Share

Badai Perasaan

“Yes, I could ... jika memang alasan seperti itu yang kau mau.”

Rose ingin mengatakan hal demikian. Tapi satu – satunya tindakan yang dapat dia diambil hanya memberi Theo lumatan dalam sebagai pengganti kata, yang tak mampu dibahasakan. Sampai Theo pergi pun, hanya sentuhan bibir menjadi isyarat dan terbakar kebisuan. Rose tidak mungkin mengutarakan semua yang dirasa, khususnya dia masih tenggelam bersama dilema besar.

Napas Rose berembus, kemudian memasang alat pendengar di kupingnya. Kembali duduk di atas ranjang adalah tujuan utama Rose.

Dua layar monitor berada dalam pantauan. Satu mengindikasi keberadaan beberapa penjaga di masing – masing ruang yang terekam—sedang berlalu lalang, di antara mereka tak pernah lepas dari senjata api. Sementara monitor kedua dengan tampilan hitamnya, yang berarti Theo sedang melakukan perjalanan menuju gudang usang. Rose harus bersabar terhadap lensa kamera yang belum terbuka untuknya.

[Test. Rose, do you hear me?]

Rose terkesiap. Pertanyaan Theo s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (18)
goodnovel comment avatar
Desak Kayan Puspasari
kesabaranmu diuji theo... semua akan berbuah manis
goodnovel comment avatar
Apelope dedeliona
yaelah nasibmu theo miris bgt
goodnovel comment avatar
yaniyani
parah sih ini theo yg terabaikan kasian
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status