Wajah Rose berpaling menepis sentuhan yang berakhir beku di udara. Seharusnya dia memberi Theo satu kesempatan untuk memperbaiki kesalahpahaman antara mereka. Tapi kenyataan baru yang dia temukan di taman belakang membuat Rose mantap memilih keputusan di hari itu. Sampai kapan pun Rose yakin tidak akan bisa mengubah Theo dalam bentuk yang dia inginkan. Theo tetaplah Theo, tidak akan pernah seperti Sean.Rose menarik napas dalam. “Surat cerai itu, tolong segera ditandatangani,” ucap Rose, tidak peduli bagaimana wajah Theo akhirnya menggelap. Dia hanya ingin terbebas. Sunguh tidak mau berikutnya rahasia lain justru terbuka saat dia memilih bertahan. “Aku tidak bisa menunggu lebih lama, Theo. Cepat bumbukan tanda tanganmu,” lanjutnya diikuti tarikan selimut tebal yang menutup separuh tubuh.“Kenapa, Rose ... kenapa hanya cerai, cerai, dan cerai yang ada di isi kepalamu?”Saat Theo menjulang di samping ranjang, Rose tahu itu bukan sesuatu yang baik. Nada bicara suaminya pun turut berubah.
Last Updated : 2022-12-14 Read more