Home / Urban / Lelaki yang Terbuang / Chapter 371 - Chapter 380

All Chapters of Lelaki yang Terbuang: Chapter 371 - Chapter 380

448 Chapters

Bab 371

"Profesor, waktu Anda sangat berharga. Aku tidak mau membuang setiap detik yang Anda punya untuk omong kosong, sementara di luar sana, ada begitu banyak nyawa yang membutuhkan sentuhan tangan ajaib Anda."Kita bisa bicara panjang lebar setelah bertemu nanti. Aku janji tidak akan membiarkan Anda merasa kesepian.""Aku pegang janjimu!"Rayuan Gallen sukses menerbitkan senyum di wajah Profesor Smith. Ia kemudian memberikan arahan tentang apa saja yang perlu disiapkan Gallen untuk pengobatan ayahnya.Gallen dan Profesor Smith pernah bertemu di daratan China. Saat itu Profesor Smith sedang melakukan ekspansi teknik pengobatan untuk mempelajari pengobatan oriental.Ia mempunyai keyakinan bahwa dengan menggabungkan teknik pengobatan modern dan oriental, pasien yang menderita gangguan saraf memiliki harapan yang lebih besar untuk bisa sembuh."Omong-omong, kau juga punya kemampuan untuk mengobati orang lain, kenapa tak mencoba pada ayahmu?" saran Profesor Smith dengan nada bercanda. Tak hera
Read more

Bab 372

"Aku tak menyangka mobil itu membawa Profesor Smith, Tuan. Aku tidak mengenali wajah si pengendara."Pengakuan jujur Jeremy membuat kemurkaan David naik ke level tertinggi.Bugh!Tendangan bertenaga penuh dari kakinya yang terbalut sepatu menghantam telak dada Jeremy.Jeremy terjengkang, merasa sesak napas akibat beban yang menekan rongga dadanya."Cari identitas pemilik mobil itu! Dan juga keberadaan Profesor Smith!"David berbalik, membanting pantat pada kursi putarnya. Lelah.Energi batin dan pikirannya tersedot habis oleh perasaan kecewa dan putus asa. Kenapa rencananya selalu gagal?David memijat pelipisnya yang berdenyut sakit. "Enyah!"Jeremy segera melarikan diri dari hadapan David.Ia memeriksa kamera depan kendaraannya untuk mengecek mobil yang diduga membawa Profesor Smith.Setelah itu ia memanfaatkan koneksinya yang bekerja di kepolisian untuk medapatkan informasi tentang si pemilik mobil."Jerry, aku sudah mengecek siapa pemilik mobil itu," lapor suara pria muda dari sebe
Read more

Bab 373

Gallen tegak dengan kedua tangan bersembunyi dalam saku celana. Mata awasnya nyalang menatap layar yang terpasang ke dinding. Menampilkan sosok Jeremy yang terbaring di atas ranjang, dalam ruangan serba putih."Tenaga laki-laki itu sepertinya terkuras habis oleh tugas berat dari David," komentar Gallen, tersenyum tipis. "Bius dosis rendah saja mampu membuatnya tertidur sangat lama."Gallen melirik arloji di pergelangan tangannya. "Ini sudah lebih dari tiga jam. Bukankah seharusnya dia bangun satu jam yang lalu?"Kenzie mendekat pada layar. "Mungkin dia masuk ke fase tidur lelap karena kelelahan.""Ck! David sungguh kejam! Dia tak memikirkan kesehatan tangan kanannya.""Eh, dia bangun!" Kenzie berseru begitu melihat tangan Jeremy bergerak, mengucek mata."Baguslah! Dengan begitu anak buahmu tidak akan dihantui perasaan bersalah.""Sialan! Memangnya ini kasus malpraktik?" sahut Kenzie, sewot.Gallen mengedikkan bahu. Netra birunya tetap fokus mengamati gerak-gerik Jeremy.Di dalam kotak
Read more

Bab 374

"Ya sudah kalau tidak mau!" tukas Gallen ketika Jeremy masih mematung di tempatnya dengan mata yang kian merah."Tuan Muda Kyler, apa yang sedang Anda coba lakukan?"Gallen mengedikkan bahu. "Tidak ada hal yang spesial. Aku hanya memenuhi permintaanmu, tapi kau tidak bersungguh-sungguh. Aku akan pergi. Silakan nikmati hari-harimu terkurung dalam ruangan ini."Flash!Hologram Gallen lenyap tanpa jejak.Jeremy mulai panik. Ia berlari menjangkau tengah ruangan, di mana tadi Gallen muncul."Sial dangkalan! Aku belum sempat bertanya di mana letak toilet ruangan ini."Jeremy merapatkan paha. Sesuatu mendesak di bawah sana.Ia berlari ke setiap sudut sambil memegangi senjata pusakanya yang terasa didesak panggilan alam.Di depan layar lebar yang menempel pada dinding, Gallen menonton tingkah konyol Jeremy sambil geleng-geleng kepala."Dia cukup teguh memegang prinsip dan loyal pada bosnya. Sayang dia bekerja untuk orang yang salah.""Hei, apa yang dia lakukan?!" jerit Kenzie tiba-tiba, menya
Read more

Bab 375

"Nah, itu Gallen! Gallen, sini!"Gallen yang baru kembali dari ruangan Grath sambil menyeret Kenzie tertegun."Greeze? Bukannya tadi kau ke rumah ayah?""Iya, tapi dalam perjalanan pulang, aku singgah ke rumah kita, dan ...."Grizelle melirik ke sudut yang tak terlihat oleh pandangan Gallen."Apa?" kejar Gallen, dadanya mulai berdegup kencang. Jangan-jangan David sudah mengetahui tempat persembunyian mereka."Ih, kelamaan. Sini!" Grizelle menjemput Gallen. Menarik lengannya dengan paksa menuju ruang tamu.Tatapan Gallen terpaku pada sosok Kimi yang berdiri menyambut kedatangannya."Saat mampir ke rumah kita, aku ketemu ibu. Jadi, aku ajak ke sini," jelas Grizelle. Senyumnya merekah.Hatinya terasa hangat setelah menghabiskan waktu berbincang santai dengan Kimi. Ia seakan menemukan kelembutan dan kasih sayang seorang ibu yang telah lama hilang."Ibu ...." Gallen terharu melihat kemunculan Kimi di rumah Kenzie. Matanya menghangat.Grep!Kimi menubruk badan kekar Gallen. Sudah sejak lama
Read more

Bab 376

Gigi David mengerit kuat.Tatapan tajamnya menikam tepat ke manik mata lelaki paruh baya itu."Tuan Hermansyah, apa Anda lupa atau pura-pura lupa? Keluarga Kyler tidak hanya memegang lima persen saham yang tersisa, tapi juga lima puluh persen saham lainnya."Atas dasar apa Anda berani berpikir bahwa pemegang sepuluh persen saham lebih berhak mengambil alih posisi pimpinan perusahaan daripada saya?"Peserta rapat mulai kasak-kusuk dan saling berbisik. Sebagian besar mempertanyakan, jika Tuan Besar Kyler hanya memiliki dua puluh persen saham sebelumnya, lalu siapa yang memegang lima puluh persennya?Pikiran peserta rapat mulai teringat pada sosok Gallen."Bukankah sebelum Tuan Besar Kyler duduk di kursi pimpinan, perusahaan ini mengalami masa kejayaan di tangan Tuan Grath Kyler?" celetuk salah satu peserta rapat yang berusia mendekati enam puluh tahun. "Aku tidak akan pernah melupakan masa-masa emas itu."Beberapa anggota dewan direksi senior mengangguk, membenarkan informasi yang diang
Read more

Bab 377

"Kenapa aku harus malu? Aku juga punya hak untuk menghadiri rapat ini."Gallen menyahut dengan nada datar. Pandangannya beredar mengamati sosok-sosok yang hadir di ruangan itu.Tanpa meminta persetujuan dari David, Gallen menyapa para peserta rapat."Selamat siang! Aku yakin sebagian dari Anda masih mengenaliku, tapi tak ada salahnya jika aku memperkenalkan diri sekali lagi."Aku, Gallen Kyler. Sebelumnya pernah terusir dari perusahaan ini setelah berhasil memperbaiki keuangan perusahaan yang nyaris bangkrut—""Itu salahmu! Wajar jika kau bertanggung jawab. Masih untung Tuan Besar Kyler tidak menuntutmu untuk mengganti semua kerugian yang kau timbulkan," potong David, sengaja menyudutkan Gallen."Tuan Kyler, kini giliranku berbicara. Apa Anda tidak pernah mendapat pengajaran bahwa memotong pembicaraan orang lain itu merupakan suatu tindakan yang tidak sopan?"David terpaksa menahan diri ketika semua mata melayangkan tatapan protes kepadanya. Padahal, kata-kata makian dan umpatan telah
Read more

Bab 378

Gallen tersenyum sinis. "Terima kasih, Tuan Kyler! Anda akhirnya membongkar sendiri jati diri Anda. Aku sempat bertanya-tanya kenapa nenekku, Rianna, yang merupakan pemilik sesungguhnya dari perusahaan ini, memberikan saham kepada ayahku, tapi tidak kepada Anda. Ternyata itu karena kita bukan keluarga."Duduk tak berkutik menyimak perdebatan Gallen dan David, wajah Stephen pucat pasi. Akankah rahasia besarnya terbongkar hari ini?Tidak! Dia tidak akan membiarkan Gallen mempermalukan dirinya."Gallen, apa yang kau bicarakan? Kita ini satu keluarga. Kenapa kau mengingkari fakta yang sudah diketahui publik?""Sudahlah, Tuan Besar Kyler! Aku menghormati Anda yang sepuh dan tidak ingin berdebat dengan Anda."Aku akan langsung saja pada tujuan kedatanganku kemari. Aku menolak anak Anda, David Kyler, memimpin perusahaan ini. Aku—""Pengacau! Kau tidak punya hak untuk membuat keputusan! Ayahku yang telah menyerahkan perusahaan ini padaku. Apa kau tidak juga paham, hah?!"Gallen terkekeh. "Tua
Read more

Bab 379

Lelaki paruh baya yang menyanggah perkataan David mengulum senyum."Tuan Kyler, apakah Anda tidak dapat melihat dengan jelas bahwa kami semua mengangkat dua tangan?"Mengangkat dua tangan berarti menyerah. Kami menyerah pada kepemimpinan Anda, dan lebih memilih untuk tunduk pada keputusan Tuan Muda Gallen Kyler.""Ya! Kami semua setuju Nyonya Kimi Dhanurendra menggantikan anak Anda, bila Tuan Muda Gallen Kyler memang tidak menginginkan posisi itu.""Betul! Kami percaya pada penilaian Tuan Muda Kyler! Dan Kami yakin dengan kemampuan Nyonya Kimi Dhanurendra."Kalimat dukungan untuk Kimi terus bersahutan. Membuat David mati kutu.Muka David merah padam. Kali ini dia benar-benar dipermalukan setelah sempat dilambungkan ke awan.Braak!Stephen menggebrak meja. "Kalian keterlaluan! Kalian lebih percaya pada orang baru daripada anakku!""Tuan Besar Kyler, bagi kami anak Anda juga orang baru. Seperti apa kiprahnya di dunia bisnis selama ini, kami tak pernah tahu. Memercayakan perusahaan kepad
Read more

Bab 380

Grizelle merasa tidak enak hati."Jangan salah paham! Ibu bukannya tidak ingin meminta pendapatmu secara langsung. Ibu cuma takut kecewa kalau seandainya kamu menolak karena sibuk."Kamu tahu kan? Ditolak itu tidak enak, apalagi kalau hati sudah terlanjur menyemai harap. Jadi ya ... aku menawarkan bantuan.""Apa ada bedanya kalau misalnya aku keberatan menyetujui ajakan ibu? Intinya tetap ditolak, kan?""Di sanalah letak uniknya perasaan wanita. Walau tetap merasa kecewa atas sebuah penolakan, rasa sakitnya akan lebih dalam bila mendengar langsung. Dan bagi seorang ibu, penolakan yang ia dengar langsung dari anak kandungnya sungguh menjadi derita di atas derita. Rasa sakit dan kecewanya berlapis."Jadi bagaimana? Kamu mau kan makan malam sama ibu? Anggap saja kita merayakan jabatan barunya!"Grizelle memandang Gallen dengan tatapan polos yang sarat dengan pengharapan.Gallen jadi tidak tega untuk mengecewakannya. Sepertinya Grizelle juga menantikan momen itu."Oke. Atur saja! Tapi kal
Read more
PREV
1
...
3637383940
...
45
DMCA.com Protection Status