Alex memutar kedua bola matanya. "Terserah kamu," ucapnya."Ya udah. Kalau terserah saya, Bapak segera bonceng sini deh! Keburu sore nanti," ucap Dini kembali menawarkan tempat kosong di jok belakang.Sang dosen menghela napas berat. Dia benar-benar lupa jika mahasiswi uniknya itu selalu saja bisa menjawab dan mengelak."Oke. Tapi kamu turun dulu!" balasnya."Kok malah turun?" tanya Dini keheranan."Turun, cepet!" Alex mulai tak sabar."Iya, deh. Apa sih yang enggak buat Bapak," balas Dini sembari terkekeh. Gadis itu pun segera turun dari motornya. Alex kemudian duduk di depan. Kini Dini tahu dengan maksud sang dosen."Oh. Jadi begini maunya Bapak. Oke deh. Memang Pak Alex sebenarnya suka kan sama saya? Makanya Bapak mau duduk di depan," celetuk gadis itu dengan senyuman yang masih melebar.Kedua alis Alex saling bertaut. "Udahlah! Jangan banyak omong! Mau pulang nggak?" sungutnya."Iya, Pak." Dini menjawab sembari naik
Read more