Home / CEO / Gadis Perawan Untuk CEO / Chapter 161 - Chapter 170

All Chapters of Gadis Perawan Untuk CEO: Chapter 161 - Chapter 170

246 Chapters

Bab 160

Hasil Tes DNADevanka menggerakkan tangannya, lalu pelan pelan membuka mata. Perawat berlari memanggil dokter untuk melihat kondisi pasien yang sudah tidak sadarkan diri selama lebih dari tiga puluh jam."Dokter, nyonya Devanka sudah sadar," ucap salah seorang perawat pada seorang dokter di ruangannya."Saya segera ke sana," ucap dokter yang bergegas berjalan menuju ke arah ruang ICU di mana Devanka dirawat.Dokter sudah berada di ruangan, memeriksa kondisi Devanka, dan memberi pernyataan bahwa Devanka sudah sadar dan kondisinya baik."Segera beritahukan kepada tuan muda dan keluarganya," pinta dokter."Baik dokter, saya akan segera memberi tahu mereka," ucap perawat.Di luar ruangan terlihat Reynold belum beranjak dari posisi berdirinya, dia melihat dokter dan perawat dengan cekatan memeriksa Devanka, sepertinya ada sesuatu yang penting, mungkin saja Devanka sudah sadarkan diri. Wajah Reynold terlihat penuh harap, tidak ingin membuat hatinya kecewa, namun dia yakin dengan ekspresi ya
Read more

Bab 161

Genggaman Tangan"Semua orang sudah melihatmu, kau tidak bisa lagi memintaku pergi," ucap Reynold seraya menggenggam tangan Devanka."Ka-kau harus mandi," ucap Devanka lirih seryaa tersenyum."Ma-mandi?" tanya Reynold seraya menatap dalam ke arah Devanka.Aku memang belum mandi, tapi setidaknya kau tahan ucapanmu itu," ucap Reynold sedikit merajuk. Devanka melihat kenarah Reynold, menatapnya dalam dalam, lalu mengulaskan sedikit semyum."Pulanglah, istirahat dan makan dengan baik," ucap Devanka."Ti-tidak Dev, aku akan berada di sini, sampai kondisimu benar benar pulih," ucapn Reynold."Tidak, kau harus pulang," ucap Devanka."Kau mengusirku?" ucap Reynold dengan pandangan kesal."Mengusirmu? bahkan jika aku mengusirmupun kau akan menempel kepadaku," ucap Devanka seraya tersenyum."Kata perawat, kau tidak beranjak dari posisi berdirimu sejak aku datang hingga sadar, apa ada kompetisi untuk berdiri?" lanjut Devanka."Itu karna aku tidak ingin menjadi yang kedua ketika melihatmu sadar,"
Read more

Bab 162

Menyapu AwanSiang itu, Melodi terlihat bersama wartawan Muh di sebuah kedai kopi dekat kantornya bekerja, ini bukan pertemuan mereka yang pertama, mereka sedang merencanakan sesuatu yang besar, yang akan menguak kenyataan apa yang sebenarnya tersimpan."Wartaman Muh, kau tadi bilang ada hal penting, apa itu?" tanya Melodi."Kau pasti tidak percaya dengan apa yang aku dapatkan, ini semua di luar digaan kita," ucap wartawan Muh."Apa yang kau maksudkan?" tanya Melodi penasaran."Kau tahu bukan, sejak tuan muda Reynold dan istrinya menghilang, aku terus berusaha mengumpulkan fakta, aku berhasil mengambil beberapa gambar nona Monalisa dengan beberapa orang yang mencurigakan," ucap wartawan Mum memberi penjelasan."Benarkah? itu bagus sekali, kita bisa menyelidiki mereka satu per satu," ucap Melodi dengan yakin.Wartawan Muh terlihat mengamati orang di sekelilingnya, dia tidak ingin ada seseorang yang memahami apa yang sedang mereka bicarakan."Ini, kau kenal pria ini?" tanya wartawan Muh
Read more

Bab 163

Bab 164Penyelidikan Melodi"Baiklah, aku akan coba mencari sendiri," ucap Melodi yang sibuk mencari informasi dari komputer canggih yang ada di mejanya. Dia menjadi dari mesin pencari yang tahu segalanya, mengetik nama Domani, beberapa kali mencari yang cocok, merubah kata kunci, hingga dia menemukan yang dia rasa cocok. Pemilik dealer terbesar di Jakarta, pengoleksi mobil mobil mewah, yang memiliki banyak koneksi di kalangan atas, Romani Mahendra Putra. "Gadis itu berhubungan dengan Romani dan Domani, sangat mengesankan, nama yang hampir sama dan ternyata mereka masih memiliki ikatan sodara," bisik Melodi."Apa mungkin presdir Domani yang sudah berumur itu memiliki hubungan khusus dengan Monalisa? sepertinya berhubungan dengan tuan Romani akan lebih mungkin, mereka masih sama sama muda, tapi Monalisa bisa saja berhubungan dengan keduanya, ah wanita itu benar benar membuatku pusing, dia sudah mendapat gunung emas seperti tuan muda Reynold, tapi masih mencari gunung yang lain, seraka
Read more

Bab 164

Pelukan Hangat"Ke mana tengah malam begini tuan muda Reynold pergi, apa kita harus melapor pada tuan besar Hamzah?" tanya satpam satu."Tuan besar Hamzah pasti sedang istirahat, kita tidak bisa menganggunya dengan hal seperti ini," ucap satpam dua."Tapi kau ingat apa yang sekretaris Pete katakan, semua hal yang terjadi di rumah ini harus kita laporkan padanya, siapa saja yanh datang dan segala hal mencurigakan, kau tau bukan, pelaku penyerangan nyonya Devanka belum di temukan, itu membuatku khawatir," ucap satpam dua."Iya, seharusnya tuan muda Reynold membawa pengawal seperti bos besar lainnya, mereka berjalan dengan gagah dan di belakangnya selalu ada beberapa pengawal berpakaian serba hitam dan tinggi besar, seharusnya bos kita juga begitu," ucap satpam satu."Kau tau sendiri, tuan muda Reynold tidak pernah mau menggunakan pengawal, dia hanya pergi dengan Aldo dan sekretaris Pete, padahal dia bisa menyewa puluhan pengawal untuk membuatnya aman,"ucap satpam dua."Sudahlah, kau li
Read more

Bab 165

Menyibak Misteri"Paman," sapa Reynold ketika mendapati sekretaris Pete masuk ke dalam ruang kerjanya."Tuan muda, senang sekali melihat tuan muda sudah berada di kantor," ucap sekretaris Pete."Bagaimana paman, sudah ada kabar dari inspektur Yusuf, apa pelakunya sudah tertangkap?" tanya Reynold."Identitas pemilik motor sudah diketahui dan tersangka diperkirakan melarikan diri ke Batam, namun menurut inspektur Yusuf, orang itu hanyalah orang baharan," ucap sekretaris Pete. Reynold terlihat diam, ada sesuatu yang dia pikirkan dengan pemahaman yang mendalam."Paman, justru aku sangat khawatir, aku harus tahu siapa musuhku sebenarnya, berusahalah sebaik mungkin," pinta Reynold."Tuan muda tenang saja, saya akan berusaha sebaik mungkin, sebentar lagi kita akan mengerahui apa yang sebenarnya terjadi," ucap sekretaris Pete.Reynold terlihat cukup cemas, pelaku yang menyerang Devanka di jembatan belum ditemukan, bisa saja dia sedang merencanakan sesuatu yang lebih mengerikan."Paman, cari p
Read more

Bab 166

Hanya Orang KayaSekretaris Pete terlihat berdiri di depan sebuah hotel mewah, hotel bintang lima, hotel Graha yang biasa di gunakan Reynold untuk meeting di luar property milik Hamzah Grup."Tuan muda," sapa sekretaris Pete setelah Reynold turun dari mobil."Paman, apa semuanya sudah siap?" tanya Reynold."Sudah tuan muda, presdir Domani sudah ada di ruang meeting," ucap sekretaris Pete memberikan informasi."Baiklah paman," ucap Reynold seraya menghela nafas panjang pendek namun terlihat sebagai isyarat ketidak nyamanannya."Meeting ini cukup penting tuan muda, semoga semua berjalan dengan baik," ucap sekretaris Pete yang berusaha memberikan pesan pada Reynold. Reynold dan presdir Domani sudah saking kenal sejak lama, namun seperti yang diceritakan sebelumnya, hubungan mereka kurang baik apalagi harmonis.Reynold masuk ke dalam ruang meeting, di sana sudah ada presdir Domani dan juga dua orang pengikutnya, sekretaris pribadi dan pengawal pribadi."Reynold, senang akhirnya bisa meli
Read more

Bab 167

Keinginan Terselubung"Nyonya, ada tamu yang ingin mengunjungi anda," ucap perawat pada Devanka memberikan informasi."Siapa sus?" tanya Devanka."Namanya Monalisa," ucap perawat."Monalisa," bisik Devanka lirih. Dia terdiam, berpikir haruskah dia memberi izin Monalisa masuk."Bagaimana nyonya, memperbolehkan masuk?" tanya perawat."Oh iya sus, tidak apa apa, persilahkan dia masuk," ucap Devanka.Devanka terlihat sedikit tegang, ada rasa canggung untuk bertemu dengan Monalisa setelah semua peristiwa yang dia alami. "Kau dijaga begitu ketat, menemuimu saja sangat sulit," ucap Monalisa setelah masuk ke dalam ruang perawatan Devanka."Untuk apa kau datang?" tanya Devanka."Dev, kenapa keras begitu, aku ingin melihat keadaanmu dan aku khawatir, aku selalu berdoa supaya kau selalu baik baik saja," ucap Monalisa."Kau tahu, semua ini terjadi karna kau dan aku tahu orang itu mungkin orang yang kau suruh," ucap Devanka."Dev, teganya kau menuduhku seperti itu, aku tidak akan tega melakukan h
Read more

Bab 168

Mencuri Hati"Aku akan bertemu dengan tuan Romani malam ini, di club golf, Gurun Hijau," ucap Melodi pada Maria ketika bereka berdua sedang berada di kedai kopi selepas pulang dari kantor."Untuk apa? aku memberikan semua informasi itu bukan untuk menjerumuskanmu, kau tahu dia orang seperti apa," ucap Maria."Ya, menarik perhatian seorang buaya darat akan jauh lebih mudah, aku akan membuat dia terkesan, tertarik kepadaku, lalu aku akan meminta dia memgkui bahwa anak yang dikandung Monalisa adalah anaknya," ucap Melodi."Melodi, tapi kau sendiri belum yakin kan, bisa saja analisa kita salah," ucap Maria."Salah bagaimana?" tanya Melodi."Mungkin saja memang bukan Romani ayah dari anak yang dikandung Monalisa," ucap Maria."Apa yang membuatmu yakin?" tanya Maria."Itu yang akan aku lakukan, mencari bukti, tapi tidak salah juga kecurigaanku mengarah padanya. Kau masih ingat wartawan Muh?" ucap Melodi."Ya, dia beberapa kali mewawancariku di kantor," ucap Maria."Nah iya, dia yang memberi
Read more

Bab 169

Melodi terjebak dalam rencananya sendiriMonalisa menginjakkan kaki di kantor utama Hamzah Grup, dengan sigap di tarik oleh Maria."Nona, sebaiknya nona pergi dari sini," ucap Maria."Maria, apa yang kau lakukan?" tanya Monalisa setelah menyadari situasinya."Jangan sampai ada yang membuat gosip mengenai skandal tuan muda Reynold, saya minta dengan sangat nona meninggalkan kantor ini," ucap Maria."Apa kau sepeduli itu dengan Reynold? Hah, siapa kau berani beraninya menyuruhku pergi," ucap Monalisa ketus."I-ini, i-ini perintah dari tuan muda Reynold, lagipula tuan muda Reynold tidak sedang di tempat, dia sedang menghabiskan waktu bersama istrinya yang baru saja pulang dari rumah sakit," ucap Maria."Apa? kau ingin membuatku cemburu ya?" tanya Maria kesal."Ah bu-bukan begitu nona, saya hanya menyampaikan fakta, sebaiknya nona pergi karna tuan muda Reynold akan sangat marah jika mengetahui kehadiran nona di kantor ini," ucap Maria."Jangan sampai ada gosip skandal yang membuat tuan mu
Read more
PREV
1
...
1516171819
...
25
DMCA.com Protection Status