wanita jahanam." "Perusak rumah tangga orang.""Tidak punya
Read more

Bab 191

Pertemuan PentingMelodi membuka pesan dari wartawan Muh, matanya terlihat tak berkedip, tangannya bergetar."Ada apa Melodi?" tanya Romani yang saat ini sedang bersamanya, makan malam di sebuah kedai sederhana yang menyajikan menu seafood jalanan.Melodi menunjukkan isi pesan itu kepada Romani."Besok akan ada banyak wartawan mendatangi kantor utama Hamzah Grup, mereka akan mencari berita mengenai tuan muda Reynold dan Monalisa," kira kira begitulah isi pesannya."Apa? jadi Monalisa sudah bergerak sejauh itu," ucap Romani."Apa maksudmu?" tanya Melodi."Monalisa pernah bercerita bahwa dia sangat mencintai Reynold dan akan melakukan apa saja untuk Reynold, supaya menjadi istri juga bagian dari keluarga Hamzah," ucap Romani."Apa dia benar benar mengatakan itu? lalu bagaimana bisa kalian tidur bersama?" tanya Melodi menelisik, mendengar hal itu Romani segera membungkam mulut Melodi."Kecilkan suaramu, tidak perlu membahas aib sekeras itu," bisik Romani."Hanya suka sama suka, tidak leb
Read more

Bab 192

Kelahiran Bayi ItuDevanka menerima telephone dari sekretaris Pete, mengabarkan kondisi Monalisa yang mungkin saja akan segera melahirkan."Paman, aku akan segera ke sana," ucap Devanka yakin.Tanpa pikir panjang dia segera bergegas ke runah sakit, tidak peduli dengan apa yang dipesan oleh Reynold, dia tetap perti menemui Monalisa.Di luar rumah sakit sudah ada beberapa orang wartawan yang menunggu. Devanka mencari jalan yang aman supaya tidak bertemu dengan wartawan wartawan itu. Devanka langsung menuju ke ruang persalinan.Di luar ruang persalinan itu juga sudah ada beberapa wartawan, Devanka menghentikan langkahnya, mencari cara supaya bisa mencapai ruangan itu tanpa diketahui oleh semua orang.Ada beberapa perawat yang hendak menuju ke ruangan itu, Devanka dengan sigap menyelip diantaranya, menyembunyikan tubuhnya, lalu masuk ke ruang persalinan."Anda siapa?" tanya salah seorang perawat."Sa-saya akan menemui seorang wanita yang akan melahirkan, namanya Monalisa," ucap Devanka."
Read more

Bab 193

Ketulusan Devanka"Terimakasih Dev," ucap Monalisa, mendengar hal itu Devanka yang sedang membersihkan tubuh Monalisa dengan handuk kecil tersenyum."Tidak apa-apa, kau harus segera pulih dan menyusui anakmu, dia sangat tampan," ucap Devanka."Setelah ini aku akan pulang dulu, aku sudah sejak kemarin di sini, aku akan mandi dan menemuimu lagi," ucap Devanka.Jam menunjukkan pukul delapan pagi, Devanka sampai di depan pintu rumah keluarga Hamzah. Supir baru Reynold masih ada di depan rumah, sepertinya Reynold belum berangkat ke kantor.Devanka masuk ke dalam rumah, dia melihat Reynold duduk di ruang depan, dengan meminum secangkir teh jahe."Kau sudah pulang, akhirnya kau tahu jalan pulang," ucap Reynold tanpa melihat ke arah Devanka."Ma-maafkan aku Rey," ucap Devanka lirih."Kau sudah puas mengurusnya?" tanya Reynold, yang lagi lagi tidak melihat ke arah Devanka."Bu-bukan begitu Rey, dia sama sekali tidak memiliki saudara, dia sendirian Rey, anggap saja ini adalah kemanusiaan," ucap
Read more

Bab 194

Air Mata Tulus DevankaDevanka turun dari mobil, berlari masuk ke gedung kantor utama Hamzah Grup, dia ingin segera menemui suaminya, dia tidak peduli lagi dengan hal lain, rasa sesal sungguh menjadi perasaan utama yang dia rasakan dan menguasai hatinya.Beberapa orang melihat ke arah Devanka dengan perasaan heran, namun juga bertanya tanya apa yang membuat istri dari CEOnya berlari dengan gugup seperti itu.Devanka menunggu lift, namun begitu lama, kantor Reynold ada di lantai dua, akhirnya dia memutuskan untuk menyusuri anak tangga. Devanka berjalan dengan cepat, yang ada di pikirannya hanyalah bagaimana caranya bertemu dengan Reynold secepat mungkin.Devanka berjalan ke arah ruang kerja Reynold, ruangannya tertutup, dengan cepat Devaka menbukanya, namun kosong, dia tidak menemukan sosok Reynold. Dari jauh terlihat Maria berjalan cepat mengejar Devanka."Nyonya, nyonya cepat sekali, saya sampai tidak bisa menyusul nyonya," ucap Maria seraya tersengal sengal, dia terlihat berusaha me
Read more

Bab 195

Saling Serang"Ting tong," terdengar suara bel pintu."Sebentar, aku buka pintu dulu," ucap Melodi, lalu dia berjalan ke arah pintu. Di luar, sudah berdiri Romani, dia terlihat menyunggingkan senyum, kebahagiaan benar benar sedang menyelimutinya, kebahagiaan memiliki kekasih baru."Romani," ucap Melodi yang kaget melihat sosok Romani berdiri di depan pintu unit apartemennya."Aku membawakanmu ini," ucap Romani seraya mengangkat tangannya yang membawa begitu banyak makanan."Ma-masuklah, tapi aku bersama teman," ucap Melodi."Benarkah? apa kalian sedang sibuk, bolehkah aku bergabung?" tanya Romani."Kau tidak keberatan?" tanya Melodi."Tentu saja, temanmu adalah temanku," ucap Romani seraya tersenyum."Masuklah," ajak Melodi. Romani terlihat masuk ke dalam unit apartemen Melodi. "Wartawan Mimih, lama tidak bertemu," sapa Romani."Kalian sudah saling mengenal?" tanya Melodi."Seperti yang aku katakan, aku pernah meliput kasusnya secara khusus," ucap wartawan Mimih."Terimakasih wartaw
Read more

Bab 196

Misi RahasiaSekretaris Pete berjalan menuju ke kedai yang terletak di ujung gang, sekitar lima puluh meter dari apartemennya, di dalam hatinya ada pertanyaan besar, ada apakah sehingga tuan Romani mengajaknya bertemu, namun dia yakin, mungkin akan ada hal baik yang dihasilkan dari pertemuan ini. Tuan Romani adalah sahabat baik tuan Muda Reynold, mungkin dia juga mengkhawatirkan sahabatnya itu.Di kedai itu sudah ada tuan Romani, Melodi dan wartawan Mimih. Mereka naik mobil jadi sampai lebih dulu di kedai barbeque itu, kedainya tidak terlalu ramai karna berada di area apartemen mewah, harganya cukup mahal dan lebih banyak melayani delivery order. Menu pesanan sudah tersaji, barbeque nikmat dengan daging pilihan, juga beberapa minuman dingin. "Selamat malam tuan Romani," sapa sekretaris Pete."Melodi, wartawan Mimih," ucap sekretaris Pete seraya memberi salam kepada sekretaris pribadinya atau biasa orang sebut asisten pribadinya, juga kenalannya, wartawan Mimih."Silahkan duduk sekre
Read more

Bab 197

Misi Rahasia Part 2Mobil melaju membelah keramaian malam kota Jakarta yang tak pernah tidur, seolah selalu hidup, hingga pagi menjemput. Mereka akan menuju ke tempat yang paling hidup di malam hari, di kota Jakarta,sebuah club malam paling ramai dan banyak peminat. Club malam yang menyuguhkan berbagai hiburan, menjadi tempat berkumpul para milyarder ibu kota. Butterfly Night Bar, club yang tidak mudah untuk di masuki, harus memiliki kartu keanggotaan untuk dapat menikmati layanannya.Romani memarkir mobilnya, dia dan Melodi turun. Mereka berdua berjalan ke arah pintu masuk, saling bergandengan tangan, layaknya pasangan yang sedang dimabuk cinta.Beberapa kali Romani mencium rambut Melodi, sungguh dia terlihat begitu mencintai Melodi."Ada kartu?" tanya penjaga pintu masuk yang bertubuh tinggi besar, kekar berotot."Kau tidak mengenaliku," tanya Romani."Berikan saja kartunya," pinta pria itu."Iya sebentar," lalu Romani mengeluarkan kartu keanggotaannya."Selamat malam tuan Romani,
Read more

Bab 198

Satu TitikTuan Domani adalah dalang dari semua hal yang terjadi, itu sangat mengejutkan mengingat fisik tuan Domani berada di penjara. Tuan Domani mendapat tuntutan lima tahun penjara dan denda sebesar lima ratus juta rupiah, jelas dia tidak langsung menerima itu, dia mengajukan banding dan putusan yang keluar adalah dua tahun penjara.Penjara tidak menghalanginya untuk melakukan banyak hal, terutama mengganggu kehidupan Reynold. Dia sudah tahu, orang yang mendukung pak Memet dan penduduk kampung Jekarta adalah Reynold, dan hal itu juga yang membuat tuan Domani menyimpan dendam pada Reynold."Sekarang kau harus membuat pernyataan," pinta Romani."Kau harus menyeleseikan masalah yang sudah kau buat," lanjut Romani."Tidak, aku tidak melakukan apapun," ucap Madona."Kau tahu, aku bisa melakukan lebih dari yang kau kira, aku akan mengusir bisnismu dari gedung milik ayahku," ucap Romani."Silahkan saja, tuan Domani akan memberiku gedung yang lain. Bisnis adalah bisnis, di manapun bisnis
Read more

Bab 199

Hasil Besar"Sekretaris Pete, terimakasih untuk usaha besarmu, akhirnya rumor itu bisa sedikit diredam, nilai saham kita juga naik," ucap tuan besar Hamzah."Kau sudah bekerja keras, terimakasih," lanjut tuan besar Hamzah."Iya tuan," ucap sekretaris Pete."Apa itu benar, Domani adalah dalang dari semuanya?" tanya tuan besar Hamzah."Menurut pengakuan Madona seperti itu tuan," ucap sekretaris Pete."Baiklah, aku akan menemui Domani di penjara, siapkan besok untuk kunjunganku," ucap tuan besar Hamzah."Baik tuan, saya akan mengatur semuanya," ucap sekretaris Pete. Sekretaris Pete keluar dari kamar tuan besar Hamzah, di luar kamar sudah ada Devanka yang menunggunya."Dev," ucap sekretaris Pete."Paman, Terimakasih sudah membantu Reynold," ucap Devanka."Iya Dev, apapun akan paman lakukan untukmu dan juga keluarga ini, bagaimana dengan tuan muda Reynold?" tanya sekretaris Pete."Dia sangat bersyukur paman, akhirnya rumor itu mereda, walaupun dia masih harus menghadapi jadwal tes DNA," u
Read more
PREV
1
...
1819202122
...
25
DMCA.com Protection Status