"Sumpah, Din. Aku nggak nyangka kamu sama Pak Alex suka begitu. Takut kebablasan." Sinta menyentuh dadanya sendiri.Dini meringis dengan wajah memerah. "Ya gimana, ya? Habisnya coba deh bayangin kalau kamu berduaan aja sama cowok yang kamu suka. Apa lagi cowoknya seganteng Mas Alex. Mleyot terus yang ada," celetuk gadis itu dengan entengnya."Terserah kamu deh. Cuma jangan sampai kelewatan! Lagian Pak Alex juga udah ngingetin kamu, kamu jangan jadi setannya yang godain dia terus. Inget! Sebagai cewek jangan terlalu agresif!" Sinta kembali mengingatkan."Iya, iya, Nyai Sinta," cibir Dini."Ih. Kamu, ya!" Sinta mencubit gemas lengan Dini."Ih. Sakit, Sin," rintih gadis di sampingnya sembari mengusap-usap lengannya yang sedikit sakit."Lagian kalau bukan aku yang ngejar, ya Mas Alex nggak bakalan peka. Secara dia juga dosen yang terkenal killer yang bahkan nggak ada cewek yang berani deketin dia. Kesempatan emas dong karena cuma aku yang suka sama dia," sambung
Baca selengkapnya