Peluangnya untuk melarikan diri, hampir mustahil dengan kakinya yang sekarang terluka. Belum lagi, tembakan aneh yang keluar dari jari pria didepannya itu. Dia sama sekali tidak bisa melihat bagaimana tembakan itu dikeluarkan, apalagi coba menghindarinya. Satu-satunya cara agar ia dapat selamat adalah dengan berkompromi dengan musuhnya. "Satu, dua, ti.." Huo mulai tidak sabaran dan mulai menghitung angka untuk melancarkan tembakan berikutnya. Pemuda tersebut keburu menyelanya dan berkata, "Tunggu-tunggu, aku akan bicara, aku akan bicara.." Ucap pemuda tersebut panik, khawatir kalau Huo benar-benar akan menembaknya kembali. Ia mungkin tidak akan sanggup lagi menahan rasa sakit lebih dari ini. "Cepat bicara, gue gak ada waktu banyak nih." Sahut Huo gusar. ""Na-nama saya Julius.." "Eh busyet, siapa yang nanyain nama lu, kampret. Lu gira gue homo? Gue gak butuh nama lu. Cukup jawab, siapa yang nyuruh lu dan apa tujuan lu?" Hardik Huo tidak sabaran. Mata-mata yang bernama Julius te
Terakhir Diperbarui : 2022-05-01 Baca selengkapnya